Siapa sangka, Benua Eropa sebagai benua paling maju ternyata pernah mengalami zaman kegelapan. Zaman ini merupakan zaman yang terjadi sebelum lahirnya renaisans. Nah ternyata beragam kisah mengerikan Eropa terjadi pada zaman ini.
Sobat Bicara tentu penasaran dengan kisahnya bukan? Yuk langsung simak penjelasan berikut ini.
Kisah Mengerikan Eropa Tentang Perburuan Penyihir
Zaman dahulu memang erat kaitannya dengan ilmu sihir. Bahkan apa-apa yang menimpa manusia selalu dikaitkan dengan ilmu sihir. Namun, pada masa itu, penyihir hanyalah tokoh mitos saja. Kabar adanya penyihir memang sempat berkembang pada 1000-1500 Masehi.
Di Eropa perburuan penyihir pernah terjadi. Hal ini menjadi akibat dari banyaknya musibah yang terjadi pada zaman kegelapan. Misalnya setiap kali penyakit yang datang beruntun pasti ada hubungannya dengan ilmu sihir.
Alhasil, masyarakat ketika itu seketika langsung mengkambinghitamkan para penyihir. Setiap orang yang diduga menguasai ilmu sihir akan diburu hingga menerapkan eksekusi yang kejam.
Tidak tanggung-tanggung, masyarakat Eropa kala itu tidak memandang siapa merupakan penyihir. Salah satu yang sering kena tuduh adalah para ilmuwan.
Mereka yang ketika itu sangat sering melakukan penelitian akhirnya menghasilkan hipotesis yang hingga sering tidak masuk akal. Bak penyihir, ilmuwan ketika itu hanya memprediksi. Alhasil ilmuwan Eropa ketika itu banyak mendapat pertentangan.
Penyakit Selalu Dikaitkan dengan Gangguan Sihir
Masih berkaitan dengan ilmu hitam, zaman kegelapan sangat rawan dengan wabah penyakit. Ketika itu, selalu saja penyakit dikaitkan dengan gangguan sihir. Masyarakat menganggap penyakit tersebut merupakan kutukan dengan ilmu hitam tertentu.
Sangat tidak menduga kalau bangsa Eropa zaman dahulu kurang mempercayai keilmuwan. Buktinya, meskipun sudah banyak tabib, mereka lebih mempercayai ilmu hitam. Kemampuan untuk berpikir dengan logika masih rendah sementara ilmu sihir lebih kuat saat itu.
Karena hal inilah, sumber informasi menyebut bahwa setiap kelahiran lima bayi, yang satu rentan mengalami kematian. Bahkan, usia hidup orang Eropa saat itu hanya memiliki peluang statistik sampai 35 tahun saja. Wah kok bisa berpikir sangat singkat ya?
Isu Manusia Serigala dan Vampir Pernah Berkembang di Eropa
Sobat Bicara pasti pernah mendengar mengenai isu vampir dan manusia serigala bukan? Eits pasti teringat dengan serial film Indonesia yang masih bercerita tema yang sama bukan?
Namun, ternyata pada zaman kegelapan, isu manusia serigala dan vampir berkembang lumrah di Eropa. Kedua makhluk tersebut merupakan makhluk mitos yang banyak dipercaya orang Eropa terdahulu.
Konon ceritanya, kedua makhluk itu kerap menghisap darah manusia agar tetap dapat hidup. Kepercayaan masyarakat Eropa sudah muncul sejak awal abad pertengahan.
Hal ini lantas berkembang dengan adanya kisah Raja Vlad yang membunuh musuhnya dengan cara yang kejam. Vlad merupakan penyula yang membunuh musuhnya dengan cara menyila tombak panjang di luar gerbang istana.
Legenda itu kemudian dijawab dengan terbitnya buku fiksi tentang vampir karya Abrahan, seorang penulis Irlandia. Sebenarnya, secara ilmiah, sains belum dapat menjawab hal ini. Akan tetapi, nyatanya kisah yang fiksi ini berkembang di Eropa pada zaman kegelapan.
Hukuman Sadis Masuk dalam Daftar Kisah Mengerikan Eropa Zaman Kegelapan
Pernahkah kamu memperhatikan, hukuman orang-orang terdahulu sangat kejam dan tidak berperikemanusiaan sama sekali. Mungkin saja hal ini menjadi akibat maraknya zaman penjajahan. Contohnya saja di Indonesia merasakan akibat dari kekejaman penjajah Belanda.
Nah sementara di Eropa bagaimana ya? Benua yang terkenal banyak menjajah negara di dunia tersebut apa juga pernah mengalami naasnya hukuman?
Kisah mengerikan Eropa bermula sejak diberlakukannya hukuman sejak zaman kegelapan hingga abad pertengahan. Hukuman ini ditujukan bagi orang-orang yang dituduh sebagai ahli sihir, orang yang sesat, bahkan orang yang murtad.
Artinya, zaman kegelapan itu sama sekali tidak memberikan kebebasan pada warganya bukan? Namun, nyatanya hal tersebut ada.
Dua negara yang paling sering menerapkan hukuman sadis adalah Inggris dan Perancis. Siapa yang tak kenal Inggris? Negara dengan jajahan paling banyak sedunia itu pernah melakukan hukuman sadis kepada warganya.
Mengerikannya lagi, hukuman sadis ini bisa berbentuk macam-macam. Misalnya dibakar hidup-hidup, direbus hidup-hidup, dipenggal, digantung, hingga dihancurkan tubuhnya. Miris sekali bukan?
Hukuman sadis tersebut selalu bertujuan agar menjadikan efek jera bagi siapa pun yang melanggar aturan yang sama. Menurut sobat Bicara bagaimana, pantaskah hukuman kemanusiaan ini diterapkan demi memberi efek jera?
Kisah Perang yang Tiada Henti
Kisah mengerikan Eropa yang terakhir adalah peperangan yang tiada henti. Setiap bangsa yang belum merdeka pasti pernah merasakan penjajahan. Dalam penjajahan tersebut tak lain terjadi rangkaian perang habis-habisan.
Hal yang sama terjadi juga di Eropa. Tidak memandang seperti apa Eropa sekarang, benua tersebut pernah mengalami perang tiada henti. Bahkan, dampak yang sama, seperti kemiskinan juga terjadi kala itu.
Penyebab perangnya bisa beragam. Mulai dari invasi dari luar pemerintahan, sampai dengan konflik antarsaudara.
Beberapa perang yang terkenal memakan korban besar di antaranya Pertempuran Heldaler, Perang Salib, Perang sipil di Georgia, pemberontakan besar di Inggris, konflik Inggirs/Perancis, dan sebagainya.
Jangan dikira hanya negara terjajah saja yang sangat sering berperang, negara-negara Eropa juga kerap menghadapi konflik.
Kesimpulan:
Benua paling maju ternyata mengalami zaman kegelapan dengan rangkaian kisah mengerikan Eropa. Dari sederetan kisah tersebut, mana yang paling tidak kamu percaya itu pernah terjadi di Eropa? Melihat sejarahnya, hingga kini memang tidak pernah menduga ya!
Nah bagi sobat Bicara yang ingin terus mengikuti perkembangan kisah lainnya, ikuti terus Bicara Indonesia. Berbagi informasi dalam cerita.
Sumber:
- Menyeramkan! 5 Kisah Ini Pernah Ada di Eropa pada Zaman Kegelapan – IDN Times
- 7 Kejadian yang Dulu Dianggap Misteri Kini Sudah Bisa Dijelaskan dengan Sains – IDN Times