Sinar ultraviolet – Halo teman Bicara apa kabarnya hari ini? Selamat datang kembali di Website Bicara Indonesia yang selalu memberikan kamu cerita tentang informasi unik dan menarik untuk disimak.
Nah, teman bicara, apakah kamu tahu rasanya terkena sinar Matahari itu seperti apa?
Sinar Matahari bukan hanya terasa panas di kulit kita, tetapi juga bisa membakar kulit kita loh. Disamping itu, Matahari sebagai sumber vitamin D yang sangat baik untuk kesehatan.
Namun, teman bicara juga harus tahu, Sinar Matahari juga memancarkan radiasi ultraviolet (UV). Jika saja kamu terpapar sinar Ultraviolet dalam jangka waktu yang lama, maka kulit kamu bisa terkena dampak buruknya.
Jadi apa sih sinar UVA, UVB dan UVC itu? Apakah semuanya berbahaya untuk kulit kita? Yuk kita simak pembahasannya berikut ini:
Sinar Ultraviolet Matahari Memancarkan Radiasi
Matahari memancarkan sinar Ultraviolet, yaitu berupa gelombang elektromagnetik. Nah, paparan sinar ini terdiri dari 3 jenis berdasarkan panjang gelombangnya.
Ada sinar UVA yang memiliki gelombang panjang, lalu UVB yang memiliki gelombang pendek dan sinar UVC dengan gelombang yang sangat pendek.
Dalam hal gelombang elektromagnetik tersebut, Semakin pendek gelombangnya maka tingkat radiasinya juga akan semakin rendah. Adapun untuk sinar UVA dan UVB ternyata dikenal sinar yang bisa mempengaruhi kulit kamu dengan cara yang berbeda.
Manfaat Sinar Ultraviolet (Sinar UV)
Sinar Matahari itu tidak selalu merusak loh teman bicara, tetapi juga membawa zat penting yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Salah satunya adalah vitamin D, yang berperan penting dalam pembentukan tulang.
Lalu bagaimana supaya kita bisa mendapatkan manfaat vitamin D dari sinar Matahari ya?
Jawabannya adalah dengan berjemur teman bicara. Kamu bisa berjemur saat pagi hari, di rentang pukul 7 hingga 9 pagi. Hindari berjemur setelah jam 9 pagi ya teman bicara, karena saat itulah sinar Ultraviolet A dari Matahari akan lebih banyak.
Perbedaan Sinar UVA, UVB dan UVC
Level Energi Sinar UVA, UVB dan UVC
Ketiga jenis sinar Ultraviolet ini memiliki level energi yang berbeda-beda. UVA dengan gelombang yang terpanjang diantara ketiganya, diketahui memiliki energi yang paling rendah loh teman bicara.
UVA ini masuk ke Bumi dan dapat menembus awan hingga jendela rumah kita. Sekitar 95 persen dari sinar UVA adalah sinar Matahari yang mencapai tanah di Bumi.
Sinar UVB memiliki gelombang 280 – 325 (Nanometer). Meskipun gelombangnya pendek, UVB memiliki level energi yang lebih tinggi. Sinar ini diserap oleh lapisan ozon, namun sebagiannya masih dapat menembus atmosfer bumi.
5% dari sinar UVB juga bisa menembus tanah. Meskipun begitu, sinar ini tidak menembus jendela rumah kita.
Sinar UVC ternyata diketahui sebagai sinar dengan gelombang pendek, namun level energinya tinggi. Radiasi dari sinar ini sepenuhnya disaring oleh lapisan Ozon.
Dengan begitu, Sinar UVC tidak dapat mencapai tanah di Bumi dan kita juga tidak akan terpapar radiasi dari sinar ini.
Dampak Jangka Pendek Paparan Sinar Radiasi
Dampak jangka pendek yang dapat terjadi karena paparan sinar Ultraviolet A, yaitu mampu menembus sel-sel yang ada di dalam kulit kita teman bicara.
Ketika kita terpapar setidaknya selama lebih dari 15 menit saja, kulit kita akan menjadi gelap (Sunburn). Bisa dibilang, dampak jangka pendek dari sinar ini bisa kita rasakan secara langsung ke kulit kita.
Sinar UVB juga memiliki dampak pendek secara langsung ke kulit kita, yaitu merusak lapisan kulit terluar. Ketika terpapar sinar ini, maka kulit akan menjadi lebih gelap, bahkan kulit kita bisa melepuh.
