Fenomena alam menjadi hal yang misterius dan tak banyak orang yang bisa menebaknya. Siapa sangka ternyata ada banyak kejadian dari alam yang terjadi selama pandemi Covid-19. Penasaran apa saja?
Fenomena Alam, Dentuman Misterius di Pulau Jawa
Sekitar pertengahan Mei, warga Jawa Barat heboh dengan suara dentuman yang bisa dibilang misterius. Hal ini tak hanya pertama kali terjadi selama pandemi. Warga Jabodetabek sempat merasakannya di sekitar April. Tak sampai situ saja, warga di sekitar Jawa Tengah juga merasakannya sekitar bulan Mei.
Misteri ini bahkan belum bisa dijelaskan oleh para ahli. BMKG sempat mengatakan bahwa dentuman tersebut bukan disebabkan oleh petir maupun gempa bumi. Banyak orang yang memberikan spekulasi bahwa dentuman tersebut disebabkan aktivitas erupsi dari Gunung Anak Krakatau.
Namun berbagai pihak terkait seperti Badan Geologi ESDM hingga BMKG menampik spekulasi tersebut. Pos Pemantau Gunung Api Anak Krakatau tidak melaporkan adanya dentuman. Meskipun pada saat itu, Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi dalam tingkat ringan.
Banyak orang yang juga berspekulasi bahwa datangnya dari gunung lain di Jawa Tengah. Namun, badan terkait tidak melihat adanya peningkatan aktivitas erupsi di gunung area Jawa Tengah. Hingga saat ini, masyarakat masih belum mengetahui penyebab dari dentuman misterius ini.
Fenomena Alam, Hari Tanpa Bayangan
Kejadian alam berikutnya adalah hari tanpa bayangan pada siang hari. Kejadian ini berlangsung sekitar bulan Maret. Hari tanpa bayangan sebenarnya bisa dijelaskan secara sains. Kondisi ini terjadi akibat proses kulminasi. Proses ini terjadi ketika matahari ada di posisi paling tinggi di langit sebuah daerah.
Saat matahari ada di atas sebuah daerah atau sama dengan lintang pengamat, maka kejadian ini disebut dengan Kulminasi Utama. Saat matahari berada di atas kepala atau titik zenit, maka bayangan benda akan tampak menghilang. Hal tersebut terjadi karena bayangannya bertumpuk dengan benda itu sendiri.
Uniknya, fenomena ini akan terjadi lagi pada tanggal 8 Oktober 2020 sekitar pukul 11.30 WIB. Fase kulminasi juga akan terjadi di Sabang, Aceh. Lokasi ini merupakan titik bagian paling utara Indonesia. Hari tanpa bayangan di Aceh akan terjadi kira-kira 6 September 2020.
Tak hanya terjadi di bagian utara, kulminasi juga akan terjadi di Ba’a, Nusa Tenggara Timur. Titik ini merupakan lokasi paling Selatan Indonesia. Proses kulminasi akan berlangsung sampai 21 Oktober 2020. Titik kulminasi akan terjadi bergantian di setiap kotanya dan disesuaikan dengan garis lintang, Setiap tahunnya, semua wilayah di bumi akan mengalami dua kali fenomena hari tanpa bayangan ini.
Bulan Bercincin
Fenomena alam ini dilaporkan oleh masyarakat di berbagai media sosial pada awal Juni kemarin. Fenomena ini cukup menggegerkan warga khususnya para warga yang berada di sekitar Jawa Timur. Sebab, bulan bercincin tampak jelas dari Jawa Timur.
Apalagi, fenomena ini juga dikaitkan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini. Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional pun memberikan keterangan seputar fenomena ini. Bulan bercincin atau halo merupakan kejadian yang mirip terjadi pada matahari.
Bila pada matahari, fenomena halo ini akan tampak seperti cincin pelangi yang mengitari matahari tersebut. Halo terjadi saat kristal es di awan Cirrus akan tampak membiaskan cahaya matahari. Maka, akan tampak seperti prisma. Saat awan tinggi maka akan terbentuk awan Cirrus yang dingin dengan kristal es.
Nah, kristal es itulah yang bisa membiaskan cahaya bulan di saat malam hari. Pembiasan itulah yang akan tampak seperti lingkaran berwarna. Bahkan beberapa kejadian hanya menampakkan lingkaran hitam putih karena memang tidak memunculkan warna.
Lingkaran inilah yang disebut dengan halo. Fenomena alam ini juga mungkin tidak terjadi di seluruh wilayah karena memang hanya terjadi pada wilayah yang diliputi oleh awan Cirrus. Pada kejadian kali ini, awan cirrus hanya meliputi bagian Jawa Timur saja.
Sebenarnya fenomena mengenai bulan bercincin maupun matahari sebenarnya sudah sering terjadi. Bahkan, fenomena ini sering muncul di saat peralihan musim hujan ke kemarau. Saat fenomena bulan cincin tersebut dibicarakan oleh masyarakat memang kondisinya sedang peralihan musim.
Kesimpulan
Itu dia sederet fenomena alam yang cukup menarik perhatian masyarakat selama pandemi Covid-19. Meskipun tampak misterius, fenomena ini pastinya masih bisa dijelaskan secara sains dan ilmiah.
Ternyata ada banyak hal seputar sains, alam semesta, bumi dan fakta ilmiah lainnya yang seru dan menarik untuk diketahui. Semuanya itu bisa kamu dapatkan hanya di Bicara Indonesia.
Sumber :
- Fenomena Alam Semasa Covid, dari Dentum Misterius ke Asteroid – CNN Indonesia
- Belum Usai Wabah Virus Corona, Muncul Fenomena Alam Langka di Langit Gegerkan Warga hingga LAPAN Buka Suara – Grid Hits
- Dari Asteroid Hingga Suara Dentuman, Ini Sederet Fenomena Alam yang Hadir Ditengah Wabah Corona – Dara