Seluruh pasir menjadi cair – Bayangkan kalian sedang berada di pantai dan bermain air atau membuat istana pasir. Lalu tiba – tiba seluruh pasir yang kalian temui berubah menjadi cair, bahkan genangan tiba – tiba datang entah dari mana.
Ya, dunia yang kalian tinggali saat ini sedang dalam bahaya, berita ada di mana – mana dan uniknya seluruh pasir yang ada di bumi menghilang.
Pasir yang terus bergesekan secara terus – menerus dan cepat, apalagi dialiri oleh udara bisa menjadikan pasir menjadi benda cair. Sederhananya seperti manusia pasir di serial film “Spiderman 3”.
Wilayah berpasir seluas Gurun Sahara pun akan lenyap tak bersisa. Yah pasti sebagian kalian akan menduga akan terjadi bencana yang besar atau mungkin menjadi simulasi kiamat yang akan terjadi.
Lalu apa yang terjadi jika seluruh pasir menjadi cair? Simak pembahasannya berikut ya!
Bencana Di Mana – mana
Hal pertama yang terjadi saat pasir berubah menjadi cair ialah kepanikan dunia sehingga terjadi bencana seperti kecelakaan lalu lintas, penjarahan, dan lain sebagainya. Awalnya kehidupan di bumi baik – baik saja meskipun seluruh pasir menghilang.
Namun, selang beberapa waktu bencana mulai datang dengan sangat cepat dan tanpa menunjukkan tanda – tanda. Bencana yang mungkin terjadi pertama ialah terjadinya gelombang besar atau tsunami di seluruh wilayah.
Awalnya memang akan terjadi perubahan angin yang bertiup sangat kencang sehingga iklim dunia akan mendadak berubah. Angin puting beliung dengan jumlah yang banyak dan tornado akan datang dan saling bertarung di daratan.
Banyak orang ketakutan dan saat itulah samudra ke-5 tercipta. Banyak pula rumah rusak dan terendam air karena wilayahnya lebih rendah daripada perumahan yang ada di pegunungan.
Hujan juga akan datang silih berganti dengan intensitas yang tinggi sebab proses kondensasi akan berlangsung cepat dengan membawa awan hujan yang begitu banyaknya.
Tak heran apabila terjadi banjir yang banyak wilayah dan membuat sebagian wilayah terendam mungkin secara permanen. Belum lagi di wilayah pegunungan yang gundul, tanah tak mampu menyerap air sehingga terjadilah bencana tanah longsor di mana – mana.
Daratan yang tersisa juga akan kehilangan penyangganya dan membuat lumpur mengendap di sebagian wilayah. Hilangnya seluruh pasir di dunia juga termasuk dalam berbagai bangunan, barang dan lain sebagainya juga akan ikut rusak.
Sebut saja pembangunan sebuah gedung tinggi yang tidak mungkin pembangunannya tidak menggunakan pasir. Sehingga gedung – gedung pencakar langit yang tersisa akan roboh. Bangunan rumahan dan barang seperti kaca akan rusak akibat perubahan ini.
Dunia benar – benar kembali dari titik 0 dan hanya barang – barang yang tak terbuat dari pasir lah yang masih bisa bertahan. Seperti rumah kayu, logam, dan masih banyak lagi. Itupun jika tidak berkarat dan masih bisa bertahan dari kelembapan yang cukup esktrem di dunia.
Perubahan Kehidupan
Dunia saat sebelum pasir menjadi cair memiliki 70 persen wilayah yang berupa perairan. Saat hilangnya pasir maka terdapat 90 persen wilayah bumi merupakan air dan sisanya adalah daratan.
Tentu saja kehidupan akan berubah secara drastis, di mana banyak makhluk hidup saling tumpang tindih untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Sebagiannya lagi mungkin tidak akan selamat dengan bencana yang datangnya tiba – tiba ini.
Eits, perubahan kehidupan ini tentu saja berselang cukup lama. Itupun jika manusia berhasil melewati bencana alam yang terus menerus terjadi. Kehidupan jelas akan berganti secara signifikan.
Tempat – tempat seperti piramid, sphynx sudah menjadi kenangan dan hanya dapat dilihat di buku sejarah.
Perubahan perilaku juga terjadi bagi manusia di mana kebiasaan seperti pergi ke kantor, mencuci pakaian dan lain sebagainya berubah menjadi memancing, memancing dan memancing.
Daratan yang terbatas membuat manusia mau tidak mau harus memakan hewan sumber protein dan kaya akan omega tinggi ini. Hmm jadi tidak ditenggelamkan deh sama Bu Susi, ups.
