atmosfer menjadi sehat
Atmosfer menjadi sehat.

Akibat Corona Atmosfer Menjadi Sehat – Sepanjang 2020 dunia digemparkan dengan menyebarnya virus Corona. Siapa yang tak kesal? Virus ini menyebar ke seluruh negara di dunia. Seluruh sektor kehidupan pun terdampak.

Namun, apakah ada sisi positif dari kejadian ini? Bagaimana jika justru memberi dampak atmosfer menjadi sehat? 

Berita kasus positif Covid-19 datang silih berganti sejak akhir Maret 2020. Kamu yang menyimak berita tersebut pasti merasa cemas. Akhirnya anjuran pemerintah untuk tetap #DiRumahSaja menjadi pilihan terbaik.

Meskipun protokol kesehatan yang satu ini belum sepenuhnya ditaati masyarakat. Hal ini terlihat dari penambahan kasus Covid-19 yang melonjak drastis akhir-akhir ini. 

Namun, sisi positifnya tetap ada. Selama lebih dari 6 bulan berada di rumah, manusia yang memperkecil aktivitasnya pun berdampak baik terhadap lingkungan.

Terutama para perusahaan industri yang berkontribusi terhadap kepulan asap ke atmosfer setiap harinya. Nah, apa saja dampak positif virus corona? Yuk simak info berikut! 

Berkurangnya Polusi Udara 

Seperti yang kita ketahui, polusi udara menjadi masalah di Bumi yang cukup menyita perhatian. Polusi udara sendiri merupakan keadaan tercemarnya udara yang dapat membahayakan kehidupan makhluk hidup di Bumi.

Sejumlah akativitas manusia seperti pembakaran, limbah industri, penyemprotan zat kimia ke udara, dan lain sebagainya dapat memicu timbulnya pencemaran udara. 

Bebas Polusi

Selain itu, gas-gas kimia yang ditimbulkan karena aktivitas manusia turut berkontribusi terhadap pencemaran udara. Contohnya saja pemakaian kendaraan bermotor.

Nah, semenjak #DiRumahSaja, masyarakat mengurangi bepergian secara cuma-cuma. Hal ini akhirnya menyebabkan polutan dari gas kendaraan berkurang drastis. 

Data pun menyebutkan bahwa pencemaran gas nitrogen dioksida berkurang drastis di Cina daratan. Kondisi ini terjadi sebagai akibat dari pengurangan aktibitas industri, bisnis, dan transportasi.

Ketiga hal tersebut yang paling banyak menimbulkan gas pencemaran udara. Yup, satu masalah berkurang dengan adanya pandemi sekarang. 

Adanya Karantina Menjadikan Jalanan Legang 

Mewabahnya virus corona membuat sebagian besar negara di dunia menetapkan kebijakan karantina wilayah. Baik dalam perbatasan antarnegara maupun karantina wilayah dalam lingkup yang lebih kecil.

Hal tersebut secara nyata membuat jalanan menjadi legang. Yang dulunya sering terjebak macet, kini tak pernah ada lagi masalah itu. 

Pemberhentian transportasi publik menjadikan polusi udara akibat asap kendaraan juga berkurang. Seketika jalanan hanya diisi dengan lalu lalang kendaraan yang jumlahnya dapat dihitung dengan jari. Kamu lebih suka macet atau jalanan legang? 

Berhentinya Pembangkit Listrik Industri Membuat Emisi Karbon Berkurang 

Akibat Virus Corona, Atmosfer Menjadi Sehat

Adanya penurunan dalam hal penjualan produk dagangan membuat sebagian besar perusahaan mengurangi aktivitas produksinya.

Kembali lagi hal ini terjadi selain karena karantina wilayah, minat masyarakat juga menurun. Sebab itulah perusahaan banyak mem-PHK karyawannya. 

