makhota bangsawan

Siapa bilang menjadi seorang bangsawan, seperti Raja dan Ratu, atau seorang pangeran menyenangkan? Dibalik kehidupan mewah dan baik-baik saja, mereka juga dihantui musuh politik dan kejahatan-kejahatan yang benar-benar mereka lakukan atau hanya tuduhan belaka. Berikut adalah bangsawan yang berakhir tragis di akhir hayatnya.

Keluarga Romanov

Maret tahun 1917 terjadi pemberontakan di Rusia dari kaum Bolshevik, dan memaksa Tsar Nicholas II untuk melepaskan tahtanya. Pembertontakan tersebut mengakhiri pemerintahan dinasti Romanov yang berkuasa selama lebih dari 300 tahub. Tsar Nicholas II merasa senang untuk melepaskan jabatannya karena ia diketahui tidak terlalu senang dengan jabatannya tersebut.

Sembari menunggu keputusan dari pemerintahan sementara Rusia, Tsar Nicholas, bersama istri, dan kelima anaknya, Olga, Tatiana, Maria, Anastasia, dan Alexis dipenjara dalam istana Tsarkoe Selo, Petogard. Dalam penjara mewah tersebut, mereka menghabiskan waktu bersama layaknya keluarga.

Kematian keluarga bangsawan tersebut sama sekali tidak terduga sebelumnya. Pada 1918, perang antara Tentaea Merah Bolshevik dengan kelompok putih anti-revolusioner pecah. Pasukan Bolshevik menginginkan Nicholas di bawa ke pengadilan. Setelah terjadi perdebatan yang cukup panas, akhirnya Nicholas bersama keluarganya ditahan di gedung The House Designation.

Dalam rumah tersebut, mereka diperlakukan secara kasar. Setelah Ekateinburg dikuasai oleh Kelompok Putih, pasukan Bolshevik merencanakan pembunuhan. Tepatnya pada malam 16 Juli 1918, keluarga bangsawan itu dieksekusi secara kejam dengan penembakan yang membabi buta. Setelah Uni Soviet runtuh pada 1991, makan keluarga Romanov kembali digali. Sayangnya tubuh Alexis dan Maria tidak dapat ditemukan. Mereka dimakamkan di Gereja Katherdal di St. Peter dan Paul di St. Petersburg.

Edward V

Edward V menjadi raja Inggris di usianya yang ke-12. Di bawah asuhan pamannya, Richard III, Duke of Gloucester, ia hanya menjadi raja selama 86 hari pada 1483. Ia tidak pernah dimakhotai sebagai raja setelah ayahnya Edward IV meninggal, terlebih karena intrik dengan pamannya Richard. Richard hanya melindungi kepentingannya sendiri setelah merebut tahta dari Edward V.

Edward V dan adiknya Richard yang baru berusia 9 tahun ditempatkan di Menara London dan kemudian menghilang. Menghilangnya kedua saudara tersebut masih menjadi misteri. Apakah Richard III membunuh mereka? Apakah mereka meninggalkan menara untuk kabur? Sayangnya misteri itu yang menimpa bangsawan itu sudah lebih dari 500 tahun berlalu dan belum terpecahkan.

Marie Antoinette

Marie Antoinette dan 4 Bangsawan yang Berakhir Tragis

Marie Antoinette bernama asli Maria Antonia Josepha Joanna, merupakan seorang bangsawan, ratu terakhir Prancis. Ia merupakan simbol dari monarki dan hedonisme. Ia dikenal sebagai ratu yang suka berfoya-foya, bisa dikatakan tidak peduli dengan rakyatnya. Selain itu, dikarenakan perilakunya dan suaminya, Louis XVI, menyebabkan Revolusi Prancis yang menggulingkan monarki pada Agustus 1792.

Ratu Prancis tersebut dikirim ke guillotine pada 16 Oktober 1793, setelah suaminya pada Januari 1793 juga dihukum mati dengan gullotine atas pengkhianatan. Marie Antoinette diadili karena pengkhianatan dan pencurian, serta tuduhan pelecehan seksual terhadap putranya sendiri.

