Dampak Positif Penjajahan Jepang – Penjajahan memang selalu identik dengan kejadian sadis yang terekam dalam memori sejarah. Tercatat Indonesia pernah dijajah oleh banyak negara dikarenakan Indonesia memiliki rempah-rempah yang melimpah.
Selama kurang lebih 3,5 abad Indonesia mengalami banyak sekali penindasan, pembunuhan dan lain sebagainya. Bahkan perbudakan sempat terjadi berabad – abad mulai dari kerja rodi hingga romusha.
Namun, tahukah kalian bahwa banyak hal positif yang dapat diambil dari penjajahan?
Seperti penjajahan yang dilakukan oleh Jepang selama rentan waktu 1942 hingga 1945. Pada awal menginjakkan kaki di Nusantara, Jepang dinilai berhasil menumpas kolonial dan pengaruhnya kepada bangsa Indonesia.
Meskipun penjajahan ialah sesuatu yang salah, banyak sejarawan menilai Jepang terkesan lebih manusiawi dibandingkan Belanda. Hal tersebut mungkin karena singkatnya penjajahan dan juga terdesaknya Jepang karena perang dunia II.
Lalu benarkah penjajahan Jepang meninggalkan dampak positif bagi bangsa Indonesia? yuk simak!
Kebebasan Berbudaya
Dalam masa penjajahan Jepang di tanah air, masyarakat Indonesia diperkenankan menggunakan Bahasa Indonesia. Hal itu tentu merupakan hal baik bagi bangsa Indonesia pada saat itu.
Jepang menginginkan agar bangsa Indonesia pro terhadap Jepang dan menanamkan Anti – Kolonial pada setiap masyarakat. Sehingga secara tidak langsung Jepang ikut membantu menumbuhkan jiwa nasionalisme Indonesia.
Di lain sisi, diperbolehkannya menggunakan bahasa Indonesia juga merupakan cara Jepang untuk mendekati pemimpin bangsa seperti Soekarno.
Mobilitas perdagangan dan lain sebagainya jadi lebih mudah jika menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu Jepang menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang wajib dipelajari.
Bahkan dibentuk sebuah komite untuk menentukan terminologi dan penguatan bahasa. Hal itu justru merekatkan seluruh masyarakat untuk memiliki 1 keyakinan yakni merdeka.
Jepang juga mendirikan sekolah – sekolah mulai dari SD, SMP hingga SMA yang bertahan hingga saat ini. Di sekolah – sekolah tersebut juga diajarkan mengenai kebengisan Belanda dan Jepang seolah datang sebagai pahlawan.
Jepang juga mendirikan Keimin Bunka Shidosho (Pusat Kebudayaan) tanggal 1 April 1943 di Jakarta. Hal itu untuk menampung aktivitas kebudayaan yang ada di Indonesia.
Militer yang Kuat
Oleh sebab Jepang menginginkan pasukan untuk membantu dalam perang dunia II, mau tidak mau Jepang melatih masyarakat Indonesia untuk menghadapi ancaman.
Ilmu yang didapat itu selanjutnya digunakan sebagai modal bagi para pejuang untuk merebut kemerdekaan. Bahkan persenjataan yang dimiliki Jepang pun berhasil dikuasai para pejuang saat Jepang dinyatakan kalah dalam peperangan melawan sekutu.
Ilmu berperang itu akhirnya bisa digunakan saat adanya agresi militer, pertempuran 10 November dan lain sebagainya.
Berkembangnya Politik Indonesia
Politik Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat dibawah penjajahan Jepang. Terbukti di zaman itu Indonesia diberi kebebasan untuk menguasai politik, dimana banyak petinggi daerah berasal dari kalangan pribumi.
Selain itu Jepang juga berjanji akan membantu Indonesia merdeka. Hal itu dibuktikan pula dengan diciptakannya BPUPKI dan PPKI yang selanjutnya dikenal sebagai badan untuk merumuskan kemerdekaan Indonesia.
Selama penjajahan, Jepang membentuk tatanan masyarakat hingga strata yang paling bawah. Seperti dibentuknya tonarigumi yakni adanya pemimpin diantara 10 keluarga dalam suatu perkampungan.
Hal tersebut dilakukan Jepang untuk memata – matai pergerakan politik rakyat. Tonarigumi hingga saat ini dikenal sebagai Rukun Tetangga (RT).
Meningkatnya Ekonomi Rakyat
Jepang turut membantu Indonesia khususnya masyarakat menengah ke bawah untuk memperbaiki ekonomi. Hal itu terbukti Jepang memberikan wawasan mengenai pertanian, perkebunan, dan lain sebagainya.
Dalam bidang pertanian misalnya, masyarakat Indonesia diajarkan Line System dengan tujuan untuk meningkatkan sektor pangan yang lebih efisien. Meskipun hal itu semata – mata untuk kepentingan peperangan Jepang melawan Sekutu.
Selain itu Jepang juga mendirikan yang namanya Kumiyai. Tujuan dibentuknya badan ini adalah agar masyarakat Indonesia terpenuhi kebutuhan pokoknya.
Badan ini juga merupakan langkah Jepang untuk mengeruk hasil bumi dari Indonesia. Meskipun telah dibubarkan, sisa – sisa Kumiyai sampai saat ini masih berkembang dengan nama lain yakni koperasi.
Meningkatnya Nasionalisme Bernegara
Dampak positif dari penjajahan Jepang di Indonesia yang terakhir adalah Jepang membantu menanamkan jati diri bangsa. Kedisiplinan yang sudah melekat pada bangsa Jepang mau tidak mau menular kepada bangsa ini.
Di samping itu masyarakat juga diwajibkan untuk melakukan apapun serba cepat dan tanggap. Hal itulah yang akhirnya hingga saat ini tertanam sebuah karakter bangsa Indonesia.
Segala bentuk penindasan, pembunuhan dan kepalsuan Jepang membuat bangsa Indonesia muak sehingga menyatukan pemikiran bahwa Indonesia harus merdeka.
Selain itu Jepang juga ikut memperbarui tingkah laku masyarakat dengan menumbuhkan kesadaran akan harga dirinya.
Kesimpulan
Segala bentuk penjajahan memang memiliki dampak negatif yang sangat banyak. Bahkan jika dibandingkan dengan nilai positif, dampak negatif terkesan lebih dirasakan oleh bangsa ini pada zaman dahulu.
Namun, oleh karena kependudukan Jepang yang singkat itu, bangsa ini bisa meraih kemerdekaannya dan diakui oleh banyak negara di dunia. Selain itu pengembangan karakter bekas penjajahan Jepang sampai saat ini masih melekat pada jati diri bangsa Indonesia.
Nah, itulah pembahasan mengenai benarkah penjajahan Jepang meninggalkan dampak positif? Kalian bisa mendapatkan beragam informasi mengenai sejarah, sains, dan teknologi hanya di Bicara Indonesia. Sampai jumpa di artikel selanjutnya ya!
Sumber :
- Dampak Positif Pendudukan Jepang – Kompas
- Dampak Positif Kependudukan Jepang di Indonesia – Longlaw