Mitos sains ternyata masih banyak terjadi dan dipercaya oleh banyak orang. Meski sains berhubungan dengan fakta yang terjadi mengenai makhluk hidup dan sekitarnya, siapa sangka justru ada banyak mitos di baliknya.
Seperti apa hal-hal yang masih dipercaya oleh banyak orang seputar sains?
1. Mitos Sains Evolusi Manusia
Banyak orang yang berpendapat bahwa manusia datang karena evolusi dari simpanse.
Namun, hal ini tidak sepenuhnya benar. Nenek moyang dari simpanse disebut dengan bonobo. Nah, memang ada kedekatan antara bonobo dengan nenek moyang dari manusia yang disebut dengan Homo Sapiens.
Namun, bukan berarti manusia merupakan hasil evolusi dari simpanse. Sebaliknya, berbagai jenis monyet seperti simpanse dan gorila memiliki leluhur yang hidup secara bersama-sama di Bumi. Masa ini mungkin terjadi pada 10 juta tahun yang lalu.
Bukti ini semakin kuat dengan sebuah fosil yang ditemukan di Lembah Rift, Kenya. Fosil tersebut dianggap sebagai benang merah alias barang bukti antara kedekatan manusia dan simpanse.
Fosil tersebut diidentifikasi sebagai kera Nakali. Menurut para peneliti, gen manusia dan simpanse memang serupa karena nenek moyang juga memiliki kesamaan gen tersebut.
2. Mitos Sains Mengenai Kematian di Luar Angkasa
Banyak hal yang unik digambarkan di film. Sayangnya tak semua penggambaran film tersebut tepat dan sesuai faktanya. Seperti ketika film yang memperlihatkan adegan astronot yang membeku dan langsung meninggal dunia.
Hal ini digambarkan ketika seorang astronot mengalami masalah pada pakaian astronot. Seakan-akan manusia akan langsung meninggal tanpa sempat mengucapkan sepatah dua patah kata.
Namun, berbagai studi mengemukakan bahwa ternyata manusia bisa bertahan hidup selama 15 sampai 30 detik di luar angkasa tanpa adanya pelindung.
Ketika kaca helm pecah atau ada masalah lainnya, astronot masih bisa berlari dengan nafas yang masih tersisa diĀ dalam paru-paru.
Istilahnya astronot masih punya waktu untuk kembali ke pesawat luar angkasa supaya bisa mendapatkan oksigen serta memperbaiki pakaian yang rusak.
Namun para astronot tetap bisa memilih untuk menahan napas supaya memiliki waktu yang lebih lama sebelum akhirnya benar-benar kehabisan udara.
3. Benarkah Manusia Ada di Puncak Makanan?
Dalam pelajaran Biologi, pastinya kamu sering mendengar dan mempelajari rantai makanan. Ternyata ini berhubungan dengan mitos sains.
Salah satu prinsip yang dipakai dalam rantai makanan adalah pemangsa dan dimangsa. Sayangnya prinsip ini terlalu sederhana dalam rantai makanan sesungguhnya.
Sebab, ada organisme yang sama-sama menjadi pemangsa dan mangsa. Selain itu, banyak organisme yang bisa mendapatkan makanan dari berbagai sumber.
Begitu pula dengan proses memangsa. Banyak organisme yang bisa dimakan oleh banyak predator. Maka, konsep rantai makanan kerap mengabaikan produsen makanan di urutan belakang.
Konsep jaring makanan dianggap lebih tepat untuk menggambarkan konsep rantai makanan. Artinya, ada transfer energi makanan di antara makhluk hidup dalam sebuah ekosistem.
Dengan kata lain jaring makanan yang tepat adalah energi makanan yang mengalir secara linear. Meskipun memang belum sempurna, tetapi konsep ini dianggap lebih sesuai dibandingkan dengan rantai makanan.
4. Tidak ada gravitasi di luar angkasa
Pastinya kamu percaya bila di luar angkasa tidak ada gravitasi. Apalagi, semua objek dan manusia bisa terbang dengan bebas.
Siapa sangka ini hanyalah mitos sains. Menurut studi, gravitasi ternyata bukan hanya di bumi saja. NASA pernah mengungkapkan bahwa ada berton-ton gaya gravitasi di luar angkasa dengan tekanan yang berbeda-beda.
Bila tidak ada gravitasi maka planet dan juga bumi tidak akan bergerak pada jalurnya untuk mengitari matahari.
Maka, gravitasi tersebut pada dasarnya ada. Hanya saja tekanannya yang mungkin sangat kecil sehingga tak mampu membuat objek menapak di bumi.
5. Respirasi Berhubungan dengan Pernapasan
Ketika mendengar kata respirasi pasti yang ada di pikiran adalah pernapasan.
Ternyata, respirasi dan pernapasan adalah dua hal yang berbeda dan termasuk pada mitos sains yang masih sering dipercaya.
Bernapas merupakan sebuah aktivitas keluar dan masuknya udara pada organ menuju ke paru-paru.
Sementara, respirasi merupakan aktivitas otot ketika melepaskan glukosa saat manusia melakukan aktivitas fisik seperti olahraga.
Glukosa yang menjadi energi saat melakukan aktivitas tersebut. Jadi, respirasi tidak bisa disamakan dengan sistem pernapasan yang terjadi pada paru-paru.
Kesimpulan
Ternyata masih banyak mitos sains yang kurang tepat dan pastinya ada penjelasan yang lebih ilmiah.
Semua itu memang disebabkan oleh kesalahpahaman dan terlalu banyak penggambaran sains melalui film atau karya fiksi lainnya.
Masih banyak hal-hal unik seputar sains yang bisa kamu dapatkan di Bicara Indonesia.
Tak hanya sains, kamu juga bisa mendapatkan berbagai konten soal astronomi hingga sejarah.
Sumber :
- 7 Mitos dan Fakta yang Ada di Kelas Biologi, Jangan Keliru Lagi – Kompas
- 7 Mitos tentang sains yang salah tapi dipercaya bertahun-tahun – Merdeka