Patung Liberty yang berada di New York, Amerika ini dengan ketinggian 94 m akan terendam hampir 3/4 bagiannya, itu kalau tidak hancur ya sobat bicara.
Negara kepulauan seperti Indonesia akan kehilangan banyak pantai dan banyak warganya yang mengungsi ke daerah pegunungan. Banyak destinasi wisata berubah menjadi destinasi wisata air.
Hilangnya pasir juga mengakibatkan pertanian akan kehilangan tempatnya untuk tumbuh. Seperti padi bagi masyarakat Indonesia yang dianggap “Belum makan apabila belum kemasukan nasi”.
Sehingga kebiasaan baru tercipta dan mau tidak mau manusia harus bisa bertahan dari perubahan ini.
Tidak Ada Lagi Kekeringan
Hal yang menarik dari berubahnya pasir menjadi cair ialah tidak adanya lagi tempat – tempat yang kekurangan air.
Hal itu terjadi karena hujan akan terus – menerus datang dan membuat cuaca semakin lembab. Banyak sungai, danau dan rawa akan tercipta jika keadaan itu terus berlanjut.
Pasokan air bersih tak akan menjadi kendala bagi umat manusia, sebab manusia telah menemukan alat yang dapat mengubah air laut menjadi air tawar yang dapat dikonsumsi sehari – hari.
Kebiasaan manusia akan berubah, kendaraan seperti mobil, bus dan pesawat tentu tidak akan berfungsi. Sehingga kemana – mana hanya akan terdapat kapal saja. Tak ada lagi kekeringan juga membuat banyak tanaman akan tumbuh subur di mana pun berada.
Tanaman dengan varietas baru juga akan muncul seiring berkembangnya waktu. Mungkin saja ada varietas tanaman kopi yang bisa hidup mengapung di perairan? Yah kita tidak pernah tahu bukan?
Hewan yang berada di tempat kering seperti kadal, iguana dan lain sebagainya akan juga ikut beradaptasi. Bisa saja hewan – hewan ini mulai dapat berenang atau mungkin bisa menahan napas di perairan.
Bahkan akan tumbuh banyak sekali tumbuhan laut seperti rumput laut di dasar perairan yang dangkal dan menjadi ekosistem baru bagi banyak hewan – hewan darat.
Jumlah Hewan Laut Melimpah
Berubahnya seluruh pasir menjadi cair tentu tidak berakibat secara besar terhadap hewan – hewan laut. Mungkin saja hewan – hewan tersebut senang karena dunianya semakin besar dari biasanya.
Bakteri yang dulunya terkandung dalam pasir akan larut bersama air dan menjadi makanan serta nutrisi bagi fitoplankton. Bakteri – bakteri tentu saja akan sama dalam hal beradaptasi.
Fitoplankton akan memiliki jumlah yang banyak di lautan mengingat hampir 90 persen wilayah bumi sudah tergenang. Sisi positifnya ialah udara di dunia semakin membaik dari hari ke hari. Suhu di bumi menjadi lebih dingin dari biasanya, tapi tenang semuanya akan terbiasa.
Fitoplankton yang tumbuh subur juga menjadi alasan tumbunya zooplankton yang berlimpah. Sehingga makanan alami bagi ikan di lautan akan tercukupi.
Sehingga ikan di lautan berlimpah dan akan menjadi satu – satunya hewan yang tidak akan punah hingga akhir zaman, jika bencana ini memang terjadi. Ikan akan tumbuh dengan lebih bermacam varietas.
Mulai yang bisa dikonsumsi oleh manusia hingga yang tidak bisa. Bahkan hewan – hewan laut yang terancam punah akan jauh dari kepunahan dan berkembang biak tanpa ada gangguan dari manusia. Itupun jika manusia mau berubah dan tidak serakah ya sobat bicara.
Uang tak lagi menjadi alat tawar di tengah masyarakat. Sebab yang menjadi masalah apakah manusia bisa bertahan dengan keadaan seperti ini. Kalau pun bisa mungkin butuh waktu jika mata uang kembali diluncurkan dan hanya akan 1 mata uang yang berlaku entah apapun itu.
Pada masa awal manusia yang bertahan akan melakukan kegiatan barter makanan. Muncul rumah – rumah baru yang terbuat dari bahan yang lebih kokoh, atau mungkin manusia tinggal di goa untuk berlindung.