Setelah persidangan, Marie Antoinette diputuskan bersalah atas semua dakwaan. Pada malam sebelum eksekusi, ia menulis surat terakhir kepada saudara iparnya, Elisabeth yang tidak pernah sampai kepadanya. Ia menulis tentang permintaan maaf, perasaan terhadap anak-anaknya, dan mengatakan bahwa ia sudah memaafkan para musuhnya.

Anne Boleyn

Bangsawan yang berakhir tragis selanjutnya adalah Anne Boleyn. Anne Boleyn merupakan wanita cerdas. Ia adalah anggota istana Henry VII sebagai pelayan kehormatan untuk istri Raja, Catherine dan Aragon. Raja jatuh cinta kepada Boleyn akan tetapi ia menolaknya. Anne Boleyn dan raja akhirnya menikah secara diam-diam pada Januari 1533.

Akan tetapi, pada 1536, Raja Inggris Henry VIII menuduh istinya atas tuduhan perzinaan, inses, menyihir raja, dan persengkongkolan melawan raja. Pada persidangannya, ia dinyatakan bersalah pada 19 Mei 1536 dan dibawa ke Tower Green di London. Ia dipenggal oleh pendekar pedang Prancis, bukan algojo yang menggunakan kapak.

Para sejarawan yang mempelajari sejarah tersebut menyebutkan tuduhan terhadap Boleyn salah. Henry VIII ingin menyingkirkan Boleyn sebagai istrinya agar ia memungkinkan untuk menikahi Jane Seymour, istri ketiganya, dengan harapan memiliki ahli waris laki-laki. Bahkan sebelum Boleyn dihukum, ia disiksa untuk membuat pengakuan.

Ayah Boleyn telah berupaya untuk memperingatkan situasinya. Sayangnya hanya sedikit yang bisa ia lakukan. Pada 30 Mei 1536, Henry VIII menikahi Seymour. Apakah menikahi Raja Henry VIII merupakan kesalahan Anne Boleyn?

Archduke Franz Ferdinand

Franz Ferdinand von Habsburg adalah seorang bangsawan keponakan Kaisar Franz Josef, seroang pewaris takhta Kekaisaran Austria-Hongaria. Saat berkunjung sayangnya tanggal itu bertepadan dengan peringatan Pertempuran Pertama Kosovo, di mana Serbia dikalahkan oleh Pasukan Turki. Saat itu pula, tanggal 28 Juni adalah hari para nasionlis Serbia yang berharap dapat melakukan demonstrasi atas kekuatan Austria di Bosnia.

Pada 28 Juni 1914, Franz Ferdinand von Habsburg ditembak mati oleh Gavrilo Princip, yang merupakakan seorang nasionalis Serbia. Sophie, istri Franz Ferdinand juga mati. Akibat pembunuhan pewaris takhta kerajaan Austria-Hongaria itu, pada 28 Juli 1918 Austria-Hongaria mengumumkan perang terhadap Serbia. Saat itu prediksi Otto von Bismarck, seorang kanselir Jerman, terjadi. Ia memprediksi adanya Perang Eropa yang pecah karena beberapa hal bodoh yang terjadi di Balkan.

Wah ternyata kematian bisa menimbulkan Perang Dunia I ya? Selain terjadi Perang Dunia I, pada tahun 1918, juga terhadi Flu Spanyol yang melanda dunia.

Kesimpulan

Itulah kelima bangsawan yang berakhir tragis, mulai dari pembunuhan berencana hingga hukuman dari pengadilan. Perlu diketahui, kematian para bangswana juga menibulkan berbagai konflik besat, seperti Marie Antoinette yang dipenggal setelah meledaknya Revolusi Prancis akibat kejahatan keluarga ningrat. Lalu, kematian Franz Ferdinand yang mengakibatkan Perang Dunia I. Kemudian keluarga Romanov yang dibunuh secara keji oleh para pemberontak. Selain itu, Edward V dan Anne Boleyn yang tiada karena kelicikan dari para orang terdekatnya.

Sumber :

  • Akhir Tragis Keluarga Romanov di Tangan Revolusioner Rusia – Kumparan.
  • Richard III reburial: 11 kings and queens who died a grisly death – Metro UK.
  • Marie Antoinette – Biography.

(Diakses pada 6 Agustus 2020)