Rantai makanan? Halo teman bicara, senang sekali Bicara Indonesia bisa kembali menyapa teman-teman semua melalui website ini. Kali ini, kita akan mengajak kamu untuk kembali ke masa sekolah, dimana kita sering mempelajari tentang Rantai makanan dalam bidang pelajaran IPA. Apa kamu masih ingat apa itu?
Secara umum, Rantai makanan diartikan sebagai suatu perpindahan energi makanan dari sumber daya melalui suatu jenjang makanan. Kita juga sering menyebut ini sebagai Jaring-jaring makanan, dimana mahluk hidup yang satu dimakan mahluk hidup lainnya untuk keseimbangan ekosistem.
Nah, benang merah dari peristiwa makan dan dimakan ini adalah adanya keseimbangan ekosistem masing-masing, baik di laut, sungai, hutan dan lain sebagainya. Food chain menjadi kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, seperti aku dan kamu hehe. Jika ada yang hilang atau punah, maka ekosistem akan menjadi kacau.
Seperti apa jadinya ya, jika salah satu dari food chain ini punah atau hilang? Apakah akan sekuat tardigrade hewan paling tangguh yang dapat bertahan hidup di ruang angkasa ? Yuk kita merefresh kembali tentang ini, berikut cerita selengkapnya:
Adanya Perpindahan Energi
Dalam jaring-jaring makanan ini, ternyata ada Energi yang dibutuhkan dalam setiap prosesnya loh teman bicara. Energi tersebut akan dibutuhkan untuk memproduksi makanan yang akan menjadi bagian dari Food chain itu sendiri.
Misalnya, bagian bawah sebuah rantai makanan adalah Produsen yang berupa Tumbuhan. Dia akan membuat energi pada suatu ekosistem. Lalu bisakah oksigen dihasilkan tanpa fotosintesis tumbuhan? Pada dasarnya, Tumbuhan akan menyerap energi dari cahaya matahari atau kita kenal sebagai fotosintesis, lalu mendapatkan oksigen dan menciptakan energi baru.
Dalam suatu peristiwa makan dan dimakan ini, jika rantainya semakin pendek, maka semakin banyak energi yang tersedia di setiap levelnya. Hal tersebut tentunya akan memengaruhi tahapan itu sendiri. Bisa kalian bayangkan, jika salah satu dari rantainya hilang atau punah, maka ini akan mengacaukan rantai makanan lainnya.
Produsen, Konsumen dan Pengurai
Ada tiga unsur yang menjadi pemeran utama dalam Rantai makanan ini. Mereka adalah Produsen, Konsumen dan Pengurai. Produsen merupakan suatu mahluk hidup dalam rangkaian makan dimakan ini yang bisa membuat makanannya sendiri. Contoh dari produsen adalah tumbuhan dan juga fitoplankton.
Kemudian ada konsumen, yang merupakan hewan yang mendapatkan makanan dari mahluk hidup lainnya dalam suatu ekosistem. Umumnya, konsumen dalam jarring-jaring makanan ini diberikan urutan. Konsumen I untuk hewan herbivora atau pemakan tumbuhan. Konsumen II, III dan IV biasanya hewan karnivora atau pemakan daging, namun bisa juga berupa hewan omnivore (pemakan tumbuhan dan daging).
Food chain tidak lengkap tanpa adanya mahluk hidup pengurai. Umumnya, mahluk hidup dalam level ini adalah bakteri dan jamur. Ketika konsumen puncak mati, maka tugas pengurai dimulai. Hasil penguraian tersebut akan menjadi komponen penyusun tanah, agar tanah menjadi subur. Tanaman baru akan muncul dan food chain akan berjalan kembali seperti proses awal tadi.
Rantai Makanan Saling Terkait Satu Sama Lainnya
Setelah mengetahui bagaimana proses rantai makanan mengalirkan energi ke setiap levelnya, dan siapa saja yang terkait dalam rantai tersebut, kita bisa mulai memahami bahwa rantai makanan ini sangat penting dan saling terkait satu sama lain. Lalu bagaimana jika salah satunya hilang atau punah?
Kita bisa membayangkannya dengan contoh sederhana, misalnya dalam ekosistem hutan. Di sana banyak terdapat tumbuhan. Tumbuhan yang sudah membuat energi tadi kemudian dimakan oleh serangga, Serangga tersebut lalu dimakan oleh hewan Kodok.
Kodok tersebut ternyata tidak bisa bebas karena ada pemangsa lain yang mengancamnya, yaitu Ular. Setelah Ular memakan kodok, Ular tersebut juga mengalami nasib yang sama dan dia dimakan oleh hewan lain yang berada di puncak rantai makanan. Biasanya hewan tersebut adalah predator, seperti Burung Elang misalnya.
Kepunahan Masal dalam Satu Rantai Makanan
Nah, coba teman bicara bayangkan nih, bagaimana jika salah satu hewan dalam ekosistem Hutan tadi ada yang hilang dari proses rantai makanannya, misalnya Serangga mengalami kepunahan atau hilang dari rantai ini. Maka apa yang terjadi pada rantai makanan selanjutnya?
Anggap saja, Serangga yang mengalami kepunahan tadi, dianggap hama oleh manusia dan dibasmi, maka rantai makanan selanjutnya yaitu Kodok tidak akan mendapat makanannya. Hal ini berakibat populasi Kodok dalam ekosistem tersebut akan mengalami penurunan jumlah.
Kemungkinan lainnya adalah Kodok ini akan memangsa hewan yang berada di ekosistem lainnya. Jika begitu, maka ekosistem tersebut juga akan mengalami kekacauan. Jika ini terjadi, maka tidak menutup kemungkinan, bahwa salah satu kepunahan massal terjadi di bumi karena food chain yang tidak seimbang.
Kesimpulan
Pelajaran tentang Food chain sewaktu sekolah dulu, mungkin kita anggap sederhana ya teman bicara. Konsepnya hanya sekitar makan dan dimakan saja, lalu terus berulang.
Padahal, proses ini adalah proses alamiah yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup semua mahluk yang menjadi unsur utamanya. Satu unsur hilang atau punah, maka yang lainnya juga mengalami hal yang sama.
Demikian cerita kali ini, tentang Rantai makanan dari semua mahluk hidup yang ada di lingkungan kita. Sebagai umat Manusia dan juga mahluk hidup paling sempurna, kita sebaiknya ikut menjaga agar ekosistem ni tetap berlangsung ya, teman bicara.
Kira-kira, hal apa saja yang bisa kita lakukan untuk menolong keberlangsungan hidup hewan dan tumbuhan ini, agar salah satunya tidak mengalami kepunahan? Berikan opini kalian di kolom komentar ya. Sampai jumpa lagi di artikel menarik selanjutnya. Sampai Jumpa!
Sumber :
- Apa yang Terjadi Jika Salah Satu dari Rantai Makanan Mendadak Punah atau Hilang – BoboGrid
- 6 Contoh Rantai Makanan dengan Penjelasan Lengkapnya – Brilionet
