Mars punya pakaian kematian? – Hi teman bicara selamat datang kembali di website Bicara Indonesia yang selalu menyajikan informasi unik dan menarik seputar Astronomi, Sejarah dan lain sebagainya. Nah, teman bicara, apa yang harus dilakukan ketika ada orang yang meninggal di Bumi? Tentunya, jasad orang tersebut harus dimakamkan di pemakaman khusus ya.
Lalu bagaimana jika jasad tersebut adalah jasad seorang Astronot atau kru pesawat luar angkasa, yang sedang berada di planet Mars misalnya? Hal ini akan kita bahas pada artikel kali ini, tentang proses pemakaman jenazah di Planet Mars. Planet mars yang sering disebut sebagai planet pengganti Bumi ini ternyata bisa menjadi tempat pemakaman untuk Manusia loh.
Melansir dari harapanrakyat, Mars merupakan salah satu planet yang jaraknya dekat dengan Bumi. Meskipun begitu, jika para peneliti melakukan perjalanan ke Mars, maka akan dibutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar 6-9 bulanan. Dalam perjalanan yang cukup lama ini, tidak menutup kemungkinan jika sewaktu-waktu ada kru pesawat atau astronot yang mungkin tutup usia dalam perjalanan tersebut.
Lalu jika memang ada Astronot dan kru pesawat luar angkasa yang meninggal dalam perjalanan ke Mars, kira-kira bagaimana proses pemakaman disana ya? Apakah jasadnya akan dibuang begitu saja? Berikut ini penjelasannya:
Jenazah dibuang Melalui Airlock
Tahukah kalian apa itu Airlock pada pesawat luar angkasa? Melansir dari kumparan, Airlock merupakan suatu ruang penyangga udara yang bisa meminimalisir terjadinya perubahan tekanan ekstrim di dalam dan di luar pesawat luar angkasa. Biasanya Airlock memiliki dua pintu yang bisa menutup secara otomatis dengan menggunakan tekanan udara.
Jika ada kru pesawat atau Astronot yang memang meninggal ketika misi luar angkasa, maka jenazahnya ini akan dibuang melalui Airlock. Namun, tahukah kalian apa yang akan terjadi pada jasad tersebut ketika dibuang melalui lubang angin ini tanpa pakaian apapun?
Jasadnya akan terpapar langsung oleh radiasi Matahari yang suhunya mencapai 250 derajat celcius. Dengan suhu tersebut, paru-paru jasad tersebut akan menjadi pipih, darahnya akan mendidih dan muncul gelembung-gelembung kecil di sekujur tubuh jasad tersebut. Hal ini juga dianggap melanggar HAM dan sebaiknya tidak dilakukan.
Pakaian Ritual Kematian Mars
Melansir dari viva, para ilmuwan juga sedang memperkirakan tentang cara membuang jenazah kru yang sudah meninggal agar tidak dibuang begitu saja melalui Airlock. Salah satu hal yang sedang mereka kembangkan adalah membuat pakaian ritual kematian di planet Mars. Menurut mereka, di masa depan nanti, waktu yang dihabiskan oleh para kru di planet ini mungkin akan lama dan pakaian ritual ini harus disiapkan.
Dua ilmuwan bernama JJ Hastings dan Pia Interlandi hingga kini sedang melakukan penelitiannya, terkait dengan pakaian ritual kematian juga daur ulang untuk manusia. Proyek tersebut ingin mereka kembangkan, agar proses kematian para kru yang sedang bekerja di luar Bumi ini, sejalan dengan hak asasi manusia.
Pakaian Berbentuk Mumi
Jika memang pakaian ritual kematian di planet Mars ini dibuat, kira-kira seperti apa ya bentuknya? Melansir dari laman viva, kabarnya pakaian ini akan memiliki empat lapisan, dimana bahannya ini 100% dapat terurai (Biodegradable). Bahan tersebut juga tidak ada campuran sintesis tambahan, sehingga dapat terurai tanpa limbah.
Bahan dasar pembuatan pakaian ritual kematian planet Mars ini akan dibuat dari jenis kain sutra yang cenderung ringan dan nyaman. Karena jasad manusia di planet Mars tidak dikuburkan dalam tanah, maka ide lain yang muncul adalah untuk melakukan daur ulang manusia, agar menjadi kompos tubuh dan mengubahnya menjadi bahan baku. Bentuk pakaian kematian di planet Mars ini nampaknya akan berbentuk seperti Mumi manusia.
Konsep Medis dan Pertanian Pakaian Kematian Mars
Proyek Pakaian kematian untuk para kru dan astronot yang meninggal di luar Bumi ini, memang belum dapat dipastikan detailnya. Namun, jika melihat dari ide-ide yang dikemukakan para ilmuwan tadi, sepertinya pakaian ini akan didesain dengan menerapkan konsep pertanian dan medis.
Penerapan konsep ini adalah dengan cara melarutkan protein ke tubuh manusia yang telah meninggal dan hanya meninggalkan cairan dan tulang. Cairan tersebut nantinya bisa bermanfaat loh, untuk memberikan nutrisi tanaman yang mungkin tumbuh di area tertentu planet Mars.
Jasad manusia di Mars tidak akan terurai dan mengalami pembusukan. Hal ini terjadi karena tidak ada bakteri di Mars, hanya ada efek radiasi di dalamnya.
Kesimpulan
Kematian adalah sesuatu hal yang pasti dialami semua orang, termasuk para Astronot dan kru pesawat luar angkasa. Proyek membuat pakaian kematian sepertinya masih dalam proses penelitian. Hal ini bisa menjadi telnologi masa depan, agar jasad yang meninggal di planet Mars tidak dibuang begitu saja seperti sampah .Hal ini tentu akan banyak menarik dukungan dari siapa saja. Semoga proyek pakaian kematian planet Mars ini segera rampung ya. Demikian cerita kita kali ini, sampai bertemu lagi di artikel menarik selanjutnya.
Sumber :
- Jika Manusia Meninggal di Mars – HarapanRakyat
- Begini Proses Pemakaman Jenazah di Planet Mars – Viva