Namun, di satu sisi berhentinya perusahaan industri, utamanya adalah pembangkit listrik, meberi dampak berkurangnya emisi karbon. Contohnya saja perusahaan batu bara di China mengurangi aktivitasnya.

Diprediksi emisi yang berkurang selama dua minggu aktivitas produksi berkontribusi terhadap berkurangnya 1% emisi tahunan. Meskipun jumlah ini sangat kecil, tetapi pada intinya emisi karbon berkurang bukan? 

Polusi Udara yang Berkurang Menyelamatkan Nyawa Manusia 

Dilansir oleh informasi yang ada sebelumnya, polusi udara bisa saja menyebabkan dampak kematian yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh karena adanya polusi udara bisa mengganggu pernapasan manusia.

Sebab itulah masalah polusi udara menjadi gangguan yang perlu segera ditindaklanjuti secara serius. Namun, jika dihitung, adanya virus corona malah membuat risiko kematian akibat polusi udara sedikit menurun.

Hal ini dibuktikan oleh peneliti yang menghitung pengurangan polusi selama dua bulan saja. Hasilnya, hitungan ini menunjukkan 4000 anak di bawah usia 5 tahun dan 70.000 orang dewasa di atas usia 70 tahun terselamatkan. 

Tentu ini hanya spekulasi saja. Ibaratnya jumlah tersebut adalah risiko kematian penduduk dunia akibat polusi udara. Data ini sungguh mencengangkan.

Dengan berkurangnya polusi udara saja sudah meminimalisasi risiko kematian dari sejumlah penyebab kematian terbesar lainnya. 

Dampak Positif Lainnya 

Akibat Virus Corona, Atmosfer Menjadi Sehat

Selain terhadap udara, virus corona juga berdampak positif pada lingkungan hidup. Misalnya saja kualitas air menjadi lebih jernih. Kondisi luar biasa ini terlihat dari lingkungan di Venesia, Italia.

Sebelumnya kanal air yang keruh kini terlihat menjadi lebih bersih. Hal ini disebabkan oleh karena transportasi air yang tidak beroperasi sehingga tidak terjadi polusi air. 

Selain itu, pada masa wabah ini diketahui tanaman tumbuh bebas. Yang dulunya tanaman banyak dirusak oleh tangan nakal manusia, sekarang tidak lagi. Sebab, manusia sudah dianjurkan untuk di rumah saja dan mengurangi aktivitas ke luar rumah. 

Ada lagi dampak terhadap fauna. Lingkungan saat ini membuka dunia baru bagi satwa liar. Jika sebelumnya mungkin masih marak perburuan satwa liar, ruang gerak mereka akhirnya terbatas. Hal ini terjadi karena “di mana-mana ada manusia”.  

Sementara setelah adanya lock down, manusia mengurangi aktivitasnya. Beberapa negara menemui satwa liar masuk ke pemukiman penduduk.

Mungkin mereka rindu diburu manusia ya? Meski terkesan aneh, setidaknya adanya pandemi membuka dunia baru bagi mereka. 

Kesimpulan : 

Meskipun melihat sejumlah dampak positif tersebut, semestinya kondisi atmosfer menjadi sehat dan lingkungan hidup yang membaik menjadi teguran bagi manusia di Bumi.

Bisa saja virus corona yang merupakan wabah terbesar saat ini malah menjadi penyembuh dari virus kerusakan oleh manusia. 

Sebagai makhluk yang berakal, sudah sepantasnya kita menjaga tempat tinggal kita sendiri. Toh pada akhirnya nanti, dampak baik akan kita rasakan dan kembali pada diri sendiri. Setelah ini berakhir, mari lebih menghargai lingkungan sekitar. Stay safe and healty! 

Sumber : 

  • Virus Corona Malah Membuat Atmosfer Menjadi Sehat – Saintif 
  • Dampak Pandemi Virus Corona pada Lingkungan, Polusi Udara Global Turun – MSN 
  • Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Lingkungan – MSN