Ya, wilayah pegunungan akan menjadi tempat paling istimewa bagi manusia di era ini dan anggap saja pegunungan yang ditinggali oleh manusia ini tidak aktif dan mati untuk selamanya.
Manusia Bersisik
Hal yang unik lain dari seluruh pasir menjadi cair ini ialah manusia mungkin akan berevolusi. kegiatan sehari – hari tentu saja akan berenang sebab, mau kemana pun jika kapal belum bisa dibuat maka setiap orang bisa menjadi perenang yang cukup handal.
Selain itu, manusia akan mengalami sedikit penyesuaian dan bisa saja manusia memiliki sejumlah sisik untuk melindunginya dari kelembapan. Sudah seperti manusia ikan saja ya sobat bicara?
Eitss tidak sampai di situ saja, bahkan manusia akan memiliki sirip di bagian tertentu di tubuhnya untuk membantu dalam berenang. Itupun jika manusia masih hidup dan bertahan dari ganasnya iklim dunia jika pasir berubah menjadi cair.
Olahraga darat tentu akan kehilangan kepopulerannya dan hanya ada di bagian sejarah masa lalu. Olahraga air tentu akan mendominasi seperti balap renang, perlombaan kapal dan masih banyak lagi.
Tetapi harus diingat bahwa kehidupan dan populasi dunia berturun secara drastis. Sehingga mungkin saja dunia akan lebih baik jika populasi tak sebanyak sekarang bukan?
Fisik manusia di era ini akan berkembang pesat mulai dari rambut yang dulunya lurus akan berubah menjadi rontok, sebab jika terlalu lama di air rambut akan kehilangan kekokohannya.
Lalu otot manusia juga akan sedikit lebih berisi, sebab kegiatan sehari – harinya yang di zaman ini tidak ada lagi adanya kecanggihan teknologi. Sehingga apapun dilakukan secara manual.
Pakaian manusia akan berubah sedemikian rupa untuk tahan terhadap cuaca ekstrem ini. Dengan keahlian berpikir dari para peneliti yang tersisa tak heran jika terdapat pakaian khusus jika ingin keluar rumah.
Mungkin saja terdapat pakaian khusus renang untuk terhindar dari bakteri jahat di perairan.
Hewan Tahan Lembab Akan Tumbuh Cepat
Seluruh dunia akan tertutup kabut tebal setiap sore dan malam hari. Itulah yang terjadi jika dunia lebih lembab dari biasanya. Di samping itu hewan yang tahan terhadap kelembapan akan tumbuh cepat dan menguasai daerah rawa.
Sebut saja seperti katak, serangga air bahkan hewan buas yang banyak orang takuti seperti buaya tapi bukan buaya darat ya. Sehingga tak khayal setiap hari dan bahkan setiap waktu manusia akan mendengar suara katak yang saling bersautan.
Bisa saja jika bosan memakan ikan, manusia memilih makanan dari hewan – hewan rawa. Seperti kembali ke zaman primitif ya?
Dengan banyaknya hewan rawa manusia perlu hati – hati saat hendak kemana pun. Ekosistem di daratan juga akan berubah menjadi lebih ganas dari biasanya. Mungkin manusia akan membawa senjata tajam kemana – mana untuk terhindar dari mara bahaya.
Belum lagi jika terdapat perebutan kekuasaan. Ya, seperti yang kita ketahui manusia memang serakah dalam hal apapun, tak pernah merasa cukup. Sehingga daratan yang tersisa tersebut akan diperebutkan oleh banyak orang demi membanun kelompok tersebut.
Mungkin tidak terjadi saat setelah pasir berubah menjadi cair, namun yang pasti cepat atau lambat hal seperti peperangan tetap akan terjadi.
Kesimpulan
Untung saja bencana ini hampir tidak mungkin terjadi karena pasir yang berubah menjadi cair perlu guncangan yang hebat terhadap isi bumi.
Itu artinya manusia dan makhluk hidup lainnya akan binasa terlebih dahulu sebelum pasir berubah menjadi cair. Jadi tenangkan pikiran kalian dan lakukan apa yang masih bisa kalian lakukan.
Nah itu dulu pembahasan mengenai seluruh pasir menjadi cair di seluruh dunia, bagaimana menguras isi pikiran kalian tidak?
Kalian tentu akan mendapat banyak informasi menarik mengenai astronomi, sejarah dan masih banyak lagi hanya di Bicara Indonesia. Sampai jumpa di artikel berikutnya ya sobat bicara!
Sumber :
- Inilah yang Akan Terjadi Jika Tiba-tiba Semua Pasir Berubah Jadi Air – Sisi Terang