Hujan matahari ada? Hi teman bicara semuanya, apa kabarnya hari ini? Semoga semuanya baik-baik saja ya dan sudah siap membaca cerita menarik kita kali ini. Teman bicara, jika menyebut nama Matahari, apa yang terbersit di pikiran kalian? sebagian orang mungkin akan menjawab Matahari memiliki suhu yang panas.
Tahukah kalian teman bicara, baru-baru ini para ilmuwan NASA telah mendeteksi adanya hujan di Matahari. Apakah mungkin Matahari yang suhunya panas ternyata mengalami hujan? Hujan yang terjadi rupanya merupakan fenomena hujan plasma.
Seperti hal nya di Bumi, Matahari juga dapat mengalami cuaca buruk loh teman bicara. Kondisi cuaca buruk ini seperti hujan dan angin kencang. Lalu seperti apa jadinya jika hujan plasma ini terjadi di Matahari? Apakah memberikan efek langsung terhadap suhu panas di Bumi? Berikut cerita selengkapnya:
Hujan Plasma
Apa kalian tahu sebesar apa matahari dengan bintang lain ? pertanyaan ini tentu membutuhkan penelitian terlebih dulu ya. Sama halnya dengan hujan ini. Berdasarkan hasil peneltian para astronom, bentuk hujan yang terjadi tentu berbeda dengan di Bumi.
Hujan yang dimaksud disebut dengan hujan plasma. Apakah hujan ini ada karena matahari perlahan lahan akan meledak? tentu saja bukan. Hujan ini berbentuk seperti sebuah roda yang meneteskan plasma panas. Hujan tersebut memiliki kandungan gas bermuatan listrik.
Hujan plasma ini turun dengan kecepatan sekitar 200.000 kilometer per jam. Lalu apakah kalian tahu dari mana hujan ini berasal? Matahari memiliki atmosfer sendiri, yang disebut dengan Korona Matahari. Dari sanalah Hujan Plasma Berasal.
Para astronom NASA yang terus meneliti mengenai fenomena hujan plasma Matahari ini, mengidentifikasikan tinggi hujan plasma yang ternyata mencapai 48.000 kilometer. Mereka juga memperkirakan bahwa ada hubungan antara loop magnetic dari hujan plasma ini dengan angin Matahari.
Korona Matahari Awal dari Hujan Matahari
Korona Matahari mungkin tampak lebih redup dibandingkan dengan Matahari itu sendiri. Meskipun begitu, suhu korona ini kabarnya ratusan kali lebih panas loh dari Matahari. Mengapa suhu korona Matahari sangat panas, hal ini sebenarnya masih diteliti oleh para astronom dunia.
Para astronom hanya memperkirakan bahwa mungkin ada bahan yang sangat panas di dalam korona Matahari, yang disebut Bom panas. Bom tersebut sewaktu-waktu dapat bergerak dari inti Matahari ke korona. Bom mini kemudian bisa meledak dan melepaskan energinya sebagai suhu yang sangat panas tadi.
Korona Matahari merupakan bagian terluar dari atmosfer Matahari. Jika terjadi Solar flare atau julak surya yang berupa ledakan dahsyat di sekitar tata surya, maka ledakan tersebut akan memicu korona matahari untuk mendorong terjadinya proses penguapan berupa plasma yang kemudian menjadi awan panas berbentuk loop.
Teleskop Solar Dynamics Observatory
Untuk melakukan penelitian tentang hujan plasma di Matahari, NASA telah menggunakan teleskop khusus, yaitu Solar Dynamics Observatory. Dalam peneropongan tersebut, NASA dapat membuktikan bahwa hujan plasma ini memiliki cara kerja yang sama dengan hujan di Bumi loh teman bicara.
Perbedaanya hanya terletak pada suhu masing-masing dari hujan tersebut. Hujan plasma ini tentu memiliki suhu yang sangat panas, hingga mencapai jutaan derajat celcius. Karena suhu yang panas ini, bentuk hujan plasma tampak seperti loop yang membentuk lingkaran.
Proses Terbentuknya Hujan Plasma
Teman bicara, apakah kalian masih ingat bagaimana proses turun hujan di Bumi? Hujan plasma ini ternyata memiliki proses yang hampir sama loh. Berawal dari kondisi atmosfer Matahari yang mencapai keadaan tertentu, kemudian plasma panas dari planet ini akan menguap dan membentuk loop.
Loop ini merupakan awan-awan panas yang akan mendingin, ketika jatuh ke permukaan Matahari. Awan-awan panas tersebut turun berupa tetesan hujan plasma yang tentunya sangat panas.
Kesimpulan
Hujan ini memang memiliki proses yang sama dengan Hujan di Bumi. Meskipun begitu, suhu hujan plasma ini tentunya jauh lebih panas dibandingkan dengan suhu Matahari itu sendiri. Ketika fenomena ini terjadi, para astronom rupanya belum memiliki bukti penelitian yang kuat tentang hujan plasma. Penelitian ini tidak semudah seperti experiment membuat matahari buatan tentunya.
Mereka baru bisa memperkirakan, bahwa mungkin hujan tersebut berawal dari atmosfer Matahari yang disebut korona Matahari. Well, kita tunggu saja hasil penelitian pastinya ya teman bicara. Bagaimana apakah kalian mau memberikan komentar, tentang bagaimana proses hujan plasma Matahari ini ? tulis di kolom komentar ya.
Sekian dulu cerita dari kami tentang Bentuk hujan Matahari yang menjadi suatu objek penelitian baru bagi para astronom itu. Sampai jumpa lagi di artikel menarik Bicara Indonesia selanjutnya ya!
Sumber :
- Ketika Hujan Turun di Matahari – Langit Selatan
- Di Matahari juga Bisa Hujan Begini Penampakannya – Sains Kompas
(Diakses pada 17 Juni 2020)