Tentu sudah sepatutnya semua orang di dunia menanyakan “kapan wabah Covid-19 berakhir?”. Sudah setahun wabah ini muncul namun belum ada kepastian kapan akan selesai.
Covid-19 sendiri bermula dari pasar hewan yang ada di Kota Wuhan dan menjangkit seorang pedagang berusia 55 tahun. Pakar dari China menyebutkan bahwa virus corona berasal dari hewan kelelawar yang ada di pasar basah.
Namun seiring berjalannya waktu virus ini telah menyebar ke seluruh penjuru dunia tanpa pandang bulu. Tercatat hingga saat ini sekitar 67,3 juta orang terpapar 43,2 berhasil sembuh dan 1,54 juta orang meninggal dunia.
Covid-19 terbukti mampu melumpuhkan banyak sektor di dunia, baik kesehatan, sosial hingga ekonomi. Lalu kapan kah wabah Covid-19 ini berakhir? simak penjelasannya berikut ya!
Sudah Ditemukan Vaksin
Prediksi mengenai kapan wabah covid-19 berakhir tampaknya mulai menemukan titik terang. Telah diproduksinya vaksin memunculkan cahaya harapan baru agar dunia terbebas dari pendemi ini.
Vaksin berguna untuk menciptakan kekebalan di dalam kelompok dan menimbulkan Herd Immunity. Kekebalan kelompok terjadi apabila bayak orang dalam satu populasi telah terinfeksi dan dapat bertahan melawan virus tersebut.
Menurut sumber yang beredar terdapat banyak kandidat Covid-19 yang ampuh dalam mengatasi penyebaran virus tersebut. Diantaranya ialah vaksin buatan China yakni Sinovac yang pada 7 Desember 2020 lalu vaksin ini telah tiba di Indonesia.
Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin ini nantinya akan melalui uji klinis kembali. Hingga menunggu waktu saja jika virus ini hilang dari muka bumi. Para pakar memperkirakan virus ini benar – benar hilang paling tidak awal tahun 2022 atau paling cepat akhir tahun 2021.
Terapi Plasma Darah
Sudah tersedianya terapi plasma darah juga membuat harapan akan berakhirnya pendemi ini menjadi kenyataan. Terapi plasma darah atau plasma konvalesen ini merupakan metode pengobatan Covid-19 yang banyak pakar menilai ampuh mengatasi Covid-19.
Secara umum, metode ini mengajari antibodi orang yang terpapar agar bisa bertahan melawan virus corona. Antibodi orang yang berhasil sembuh dari Covid-19 lah yang akan mengajarinya.
Terapi ini memang masih dalam uji klinis di Indonesia, perkiraan dalam waktu dekat uji klinis ini berhasil dan disahkan menjadi obat dalam penganggulangan Covid-19.
Sayangnya, tidak banyak orang yang mau mendonorkan plasma darahnya dengan alasan yang beragam. Tetapi hal itu menjadi wajar sebab pemerintah sendiri belum mendeklarasikan bahwa terapi plasma merupakan obat yang mujarab mengatasi wabah ini.
Berita Mengenai Covid-19 akan Berkurang
Pemberitaan mengenai virus corona semakin hari akan semakin berkurang. Sebab banyak orang yang sudah bosan mengenai berita yang isinya itu – itu saja.
Banyak pakar menyebutkan bahwa masyarakat di dunia khususnya di Indonesia tengah pasrah dalam menghadapi wabah ini. Keadaan di lapangan memperlihatkan bahwa orang – orang sudah berkeliaran kemana saja karena bosan meskipun tetap menggunakan masker.
Di samping itu, banyak orang percaya bahwa pemberitaan mengenai Covid-19 ini juga ditunggangi oleh aktifitas politik dunia. Sehingga saat kepentingan ini selesai maka pemberitaan Covid-19 juga akan segera berhenti.
Meskipun nyata adanya, Covid-19 terbukti mampu menggegerkan seluruh dunia ya Sobat Bicara. Dengan berkurangnya pemberitaan tentu akan berdampak kepada mental seseorang.
Semakin minim pemberitaan maka orang tak perlu takut akan virus ini dan mental yang baik akan berpengaruh terhadap daya tahan tubuh kita. Namun, bukan berarti kita menyepelekan ya, hanya saja kita wajib untuk mewaspadai bukan untuk ditakuti.
Banyak Pengobatan Efektif
Melakukan tes massal sebagai upaya awal dalam pencegahan virus corona di Indonesia masih jauh dari target yang dijanjikan. Tes massal ini tertinggal jauh dari banyak negara seperti Jepang, Korea Selatan dan masih banyak lagi.
Di samping itu pemerintah mengupayakan pemberian obat yang disinyalir mampu mengurangi efek dari covid-19.
Obat yang digunakan dalam pengobatan covid antara lain ialah remdesivir, deksametason dan antibodi monoklonal. Ketiga obat ini ampuh bagi orang yang memiliki kondisi menengah hingga bahaya.
Pendapat Para Ahli
Kapan wabah covid-19 berakhir tentu juga menjadi tantangan bagi banyak para ahli di dunia. Negara maju seperti Amerika, China dan lain sebagainya dinilai lebih cepat dalam menyelesaikan pendemi ini.
Sebaliknya negara miskin dan berkembang akan lebih lama karena sumber daya dan ekonominya kurang menunjang dalam mengatasi Covid-19.
Di Indonesia saja, para ahli mengatakan bahwa paling tidak virus ini bisa bertahan selama 2 tahun lamanya meskipun terdapat vaksin sekali pun. Hal tersebut merujuk pada siklus tahunan yang terjadi di mana pada tahun 1918 terjadi sebuah pendemi flu yang juga mematikan.
Flu tersebut bernama flu spanyol dan baru bisa menghilang sekitar 2 tahun lamanya. Sehingga para ahli pun menyimpulkan secara sederhana virus ini bisa hilang sekitar awal tahun 2022.
Kesimpulan
Pendemi covid-19 memang belum berakhir, meskipun banyak vaksin akan datang ke Indonesia. Perilaku dan kesadaran masyarakat mengenai wabah ini mulai mengendur. Aturan yang tidak jelas juga ikut membuat bingung masyarakat.
Namun, ujung dari semua itu ialah kita harus tetap mewaspadai penyebaran dengan cara melakukan pola hidup bersih dan sehat.
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai kapan wabah covid-19 berakhir. Kalian bisa mendapatkan banyak informasi menari seputar kesehatan, sejarah, astronomi dan masih banyak lagi hanya di Bicara Indonesia. Sampai Jumpa ya!
Sumber :
- Kapan Pandemi Virus Corona Berakhir? Ini Prediksi Terbarunya – HealthDetik
- Terpopuler Sepekan: Prediksi Terbaru Kapan Pandemi COVID-19 Berakhir – HealthDetik