Perbedaannya dengan UVA adalah, dampaknya baru terasa setelah beberapa jam terkena radiasinya.
Apakah sinar Ultraviolet C lebih aman? Tentu saja demikian, karena sinar ini tidak sampai secara langsung ke kulit kita. Namun, untuk UVC buatan seperti pada lampu buatan manusia, radiasinya bisa menyebabkan kulit bisul hingga seperti luka bakar.
Dampak Jangka Panjang Paparan Radiasi Sinar
Melansir dari laman farmaku, dampak panjang dari radiasi sinar ini adalah hingga mencapai lapisan dermis pada kulit kita. Sinarnya akan melewati lapisan tersebut, namun tidak sampai merusak DNA pada manusia.
Tanda-tanda penuaan dini dan keriput juga menjadi dampak panjang dari sinar UVA. Dengan gelombang yang pendek, UVB ternyata tidak hanya mampu menembus lapisan dermis manusia, tetapi juga mempengaruhi DNA kita loh.
Sinar UVB ini menjadi penyebab munculnya kanker kulit yang ditakuti manusia. Efek awalnya adalah menyebabkan penuaan dini pada kulit kita.
Sinar Ultraviolet C yang seluruhnya diserap lapisan Ozon, ternyata menjadi radiasi yang paling merusak untuk kulit kita. Radiasi sinar ini mungkin tidak menyebabkan kerusakan yang parah, namun mampu menyebabkan kerusakan pada kulit serta bagian mata manusia.
Wah, serem juga ya teman bicara.
Bagaimana Cara Agar Sinar Ultraviolet tetap Aman untuk kulit?
Meskipun sinar Matahari dengan radiasinya ini berbahaya untuk kulit kita, namun kita bisa mencari cara agar kulit kita tetap aman dari paparan radiasi sinar ultraviolet tersebut. Kita perlu mengetahui waktu paparan sinar ini terjadi.
Beberapa waktu paparan sinar UVA, UVB dan UVC ini, adalah di waktu jam 10- 4 Sore. Pada jam-jam ini biasanta Matahari memiliki jarak lebih dekat dengan Bumi.
Selain itu, ketika musim semi dan musim panas sedang berlangsung, sinar Ultraviolet juga akan masuk ke Bumi dengan energi yang lebih kuat. Musim seperti ini membuat posisi Matahari berada di sudut yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan intensitas sinar UV.
Kekuatan paparan Sinar UVA, UVB dan UVC juga dipengaruhi oleh kondisi Garis lintang, ketinggian serta lapisan Ozon yang semakin menipis. Kondisi Awan juga refleksinya seperti Salju, Air, Pasir, juga berpotensi meningkatkan paparan sinar UV.
Kita tidak perlu panik dengan bahaya paparan sinar UV Matahari. Kita sebaiknya mengutamakan manfaat vitamin D dari sinar Matahari, dengan cara yang benar. Berjemur di bawah sinar Matahari, setiap pagi sejak pukul 6 hingga 9 pagi.
Adapun waktu berjemur yang dianjurkan adalah 5 hingga 15 menit saja. Pastikan beberapa bagian tubuh seperti tangan, lengan hingga wajah, terkena sinar Matahari pagi ini sebanyak 2 – 3 kali setiap minggunya.
Adapun cara tepat untuk menghindari paparan sinar ultraviolet Matahari lebih dari jam 9 pagi, adalah menggunakan pelindung tabir surya di bagian kulitmu.
Kesimpulan
Sinar Matahari sebenarnya memiliki manfaat yang luar biasa untuk kita, yaitu sebagai sumber vitamin D alami. Meskipun begitu, Ada cara terbaik untuk memanfaatkan cahaya Matahari, yaitu dengan berjemur di jam-jam yang dianjurkan.
Jika memang kita berada di luar ruangan lebih dari jam 9 pagi, sebaiknya gunakan sublock atau sunscreen untuk melindungi kulit kita ya. Menggunakan pelindung secara teratur, dapat melindungi kulit kita dari paparan sinar radiasi Matahari secara langsung.
Sekian dulu artikel tentang sinar Ultraviolet A,B dan UVC Matahari ya. Jika ada pertanyaan seputar artikel ini, silahkan isi kolom komentarnya. Sampai jumpa lagi di artikel menarik selanjutnya.
Sumber :
- UVA UVB Apa Bedanya? – Farmaku
- 3 Perbedaan UVA UVB dan UVC serta Dampaknya – Liputan6