Homo Erectus

Homo erectus. Hi sobat bicara selamat datang kembali di bicara, dimana kamu bisa selalu update informasi dan berita seputar sains astronomi dan sejarah, yang menarik dan wajib kamu ketahui. Kali ini, kita akan bercerita tentang manusia purba yang paling pintar. Apa kamu tau?

Seperti kita ketahui, berdasarkan sejarah, manusia berevolusi hingga akhirnya menjadi manusia modern, seperti kita sekarang ini. Sebelum kesempurnaan ini terjadi, kenyataanya pernah hidup manusia purba dengan berbagai jenisnya, sekitar jutaan tahun yang lalu.

Salah satu spesies manusia purba yang hidup sebelum manusia modern adalah manusia purba Homo Erectus. Manusia purba yang memiliki nama latin Pithecanthropus erectus ini, disebut – sebut sebagai manusia purba paling pintar. Kira-kira Apa yang membuat manusia purba ini pintar ya? Apakah karena dia rajin belajar? Yuk, kenalan dengan manusia purba ini.

Ciri Fisik Homo Erectus

Mari kita mengenal kondisi fisik si Homo Erectus ini. Para peneliti mengatakan, secara garis besar, keadaan fisik manusia purba satu ini tampak mirip seperti manusia modern loh. Generasi manusia purba ini diperkirakan hidup di bumi sekitar 100.000 – 143.000 tahun yang lalu. Awalnya, spesies manusia purba ini berevolusi di benua Africa, namun fosil-fosil yang ditemukan oleh para Arkeolog, malah menyebar hingga ke Indonesia.

Gambaran Manusia Purba Zaman Dulu

Dilihat dari fosilnya, manusia purba ini memiliki cara berdiri yang tegak, sebab kakinya yang panjang dan memiliki tinggi hingga 1.8 meter.Jenis manusia purba ini bisa dibilang lebih sempurna, dibandingkan spesies terdahulunya. Bentuk dan ukuran tubuhnya juga hampir sama dengan manusia modern, hanya saja, bagian wajahnya tampak lebih rata dengan alis yang menonjol.

Lokasi Penemuan Fosil Homo Erectus

Di tahun 1930-an, Indonesia menjadi tempat ditemukannya 12 bagian tengkorak, serta dua tulang kaki bagian bawah dari si Homo erectus ini. Lokasi penemuan tulang-tulang tengkorak tersebut persis 20 meter di atas Sungai Bengawan Solo, Dusun Ngandong, Jawa Tengah.

Fosil Pitechantropus Erectus

Meskipun begitu, penemuan fosil serupa ternyata juga ditemukan di negara lainnya, sehingga terkadang cukup rumit untuk menentukan lokasi asli ditemukannya fosil manusia purba ini.

Sekitar 2 tahun yang lalu, di tahun 2018, ada penemuan fosil yang diduga mirip dengan Homo erectus di Filipina dan Tiongkok, sobat. Padahal, fosil manusia purba ini diklaim pertama kali ditemukan di Indonesia.  

Fosil tersebut pertama kali ditemukan oleh Eugune Dubois. Fosil manusia purba Homo erectus ini kemudian ditemukan lagi di Afrika, Tiongkok dan wilayah Kaukasia.

Lalu mengapa penemuan fosil tersebut tersebar di beberapa wilayah di dunia ini ya? Dilansir dari bobo.grid.id, kemungkinan penyebaran ini terjadi karena adanya perluasan wilayah padang rumput di tempat lainnya.

Dengan meluasnya padang rumput yang dipengaruhi perubahan iklim, maka habitat hewan pemakan rumput juga semakin bertambah dan menyebar ke berbagai wilayah. Hewan –hewan tersebut adalah sumber makanan bagi para Homo erectus pada masa itu.

Manusia Purba Paling Pintar

Menurut para peneliti, Homo erectus ini mengatakan bahwa jenis Homo Erectus memiliki kemampuan berbahasa yang buruk. Manusia purba jenis  Homo erectus ini memiliki otak yang lebih besar, dengan volume otak mencapai 1.100 cc,  dibandingkan spesies manusia purba terdahulunya, seperti Australopithecus atau Homo habilis.

Para peneliti dan Arkeolog yang mengamati tentang manusia purba juga mengatakan, spesies  Homo erectus ini merupakan spesies pertama  yang mampu menggunakan api. Maka dari itu, kemungkinan besar, mereka adalah spesies yang mampu mengumpulkan makanan dan berburu dengan baik. Mereka adalah manusia purba yang pintar dibandingkan spesies terdahulunya.

Mereka Bisa Membuat Api dan Peralatan

Diketahui, mereka juga mampu membuat peralatan dari batu berupa kapak genggam. Kapak ini disebut dengan nama Acheulean. Fosil manusia purba Pitechantropus erectus yang ditemukan di Filipina tahun 2018 lalu, menyimpulkan kemungkinan bahwa jenis manusia purba ini dapat melintasi laut.

Kepunahan Homo Erectus

Meskipun mereka telah melakukan banyak hal yang dianggap “pintar” di zamannya, mereka juga mengalami kepunahan, seperti manusia purba terdahulunya. Diperkirakan, jenis manusia purba ini punah saat kemunculan manusia modern atau Homo Sapiens.

Para peneliti dan Arkeloloh dari Australian National University,  juga mengungkapkan, bahwa jenis manusia purba ini juga punah disebabkan karena kemalasan mereka.

Rantai makanan manusia purba ini sudah terputus pada 100.000 – 500.000 tahun yang lalu. Hal ini mengindikasikan, bahwa kemungkinan mereka ini sudah malas untuk mencari persediaan makanan dan membuat alat-alat.

Hal unik yang terjadi, terkait dengan keberadaan manusia purba ini di Indonesia adalah mereka berhasil hidup dengan cukup lama di tanah air kita.

Para peneliti mengatakan, hal tersebut terjadi karena kondisi hutan kita terisolasi, sehingga mereka masih mampu bertahan hidup dan memperoleh makanan. Namun, seiring dengan kehadiran Homo Sapiens (manusia modern), jenis Pithecantropus erectus ini akhirnya punah juga.

Demikian cerita mengenai manusia purba paling pintar di zamannya. Sebagai evolusi dari manusia purba yang paling sempurna, sudah seharusnya kita mengetahui hal ini dan bersyukur karena terlahir dengan bentuk yang lebih sempurna, serta belum mengalami kepunahan. Ayo berikan komentarmu tentang artikel kali ini ya. Sampai jumpa di artikel menarik Bicara Indonesia berikutnya.

Sumber:

  • BBC – Homo Erectus di Jawa Hidup Paling Lama di Dunia
  • Bobo Grid – Mengenal Homo Erectus Manusia Purba yang Pintar

(Diakses pada 12 April 2020)