Cincin planet Saturnus – Saturnus yang dikenal sebagai planet di tata surya yang mempunyai cincin ternyata menjadi daya tarik tersendiri. Kondisi ini menjadikan Saturnus dijuluki Planet Permata Tata Surya.
Ikon yang dimiliki oleh planet keenam di tata surya ini merupakan salah satu cincin paling cerah di tata surya. Akan tetapi, sayangnya cincin planet Saturnus diprediksi akan hilang.
Asal Muasal Terbentuknya Cincin Saturnus
Sebenarnya terbuat dari apa cincin Saturnus ini sampai diprediksi akan menghilang di masa depan? Sebenarnya bahasa yang lebih tepat digunakan bukan menghilang, melainkan di masa depan benda ini semakin memudar.
Hal ini disebabkan oleh karena material yang menyusun cincin merupakan material hasil hancurnya bulan es dan bantuan yang berada di sekitar planet Saturnus.
Material yang hancur ini kemudian terpengaruh oleh medan magnet planet Saturnus sehingga terlihat tertarik mengelilingi Saturnus. Keadaan ini menjadikan tampilan Saturnus seperti dilengkapi cincin.
Cincin ini tersusun dari partikel kecil yang sangat banyak jumlahnya. Mulai dari partikel super kecil berukuran pasir sampai dengan gundukan sebesar gunung yang mengorbit dengan kecepatan sebesar ratusan mil per jam.
Partikel pembentuknya hampir seluruhnya terbuat dari es dengan dilengkapi jejak material batuan. Selain itu, cincin planet Saturnus memiliki beberapa lapisan yang diberi nama sesuai urutan alfabet.
Penamaan ini dilakukan berdasarkan urutan ditemukannya lapisan cincin. Jarak antar lapisan cincin juga berbeda-beda. Ada yang relatif dekat, tetapi terdapat juga yang berjarak paling jauh, yakni selebar 4700 kilometer.
Prediksi Cincin yang Dimiliki Saturnus Akan Segera Hilang
Berdasarkan sumber dari penelitian NASA, cincin Saturnus diprediksi terus memudar dalam skala yang mengkhawatirkan. Menurut observasi yang dilakukan oleh Voyager 1 dan Voyager 2, saat itu terus terjadi hujan 10.000 kilogram material setiap detiknya.
Hujan yang terjadi ini merupakan sisa-sisa es dan batuan yang hancur di sekitar Saturnus. Seringkali hujan inilah yang disebut sebagai hujan berlian. Akibatnya, cincin akan terus menerus kehilangan kandungan air.
Selama terjadinya hujan material, partikel es penyusun akan menguap hingga membentuk molekul yang bermuatan listrik. Molekul kelistrikan ini akan terpengaruh oleh kemagnetan planet dan akhirnya jatuh terbakar di atmosfer.
Pada akhirnya hujan ini jatuh ke kutub yang menjadikan hujan semakin deras akibat pengaruh medan magnet yang begitu kuat.
Perkiraan Umur Cincin
Pada tahun 1986 para ilmuwan memperkirakan bahwa cincin yang dimiliki Saturnus akan bertahan sampai dengan 300 juta tahun lamanya.
Oleh karena cincin ini juga terbentuk bukan bersamaan dengan terbentuknya Saturnus, melainkan terbentuk seiring adaptasi dengan material es di sekitarnya. Dengan begitu, cukup logis bahwa di masa depan cincin ini akan kembali hilang.
Meninjau peristiwa hujan material yang semakin deras, para peneliti kembali memperkirakan sisa umur cincin planet Saturnus hanya tinggal 100 kita tahun saja.
Waktu ini bisa dikatakan relatif singkat karena planet Saturnus saja berumur 4 miliar tahun. Jadi, jika dibandingkan dengan umur planet, sang cincin membersamainya kurang dari 1/40 waktu hidup Saturnus.
Awal mula peneliti bisa memperkirakan umur cincin ini adalah dengan mengamati kekuatan gravitasi yang melingkupinya. Dengan begitu, massa cincin juga dapat dihitung, yakni 40% dari massa bulan Saturnus, Mimas.
Alhasil, ditemukanlah perkiraan umur cincin gemerlap ini. Namun, kita harus bersyukur bisa menikmati setengah massa hidup cincin planet Saturnus. Sebab, berbeda dengan cincin yang dimiliki Jupiter, Uranus, dan Neptunus hanya terlihat lapisan cincin tipis.
Kesimpulan :
Cincin yang dimiliki Saturnus bukan berbentuk solid seperti yang kita lihat pada setiap potret lembaga antariksa NASA. Namun sebenarnya terbentuk dari partikel es yang hancur di sekitar Saturnus. Ditambah lagi dengan debu dan batuan yang juga menjadi unsur penyusunnya.
Partikel es ini kemudian mendapat pengaruh dari medan magnet Saturnus sehingga berkedudukan mengelilingi planet ini. Cincin tersebut terbentuk jauh setelah Saturnus hidup sehingga diperkirakan juga cincin ini akan hilang kembali di masa depan.
Fakta ini didukung oleh penelitian lembaga antariksa dunia bahwa cincin akan mulai memudar disebabkan karena adanya hujan material setiap detiknya.
Lama kelamaan hujan semakin deras dan partikel es tertarik jatuh ke atmosfer hingga satu per satu menghilang. Cincin gemerlap Saturnus hanya bisa dinikmati dalam waktu 100 atau 300 juta tahun lagi.
Well, sampai disini dulu artikel kali ini, kunjungi terus Bicara Indonesia agar kalian nggak ketinggalan informasi menarik seputar astronomi lainnya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya ya!
Sumber :
- Apa itu Cincin Saturnus? Mengapa Bisa Diprediksi Akan Segera Hilang? – Teknologi
- Cincin Saturnus Dulu Tak Ada dan Bakal Hilang di Masa Depan – CNN Indonesia
- Cincin Saturnus Menghilang Lebih Cepat – Dream