Ilustrasi gambar Asteroid yang berada di Orbot Bumi

Asteroid dikira Satelit Bumi? – Halo teman bicara, selamat datang kembali di web Bicara Indonesia. Buat kalian yang baru saja membuka web ini, selamat datang juga ya. Well, tahukah kamu teman bicara, bahwa di bulan Februari lalu para ilmuwan telah tercuri perhatiannya oleh sebuah benda langit yang mengorbit Bumi. Kira-kira benda langit apa itu ya?

Ternyata, benda langit itu adalah sebuah Asteroid yang diberi nama 2020 CD3, yang ditemukan oleh peneliti dari Catalina Sky Survey (CSS), bernama Kacper Wierzchos dan Theodore Pruyne. CSS merupakan proyek yang dibiayai NASA yang terletak di Laboratorium Tuscon di Universitas Arizona, Amerika serikat.

Yang membuat benda langit ini menjadi populer adalah karena dianggap sebagai satelit kedua Bumi, setelah Bulan. Para peneliti bahkan menamai Asteroid ini sebagai mini moon, karena sudah mengorbit Bumi selama 3 tahun dan berubah menjadi Bulan. Hm, kok bisa begitu ya teman bicara?

Lalu apa itu Asteroid 2020 CD 3 dan mengapa benda langit ini dianggap sebagai Bulan mini ya? Berikut cerita selengkapnya:

Objek Kecil yang Ditarik Gravitasi Bumi

Asteroid 2020 CD 3 merupakan sebuah benda langit yang berukuran kecil. Diameter dari benda langit ini sekitar 1.9 – 3.5 meter saja. Ukurannya bahkan lebih kecil dari ukuran satelit Bumi yang sebenarnya, yaitu Bulan yang memiliki diameter 3.474 kilometer.

gambar yang diduga Asteroid 2020 CD3

Saat itu, orbit heliosentris dari benda langit ini kemungkinan berpotongan dengan Bumi. Kondisi ini memungkinkan terjadinya efek gabungan dari gaya pasang surut Matahari dan juga Bumi. Bulan yang jaraknya cukup dekat dengan Bumi juga memiliki gravitasi terhadap Bumi, sehingga membuat benda langit ini menjadi tidak stabil.

Benda kecil seperti ini sering ditarik oleh gravitasi dan mendekati Bumi. Karena ukurannya yang kecil, para peneliti bahkan tidak bisa mengamatinya dengan mata telanjang. Penemuan Asteroid 2020 CD3 ini bahkan tertangkap oleh Teleskop dari Lemmon Sky Center Observatory, Amerika.

Asteroid yang Jadi Satelit Sementara

Meskipun dianggap sebagai satelit baru Bumi, namun Asteroid 2020 CD3 ini sebenarnya hanya tinggal sementara di orbit Bumi loh. Para peneliti memberitahukan bahwa benda langit ini akan segera pergi dari orbit Bumi menuju orbit heliosentrisnya.

Awalnya, asteroid 2020 CD3 ini memang akan menuju orbit heliosentris (orbit yang mengitari Matahari), namun di tengah perjalanannya dengan gerakan yang relatif rendah terhadap Bumi, maka benda ini tertangkap oleh Bumi sekitar tahun 2015 – 2016 lalu hingga bulan April 2020 lalu.

Meskipun begitu, seiring dengan berjalannya waktu, maka benda langit ini akan terhempas dengan sendirinya dari orbit Bumi. Para peneliti memprediksi bahwa benda langit ini akan terhempas dari orbit Bumi di tahun 2020. Total lamanya Asteroid 2020 CD3 ini terjebak dalam orbit Bumi sekitar 3 tahun.

Bukan yang Pertama Kali Terperangkap di Bumi

Nah, teman bicara, penemuan benda langit berukuran kecil yang disebut mini moon ini ternyata bukan yang pertama kalinya loh. Pasalnya, beberapa tahun lalu para astronaut juga telah menemukan benda langit sejenis yang diberi nama RH120 2006.

Asteroid ini merupakan benda langit pertama yang mengorbit Bumi, yang juga tertangkap oleh teleskop TCO sehingga bisa dilihat dengan jelas oleh para astronom. Benda langit lainnya yang juga pernah tertangkap mengorbit Bumi adalah H03 2016.

orbit HO3 2016

Benda langit yang juga dianggap satelit Bumi ini, saat itu berjarak 13.6 kali lebih jauh dari jarak Bulan. Benda langit ini sebenarnya akan mengelilingi Matahari. Namun, jarak orbitnya ternyata sejajar dengan Bumi dan seolah-olah sedang mengikuti Bumi. Benda langit ini bahkan sudah mengikuti Bumi untuk waktu yang lebih lama, sekitar 100 tahun terakhir.

Benda Langit yang Masih Diteliti

Mengapa benda langit berupa Asteroid ini dianggap sebagai satelit Bumi? Hal ini sebenarnya belum dapat dipastikan. Para peneliti masih terus melakukan penelitian yang lebih mendalam terhadap beberapa benda langit yang berupa Asteroid yang mengorbit Bumi seperti Bulan ini.

CSS atau dikenal dengan Catalina Sky Survey

Ketika ditemukan, benda langit ini diberi sebutan sementara yaitu C26FED2. Setelah diteliti lebih lanjut, benda ini memang lebih mirip Asteroid dengan struktur yang padat. Namun, orbit bervariasi yang dimilikinya, masih diteliti lebih lanjut. Setelah Minor Planet Center menelitinya, barulah sebutan Asteroid 2020 CD3 disematkan untuk benda langit yang satu ini.

Kabarnya, penelitian ini akan membutuhkan dana yang besar dan akan dibiayai oleh NASA, serta didukung Program Obeservasi Objek Dekat Bumi. Proyek besar ini merupakan tantangan baru bagi para peneliti dan Astronaut untuk menemukan dan melacak beberapa benda langit lain yang mungkin bisa menimbulkan bahaya bagi kehidupan di Bumi.

Kesimpulan

Berdasarkan cerita tadi, kita bisa menyimpulkan bahwa Satelit baru Bumi atau yang disebut Mini Moon ini sebenarnya bukan Satelit Bumi sebagaimana Bulan.

Benda langit ini hanya Asteroid yang terperangkap di orbit Bumi untuk sementara waktu. Satelit Bumi yang pasti, hingga saat ini adalah Bulan. Bagaimana menurut kamu, apakah mungkin Bumi memiliki satelit baru di masa depan nanti?

Sekian dulu cerita kali ini ya teman bicara. Jangan lupa berikan komentarmu tentang artikel kali ini. Sampai jumpa lagi di atikel menarik selanjutnya!

Sumber :

  • Peneliti Sebut Bumi Kini Punya Dua Bulan – CNNIndonesia
  • Asteroid ini Berubah jadi Bulan Setelah terjebak di Orbit Bumi – AyoBandung

(Diakses pada 9 Juni 2020)