Sejarah Masker – Hi teman bicara selamat datang kembali di website Bicara Indonesia ya. Nah, teman bicara, masa pandemi covid-19 ini rupanya belum berakhir.
Kota besar seperti Jakarta juga sudah memberlakukan PSBB kembali. Beberapa kota lainnya di Indonesia juga mengalami peningkatan kasus orang yang positif terkena virus dari Cina ini.
Kita sudah menjalani era new normal, dimana menggunakan masker menjadi suatu kewajiban saat ini. Masker yang kita gunakan cukup beragam dan memiliki fungsi yang baik untuk menangkal virus-virus.
Beragamnya bentuk masker yang ada saat ini, tentunya memiliki sejarah di masa lalu. Kira-kira zaman dulu, masker itu sudah ada belum ya?
Kabarnya, orang-orang zaman dulu yang belum memahami teknologi hanya bisa melilitkan kain untuk menutupi area hidung dan mulut mereka.
Para tenaga medis seperti Dokter sekalipun belum ada yang menggunakan masker. Masker unik dengan bentuk paruh burung bahkan pernah ada. Seperti apa sejarah masker dari masa ke masa, berikut ulasannya:
Sejarah Masker Pertama di Eropa
Melansir dari Sulselidntimes, Saat era Renaissance di Eropa pada abad ke-16, terdapat sebuah lukisan hasil karya Michael Serre yang menggambarkan kondisi kota Marseille, Perancis pada saat itu.
Ketika itu, kota ini digambarkan sedang terkena wabah yang disebut wabah pes bubo tahun 1720. Lukisan itu memperlihatkan para penggali kubur yang melilitkan kain di sekitar wajah mereka, menjadi sejarah masker paling pertama di dunia.
Uniknya, alasan mereka melilitkan kain itu bukan karena menghindari virus dari wabah tersebut. Mereka mempercayai bahwa wabah merupakan suatu racun berupa gas yang berasal dari tanah.
Mereka ingin melindungi diri karena menurut mereka wabah itu berada di udara yang kotor. Dengan melilitkan kain setidaknya udara kotor tidak mengenai mereka langsung.
Sejarah Masker Paruh Burung dan Teori Miasma
Teori Miasma dalam sejarah masker mempercayai bahwa suatu wabah dari udara kotor adalah wabah kolera, wabah Chlamydia dan Maut Hitam. Ketika itu, wabah Maut hitam tengah menyerang hampir setengah dari populasi penduduk Eropa dan Asia.
Uniknya, desain topeng ini malah mirip paruh burung dengan dilengkapi dua lubang hidung di bagian ujung paruhnya. Bagian paruh ini kemudian diisi oleh dupa atau beberapa jenis bunga, agar pengguna topeng ini tidak akan mencium bau busuk dari wabah penyakit.
Memasuki abad ke-19, Wabah maut hitam ini awalnya berasal dari bakteri ganas bernama Yersinia pestis.
Topeng paruh burung ini akhirnya tidak boleh digunakan lagi, karena menurut seorang Dokter bernama Antoine, topeng ini membuat pasien yang terkena wabah menjadi ketakutan dan membuat tubuhnya lemah.
Masker digunakan Seorang Dokter Bedah
Seiring berkembangnya teknologi, khususnya dalam bidang Mikrobiologi, teori miasma dalam sejarah masker tadi ternyata dianggap sudah tidak relevan.
Kemunculan masker model baru mulai diperkenalkan oleh seorang dokter bedah di kota Paris yang bernama Paul Berger.
Ia menggunakan prototype masker bedah untuk pertama kalinya di tahun 1897 silam. Seperti apa maskernya ya?
Ternyata, masker tersebut hanyalah sebuah saputangan yang kemudian diikatkan pada wajah sang dokter. Tujuan sang Dokter menggunakan masker ini adalah agar droplet yang keluar ketika batuk dan bersin tidak jatuh selama jam operasi berlangsung.
Kelahiran Masker Modern dari China Utara
Sejarah masker menceritakan Wabah pes bubo ternyata tidak hanya melanda wilayah Eropa saat itu, tetapi juga wilayah Asia. China bagian utara menjadi perhatian internasional, sebab wabah tersebut melanda wilayah ini dengan cukup parah.
