Suku Asmat Indonesia – Hai, teman-teman. Jumpa lagi dalam artikel kebudayaan dari Bicara Indonesia. Nah, kalau kemarin-kemarin Bicara sering membahas tentang astronomi, kali ini agak lain nih.
Tema artikel kali ini adalah tentang suku Asmat. Kalian pernah mendengar tentang suku Asmat? Asmat merupakan suku yang masih keramat di Indonesia. Kehidupan mereka penuh dengan hal-hal mistis yang kadang sulit dipercaya nalar.
Daripada kelamaan basa-basi, yuk kita simak fakta-fakta menarik tentang suku Asmat di Indonesia.
Di Indonesia Bagian Mana Suku Asmat Tinggal?
Asmat adalah salah satu suku terbesar di provinsi Papua. Menurut tempat tinggalnya, suku Asmat bisa dikelompokkan menjadi du.
Yaitu mereka yang tinggal di daerah pesisir dan anggota suku yang tinggal di daerah pedalaman hutan. Jumlah penduduk Asmat sendiri kurang lebih sekitar 70.000 jiwa.
Tidak Ada Akses Jalan Menuju Asmat
Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya yang sangat luas, termasuk suku asmat. Untuk menjelajah semua wilayah negeri ini, mungkin memerlukan waktu puluhan tahun. Termasuk jika kamu ingin pergi Asmat. Siap-siap menghadapi medan yang ganas ya.
Pertama-tama, kalian harus menempuh perjalanan udara dan mendarat ke Jayapura. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke Timika. Baru setelah itu perjalanan yang sesungguhnya dimulai.
Lokasi Asmat sangat terpencil dan hanya ada 2 pilihan, yaitu perjalanan laut dengan perahu kecil atau perjalanan udara dengan pesawat kecil. Perjalanan udara memerlukan waktu 45 menit, sementara perjalanan laut memakan waktu sekitar 8-9 jam lamanya.
Suku Asmat Indonesia Penuh dengan Hal-Hal Mistis
Sebagai suku yang masih tradisional dan tersolasi, Asmat, suku yang ada di Indonesia ini menyimpan banyak misteri.
Suku Asmat terkenal memiliki ukiran kayu yang indah dan unik. Ukiran kayu tersebut adalah perwujudan untuk mengenang arwah para leluhur juga sebagai sarana untuk berinteraksi dengan arwah mereka.
Jasad Kepala Suku Asmat Indonesia Dijadikan Mumi
Seperti suku pada umumnya, Asmat juga punya pemimpin atau kepala suku. Jabatan ini bukan main-main lho untuk suku Asmat. Jika sang kepala suku meninggal dunia, jasadnya akan disimpan dalam bentuk mumi.
Ini adalah cara mereka untuk menghormati mendiang kepala suku. Dan ini hanya berlaku untuk kepala suku saja lho.
Para anggota suku akan melakukan proses mumifikasi dengan memberikan ramuan alami kepada jasad kepala suku yang selanjutnya diletakkan di atas perapian.
Tujuan diletakkannya mayat di atas perapian ini adalah untuk membuat jasad terkena asap dan akan menghitam seiring berjalannya waktu.
Wanita Asmat Harus Menyusui Anak Babi
Nah, ini dia nih fakta suku Asmat yang pasti bikin kalian semua geleng-geleng kepala. Wanita di suku Asmat harus menyusui anak babi hingga berusia lima tahun. Hal ini sudah dilakukan turun temurun, sehingga bukan sesuatu yang asing bagi penduduk suku Asmat.
Lagi-lagi hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap babi. Babi dianggap sebagai sesuatu yang sangat berharga dan mampu mengangkat status sosial pemiliknya.
Suku Asmat Sering Menggelar Pesta Adat
Asmat memang sangat kental dengan hal-hal berbau mistis. Ini terlihat dari seringnya mereka mengadakan pesta adat untuk melindungi diri dan keluarga dari segala macam bencana dan penyakit.
Suku Asmat mempunyai banyak pesta adat yang dilakukan secara bergantian. Ada 2 pesta unik yang rutin digelar di Asmat. Pertama adalah pesta ulat sagu yang diadakan sebagai bentuk rasa syukur mereka terhadap hasil panen sagu yang telah mereka peroleh.
Kedua yaitu pesta topeng atau pesta roh, pesta ini dilakukan dengan menggunakan topeng-topeng yang telah dibuat oleh suku Asmat sendiri, pesta ini dilakukan untuk memperingati roh para leluhur yang sudah meninggal.
Hutan Dianggap Sebagai Sesuatu yang Keramat.
Suku Asmat punya satu aturan yang tidak boleh di langgar, yaitu tidak boleh masuk ke dalam hutan dan melakukan segala aktivitas manusia di dalamnya.
Itu adalah aturan yang telah diwariskan oleh nenek moyang suku Asmat, bagi siapa yang melanggar mereka akan mendapatkan sanksi dari kepala suku, mereka juga akan mendapatkan musibah atau mereka bisa habis umur (mati).
Asmat memang sangat menghormati alam yang menghargai alam layaknya sesama manusia. Itulah mengapa setiap hutan di Asmat disebut sebagai hutan keramat.
Kesimpulan
Nah, itu dia pembahasan mengenai suku Asmat yang masih tradisional dan kental dengan kepercayaan mistis. Tidak bisa dipungkiri, keberadaan suku yang masih tertinggal di Indonesia memang sangat banyak. Mereka belum tersentuh teknologi sama sekali.
Misalnya di Asmat, sebagian besar wilayahnya bahkan belum tersentuh listrik lho. Jika ingin digali lagi, banyak kekayaan budaya Indonesia yang menarik untuk diketahui.
Sekian dulu artikel mengenai suku asmat pada kali ini. Jangan lupa kunjungi artikel menarik lainnya dari Bicara Indonesia ya!
Sumber :
- Site Story : Asmat – WWF Indonesia
(Diakses pada 19 Maret 2018)