Setelah dilanda berbagai ancamana flu Spanyol pada 1918, lebih dari 100 abad kemudian kita diserang oleh virus Corona yang disebut SARS-CoV2. Pandemi COVID-19 benar-benar merugikan banyak pihak sekaligus menjadi tamparan keras bagi dunia. Ternyata virus sama mengancamnya dengan perang. Saat ini semua orang harus berperang melawan virus yang sering disebut sebagai musuh yang tak kasat mata. Nyatanya ada beberapa pandangan yang menyebutkan bahwa virus juga berasal dari luar angkasa. Berikut adalah virus alien yang ternyata dapat hidup di Bumi.
Asam Amino dari Meteorit
Tim ilmuwan dari Inggris memperingatkan manusia soal ancaman virus alien dari planet atau benda luar angkasa lain yang dapat mengancam. Sama seperti virus di Bumi, virus alien dapat menyerang sistem imun tubuh manusia dan makhluk lainnya. Bakteri dan virus asing terdiri dari beberapa asam amino atau peptida yang berbeda dari mikroorganisme di Bumi.
Asam Amino merupakan senyawa organik dasar yang membentuk sistem kehidupan. Materi itu terdiri dari nitrogen, karbon, oksigen, dan hidrogen. Ilmuwan dari berbagai universitas, yakni Exter Universtiy dan University of Aberdeen menguji sel-sel imun mamalia. Sel imun tersebut diteliti untuk dilihat reaksi peptida yang berisi dua unsur asam amino yang langka, bahkan jarang ada di Bumi. Akan tetapi, asam amino langka itu terdapat di meteorit.
Zat asam amino tersebut diuji dalam tubuh tikus yang memiliki imun mirip dengan manusia. Sistem imun tikus meresponnya, sayangnya, responnya masih kurang baik dibandingkan virus yang ada di Bumi. Tingkat aktivasi sel T (sel yang biasa bekerja membunuh sel parasit) tersebut saat terpapar peptida asam amino di Bumi biasanya sebesar 83 hingga 91 persen. Sedangkan untuk peptida asing, respon sel T hanya pada tingkat 15 persen dan 61 persen.
Dr. Katja Schaefer dari University of Exter menjelaskan bahwa kontak dengan mikroorganisme ekstra-teresial menimbulkan risiko imun ketika misi luar angkasa yang bertujuan untuk mengambil organisme dari planet luar dan Bulan.
Penemuan zat cair di beberapa lokasi meningkatkan kemungkinan kehidupan mikroba dapat berevolusi di luar Bumi. Ada kemungkinan bahwa zat-zat berbahaya tak sengaja masuk ke ekosistem Bumi. Masalah virus alien ini merupakan persoalan serius yang perlu ditangani agar tidak merusak kehidupan di Bumi.
Ebola
Ebola merupakan penyakit yang muncul pada 2014 yang disebabkan oleh virus. Penyakit tersebut ditemukan pertama kali di Afrika pada 1976. Virus yang berasal dari darah hewan terkontaminasi virus tersebut ternyata sudah ada sejak era dinosaurus dan terus berevolusi. Efeknya sangat fatal, dapat merusak tubuh hingga kematian.
Secara mengejutkan, Ashley Dale dari Universitas Bristol menyebutkan bahwa virus tersebut ternyata berasal dari planet lain. Ada kemungkinan bahwa virus tersebut mencapai Bumi melalui meteorit. Mikorba dapat bertahan dan hidup di luar angkasa.
Mars Mungkin Saja Membawa Virus ke Bumi
Sampel batuan dari Mars kemungkinan dapat membawa virus alien ke Bumi. Maka dari itu, sampel batuan tersebut harus dikumpulkan kemudian dikarantina seperti astonot yang juga membawa batuan dan setelah melakukan misi dari luar angkasa. Sampel batuan tersebut diberlakukan layaknya pasien dan dianalisis, bahkan dipanggang dengan suhu tinggi untuk memastikan batu tersebut aman.
Scott Hubbard, yang dahulu bekerja sebagai direktur NASA, menjelaskan bahwa proses pembawaan sample harus hati-hati. Hal itu dilakukan agar masyarakat menjadi lebih peduli dengan mikroba. Beberapa astronot juga dikarantina ditujukkan agar kesehatan mereka tetap terjaga.
Zika
Virus alien selanjutnya adalah Zika. Penelitian dari University of Buckingham memaparkan virus Zika sangat berbahaya karena dapat menyerap DNA extraterrestial. Artinya, virus tersebut memiliki kemampuan untuk menyerap DNA asing. Virus yang menyebar melalui pertantara nyamuk ini dapat bermutasi.
Mutasi susunan geneti dari Zika memberinya kekuatan untuk menyebar lebih besar dan produktif. Ada konsekuensi yang jauh lebih serius bagi orang yang mengidap penyakit ini. Virus Zika pertama kali ditemukan pada mamalia monyet pada 1947. Kasus pertama pada manusia yakni pada 1952 di Uganda dan Republik Tanziana. Kemudian menyebar ke Asia hingga Afrika, Indonesia masuk di dalamnya.
Penyakit Panspermia, Apa itu?
Apakah mungkin kehidupan Bumi berasal dari luar angkasa? Bisa jadi. Hipotesis tersebut sudah ada sejak seratus tahun yang lalu. Teori tersebut ditanggapi secara serius oleh Chandra Wickramasinghe pada 1974. Wickramasinghe menyembutkan bukti adanya karbon di sebagian debu luar angkasa. Debu tersebut dapat menciptakan organisme.
Argumen tentang semua kehidupan hanya berasal dari Bumi disangkal dengan keras. Hal itu dikarenakan keberadaan molekul organik kompleks terdapat komet dan awan tata surya. Molukel kosmik organik bukan benar-benar “hidup” melainkan merupakan landasan yang memungkinan terdapat kehidupan.
Molekul tersebut adalah nukleotida yang digabungkan membentuk biomolekul yang lebih besar seperti RNA dan DNA. Asal mula kehidupan dan panspermia adalah kompleksitas makhluk hidup. Astrobiologi menjalankan percobaan untuk melihat kehidupan terestrial di lingkungan yang sangat ekstrem tersebut.
Kesimpulan
Itulah empat virus alien yang bisa hidup di Bumi. Pandangan tentang panspermia, yakni hipotesis kehidupan yang disebarkan melalui benda luar angkasa yang menabrak Bumi melatarbelakangi empat virus tersebut. Salah satunya adalah Zika yang dianggap mikroorganisme yang bermutasi dengan pesat karena dapat menyerap DNA dan menjadikannya penyakit yang lebih kompleks.
Sumber :
- Virus Alien dari Planet Lain Bisa Ancam Manusia, Ini Penjelasan Peneliti – Kumparan.
- Can Martian Rock Samples Bring Extraterrestrial Viruses To Earth? – Medical Daily.
- Supercharged Zika virus could be sparked by genetic material raining on Earth from SPACE – Express.
- Waspada, 4 Virus Alien yang Mematikan Ini Ada di Bumi – Liputan 6.
- Benarkah Kehidupan di Bumi Berasal Dari Luar Angkasa? – Vice.
(Diakses 9 Agustus 2020)