Untuk menjelajah luar angkasa, para astronot membutuhkan pakaian khusus. Pastinya kamu penasaran bukan sebenarnya bagaimana sejarah pakaian luar angkasa sehingga bisa melindungi para astronot? Berikut catatan sejarahnya!
Sejarah Pakaian Luar Angkasa Dari Penjelajahan Pertama
Pastinya pakaian ini sudah ada sejak penjelajahan manusia ke luar angkasa untuk pertama kalinya. Pakaian tersebut harus melindungi astronot dari berbagai macam bahaya di luar angkasa. Program Merkurius merupakan sejarah dari astronot NASA yang pertama kali terbang ke luar angkasa.
Itulah pertama kalinya baju luar angkasa dibuat untuk mendukung kehidupan para astronot di luar angkasa. Baju tersebut dibuat untuk melindungi para astronot dari suhu ekstrim di luar angkasa. Kala itu, baju astronot memiliki selang yang terhubung dengan pesawat luar angkasa. Nantinya oksigen akan dihembuskan dari pesawat tersebut.
Perkembangan baju luar angkasa awal-awal ini juga kemudian mengalami beberapa penambahan. Misalnya pada saat misi Apollo, di mana para astronot harus dilindungi saat berjalan di atas bulan. Akhirnya dibuatlah pakaian dengan bot yang melindungi kaki astronot serta teknologi supaya para astronot bisa berjalan jauh karena tidak terhubung selang.
Sejarah Pakaian Luar Angkasa dari Masa ke Masa
Semakin ke sini tentunya akan semakin banyak hal menarik mengenai pakaian luar angkasa. Banyak perubahan yang terjadi dan pastinya memberikan teknologi terbarukan untuk pesawat luar angkasa. Berikut rentetan sejarah dari pakaian luar angkasa dari masa ke masa.
Mercury Suit (1961-1963)
Pakaian ini dikembangkan oleh NASA yang diadaptasi dari pakaian pilot pesawat jet Angkatan Laut Amerika Serikat. Salah satu kehebatannya dalah bisa melindungi astronot dari tekanan yang hilang secara mendadak.
Keunikan dari pakaian ini adalah lapisan nilon yang melapisi neoprene pada bagian dalam dan nilon di bagian luarnya. Dengan teknologi ini, suhu di dalam pakaian akan jauh lebih stabil. Enam astronot di masa ini sukses menyelesaikan misi dengan pakaian Mercury.
Sejarah Pakaian Luar Angkasa Gemini Suit (1965-1966)
Sejarah pakaian luar angkasa ini dibuat secara khusus untuk misi yang bisa dibilang cukup ambisius. Dua astronot luar angkasa akan melakukan misi selama dua minggu. Akhirnya perusahaan David Clark merancang sebuah pakaian yang lebih fleksibel. Pakaian ini juga dirancang agar lebih nyaman daripada Mercury Suit.
Ada beberapa teknologi yang cukup mutakhir di pakaian ini. Misalnya ada teknologi pakaian yang bisa dihubungkan ke AC untuk menjaga astronot tetap dingin. Hal ini juga untuk menjaga para astronot tetap terhubung di jalur pesawat luar angkasa. Pakaian ini mencapai berat 7 kilogram sampai 15 kilogram.
Gemini Spacewalk Suit (1965-1966)
Baju luar angkasa ini sengaja dirancang khusus dengan mempertimbangkan semua wahana antariksa pertama NASA. Dalam pakaian ini, astronot bisa membuka palka selama perjalanan serta bekerja di ruang hampa udara.
Pastinya ini juga untuk membantu astronot dalam beradaptasi dengan lingkungan luar angkasa yang keras. Salah satu teknologi yang cukup terbarukan adalah saluran yang menghubungkan pakaian tersebut ke pesawat luar angkasa supaya astronot mendapat asupan oksigen. Berat dari pakaian ini sekitar 15 kilogram.
Apollo Spacewalk Suit (1967-1975)
Baju jenis Apollo ini dirancang untuk melindungi astronot dari debu halus ketika berjalan di bulan. Debu halus ini bukan sembarang debu karena bisa dibilang cukup tajam. Pakaian ini juga diklaim bisa melindungi astronot dari suhu ekstrim matahari serta bertahan hingga berjam-jam. Apalagi jika astronot butuh keluar dari pesawatnya.
Para peneliti merancang pakaian ini dengan selusin lapisan kain dan sepatu bot tebal. Bisa dibilang sudah banyak perubahan yang terjadi pada model pakaian ini. Apalagi sudah banyak sistem pendukung kehidupan astronot di dalam pakaian ini.
First Space Shuttle Flight Suit (1981)
Sejarah pakaian luar angkasa berlanjut pada model pakaian yang merupakan hasil modifikasi dari Mercury Suit. Jenis pakaian ini dipakai untuk menjalankan misi Space Transport System. Sebenarnya ini tidak ada fitur khusus dalam pakaian ini. Sebab, dalam pemakaiannya astronot tidak berkeliaran atau berjalan-jalan di luar angkasa.
Extravehicular Mobility Unit (1983-sekarang)
Salah satu alasan dibuatnya jenis ini karena kerja astronot yang semakin berat. Baju luar angkasa harus menjaga astronot ketika harus memelihara satelit atau bahkan membangun stasiun luar angkasa. Maka, jenis pakaian ini masih dipakai hingga sekarang.
Pakaian ini memiliki tekanan 14 lapis dan bisa membuat astronot tetap hidup lebih dari delapan jam. Jika diisi penuh dengan perlengkapan dan peralatan, berat dari pakaian ini mencapai 140 kilogram. NASA juga menyematkan perangkat yang mirip dengan jetpack.
Perangkat yang disebut dengan Manuver Manuvering Unit memungkinkan para astronot terbang bebas tanpa perlu bergantung pada pesawat luar angkasa. Namun memang modelnya terus berkembang hingga sekarang dan menyesuaikan kebutuhan setiap misi.
Space Shuttle Flight Suit (1988-2011)
Pakaian luar angkasa berikutnya dipakai oleh astronot selama program Space Shuttle. Pasti kamu pernah melihat pakaian astronot yang berwarna oranye terang. Salah satu keunikan dari pakaian ini adalah ternyata sudah dilengkapi dengan sarung tangan yang berfungsi melepaskan cincin kunci pada pergelangan tangan. Hal ini untuk meningkatkan ventilasi dan juga pendingin cairan.
Sokol Launch and Entry Suit (sekarang)
Salah satu pakaian luar angkasa yang paling terkini adalah pakaian buata Rusia yang kerap disebut dengan Falcon. Pakaian dengan berat sekitar 17 kilogram ini memang mirip dengan buatan NASA. Namun yang berbeda pakaian ini dirancang khusus untuk pesawat ruang angkasa Soyuz milik Rusia.
Kesimpulan
Wah, ternyata memang sejarah pakaian luar angkasa cukup panjang. Mulai dari yang sederhana serta ruang gerak astronot yang terbatas hingga yang sangat canggih. Tentu para ilmuwan masih mengembangkan teknologi pakaian luar angkasa ini.
Ternyata ada banyak hal unik seputar astronomi dan ruang angkasa yang menarik untuk kamu ketahui. Semua informasi tersebut bisa kamu dapatkan hanya di Bicara Indonesia.
Sumber :
- Teknologi Baju Astronot di Ruang Angkasa dari Masa ke Masa – CNN Indonesia
- Kisah para perempuan yang menjahit pakaian astronot NASA dengan tangan – BBC
- Mengintip Sejarah Pakaian Luar Angkasa yang Dipakai Astronot – iNews