Berdasarkan sejarah masker yang pernah ada, Kabarnya wabah ini juga menyebar melalui udara loh teman bicara. Penelitian tersebut dilakukan oleh seorang Dokter bernama Wu Lien-teh lulusan University of Cambridge, Amerika Serikat.
Akibat wabah ini , sang Dokter akhirnya mulai meneliti dan memodifikasi sebuah masker.
Ia menggunakan bahan kain kasa serta kapas yang dilapisi kain lainnya agar dapat menyaring udara dengan maksimal. Penemuan sang dokter berdarah Melayu ini rupanya menjadi suatu inovasi baru dalam dunia permaskeran teman bicara.
Masker Dokter Wu Digunakan petugas Medis dan Masyarakat
Setelah penemuan masker Dokter Wu, rupanya tenaga medis seprofesi lainnya ikut-ikutan dalam mendesain masker untuk mereka sendiri.
Meskipun begitu, nyatanya masker Dokter Wu yang menjadi sejarah masker pertama ini dianggap lebih baik secara empiris. Di tahun 1911, . Masker ini telah digunakan oleh tenaga medis dan masyarakat biasa.
Masker Dokter Wu dianggap sebagai cikal bakal produksi masker N95. Memasuki masa perang dunia, para ilmuwan mengembangkan masker tersebut menjadi sebuah topeng gas penyaring udara.
Masker seperti ini banyak digunakan di Industri pertambangan untuk mencegah bahan kimia yang dapat membuat paru-paru menjadi hitam.
Sejarah Masker Topeng Gas
Masker topeng gas yang merupakan pengembangan dari masker N95 ternyata cukup manjur untuk melindungi penggunanya dari bahan kimia berbahaya. Meskipun begitu, masker ini ternyata membuat penggunanya kepanasan ketika memakainya.
Masker topeng gas ini sangat dianjurkan untuk digunakan para pekerja di area Tambang. Tetapi, suhu saat itu sangat panas mencapai 85 derajat celcius sehingga tidak mungkin menggunakannya.
Inovasi dilakukan pada masker topeng gas ini dengan menjadikannya alat bantu pernapasan sekali pakai.
Sekitar tahun 1970-an Badan Biro Pertambangan dan Institut Nasional Amerika membuat masker jenis N95 dengan fiberglass dan bahan polimer yang meleleh untuk lapisan serat penyaringnya.
Namun, penggunanya tetap semakin sulit bernapas, sehingga masker ini hanya dapat digunakan maksimal hingga 8 jam saja.
Masker N95 Covid-19
Akhirnya masker N95 kembali populer, terlebih sejak pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia. Masker ini banyak digunakan para tenaga kesehatan sebagai garis terdepan untuk melawan virus dari China ini.
Masker tersebut awalnya digunakan untuk menangani pasien tuberkulosis, namun terbilang jarang digunakan sebelum Covid menyerang.
Masker Modern dan Trendi
Kemunculan masker setelah era new normal menjadi semakin beragam. Tidak hanya masker N95 yang umumnya banyak digunakan tenaga medis, masker kain dengan beragam model juga kini banyak digunakan masyarakat.
Masker-masker seperti ini lahir dari penyesuaian orang-orang terhadap kebiasaan menggunakan masker. Dengan sentuhan kreativitas munculah masker-masker unik seperti Masker Kain, Masker Scuba, Masker sekali pakai, Masker Bordir, hingga Hijab Masker.
Kesimpulan
Masker menjadi benda yang wajib kita miliki saat ini untuk membantu kita terlindungi dari penularan Covid-19 hingga virus flu lainnya.
Sejarah masker juga mengajarkan kepada kita bahwa orang-orang terdahulu juga menjadi terlindungi saat melilitkan kain ke area hidung dan mulut mereka, hingga menutup seluruh kepala mereka dengan masker topeng gas.
Jangan lupa untuk terus memakai masker ya, saat kamu akan beraktifitas di luar rumah. Tetap jaga jarak dan patuhi protokol kesehatan dimanapun kamu berada. Sekian dulu artikel kita kali ini ya, sampai jumpa lagi di artikel menarik berikutnya!
Sumber :
- Sejarah Masker Selama Lima Abad dari Model Paruh Burung Sampai N95 – Sulsel IDN Times
- Profil Wu Lien The Pendesain Masker N95 Pertama – Warstek