Replika Matahari – Well Halo Semuanya. Kembali lagi bersama Bicara Indonesia. Topik pembahasan kita kali ini adalah tentang Matahari.
Matahari adalah sumber kehidupan bagi semua yang ada di Bumi. Tanpa Matahari, alam semesta kita bisa hancur dan punah. Tapi Matahari sendiri bukan bintang yang abadi.
Suatu saat nanti ketika seluruh energinya sudah habis, energi Matahari pun akan habis dan mati.
Nah, gimana ya kalau manusia berusaha menciptakan replika matahari? Apakah mereka akan berhasil? Bisakah Matahari ciptaan manusia menjadi sumber kehidupan juga? Hmm, untuk menemukan jawabannya, yuk cari tahu info selengkapnya.
Matahari adalah sumber energi nuklir terbesar
Sebagai pusat tata surya, Matahari dikenal sangat panas dan memancarkan energi luar biasa. Setiap detik, Matahari bisa memancarkan 620 juta ton hidrogen dan 606 juta ton helium dari intinya.
Dari aktivitas kedua gas ini, Matahari menghasilkan energi nuklir yang sangat besar sampai sampai energi ini bisa menerangi setidaknya 7 sampai 8 planet yang ada di tata surya kita ini.
Bisakah manusia membuat replika Matahari
Membuat replika matahari sebenarnya bukan hal mustahil. Tapi tentu saja Matahari buatan manusia tidak bisa seperti Matahari aslinya. Energi matahari bisa dihasilkan dari atom hidrogen yang diberi tekanan kuat hingga melebur.
Butuh temperatur yang sangat ekstrim
Sekilas, membuat replika matahari mungkin terdengar mudah. Tapi tunggu dulu guys. Peleburan atom hidrogen hanya bisa terjadi pada suhu yang sangat panas.
Peleburan gas di matahari sangat mungkin terjadi karena suhunya yang luar biasa panas. Di titik terdingin saja, suhu matahari bisa mencapai 5.500 derajat celcius.
Untuk menciptakan energi sebesar itu, para ilmuwan menggunakan mesin konduktor super. Namun metode ini masih terus dikembangkan.
Replika matahari membawa banyak manfaat
Jika manusia sampai berhasil membuat replika sendiri, Bumi akan punya sumber energi. Yah, meskipun tidak sebesar energi matahari, tapi lumayan untuk menjadi sumber tenaga listrik dan air.
Sebesar apa ukuran matahari mini?
Oke, jika kita berbicara tentang matahari mini, jangan kira mininya super kecil ya. Replika matahari mini buatan manusia membutuhkan mesin seukuran 60 kali lipat lapangan sepakbola untuk mengelola energinya. Berat mesin ini kira-kira 3 kali menara Eiffel.
Replika matahari bisa jadi solusi pemanasan global
Suhu bumi yang terus naik masih menjadi fokus utama pemerhati lingkungan. Menurut para ilmuwan, jika ada matahari buatan, bumi akan punya sumber energi bersih yang bersumber dari hidrogen.
Dengan begitu, tidak ada lagi polusi udara yang membuat perubahan iklim semakin tidak menentu.
Eksplorasi luar angkasa bisa lebih mudah
Replika matahari sebagai sumber energi baru bisa digunakan untuk menggantikan bahan bakar roket yang selama ini dipakai. Dengan bahan bakar baru ini, astronot bisa mendarat di Mars dalam waktu lebih cepat, yaitu 30 hari saja.
Saat ini, astronot membutuhkan waktu 9 bulan perjalanan menuju planet Mars. Hmm, kemajuan yang sangat baik bukan?
Kesimpulan
Sampai saat ini memang belum ada miniatur matahari di dunia. Tapi para ilmuwan di seluruh dunia sedang berusaha untuk mengembangkan mesin replika matahari agar bisa di gunakan energinya.
Bagaimana hasilnya? Well, kita tunggu saja di masa depan, semoga energi baru yang terbarukan ini menjadi solusi permasalahan besar yang ada di bumi ini.
Nah, itu adalah beberapa informasi yang bisa kita berikan mengenai Replika Matahari. Tapi tidak berhenti sampai disini ya guys, nanti masih ada info lain yang lebih menarik mengenai replika Matahari. Nantikan saja ya info selanjutnya.
Jadi, jangan bosan bosan untuk terus kunjungi Bicara Indonesia ya! agar kalian nggak ketinggalan info info menarik lainnya, ok?
Sumber :
- What If We Could Build a Replica of the Sun on Earth – Youtube (Diakses pada 3 April 2019)