Bagaimana jika alam semesta berakhir? Apakah berakhirnya alam semesta akan berupa ledakan besar seperti Big Bang? Jawabannya masih misteri. Bagaimana alam semesta berakhir masih berupa rahasia alam semesta. Akan tetapi para ilmuwan menyusun teori-teori bagaimana alam semesta atau kosmos kita berakhir.
Teori Inflasi Abadi (Cutoff)
Teori ini menekankan pada hipotesis bahwa waktu tidak abadi. Teori yang diterbitkan pada 2010 ini menafsirkan bahwa inflasi abadi mengatur ketidakberakhiran dengan memutus “rantai”. Sistem dalam materi alam semesta dapat terputus dalam waktu yang terbatas. Artinya, alam semesta berakhir akibat dari kejadian tersebut akan sangat mungkin. Studi ini memprediksi alam semesta akan berakhir dalam 5 miliar tahun lagi. Meski alam semesta saat ini berusia 13,8 miliar tahun, 5 miliar tahun lagi terdengar sangat dekat, bukan?
Big Crunch
Big Crunch berputar pada Teori Relativitas Umum milik Albert Einstein. Jika kita mengenal Big Bang sebagai awal mula ekspansi alam semesta, maka Big Crunch adalah kebalikannya. Ia merupakan akhir dari alam semesta. Gagasan itu menjelaskan perluasan alam semesta dari Big Bang tidak akan terjadi selamanya. Ekspansi dapat berhenti dan alam semesta akan runtuh, dan menyedot semuanya seperti Lubang Hitam terbesar yang pernah ada.
Kemungkinan terjadi Big Crunch masih harus diselidiki lebih lanjut. Salah satunya adalah menentukan sifat dari Alam Semesta, seperti kepadatan materi di kosmos sendiri. Jika kerapatan lebih besar dari nilai-nilai tertentu yang dikenal sebagai kerapatan kritis, maka keruntuhan akan sangat mungkin terjadi.
Big Rip
Big Rip juga merupakan teori berakhirnya alam semesta yang sama-sama terdengar mengerikan seperti Big Crunch. Jika Big Crunch akan menyedot seluruh alam semesta, Big Rip merupakan perluasan alam semesta yang tidak akan berhenti. Bahkan ekspansi alam semesta tidak akan melambat dan membuat energi gelap menguat.
Saat energi gelap semakin menguat dari waktu ke waktu maka daya tarik gravitasi dari galaksi, planet, atom, hingga ruang-waktu akan tercabik-cabik (ripped). Tapi tenang saja, kita tidak akan menghadapinya dalam waktu dekat. Diperkirakan Big Rip akan terjadi 22 miliar tahun lagi.
Heat Death atau The Big Freeze
Pecayakah bahwa alam semesta berakhir menjadi es? Bahkan ada yang menjelaskan bahwa alam semesta akan terbakar dalam api. Akan tetapi termodinamika, yakni cabang fisika yang mempelajari pertukaran energi dengan panas, membatah kedua teori tersebut. Ilmuwan menjelaskan keseimbangan dalam kosmos akan menunjukkan reaksi yang merugikan. Hasilnya, galaksi tidak akan terlihat satu sama lain kemudian bintang-bintang baru tidak akan terlihat.
Partikel atom dapat membusuk menjadi partikel subatomik, kemudian partikel itu akan menjauh dan tidak akan terjadi interaksi lagi. Itulah yang disebut sebagai Heat Death atau The Big Freeze. Kedua hal itu tidak akan kaitannya dengan suhu, tetapi berkaitan dengan entropi, yakni bahasa fisika untuk menunjukkan hilangnya suatu wujud benda.
The Big Slurp
Sementara itu, ada yang menjelaskan bahwa alam semesta dapat berakhir sewaktu-waktu. Teori itu dikenal dengan Big Slurp atau peluruhan kekosongan. Perhitungan teori tersebut disebut sebagai bidang Higgs yang dapat menembus alam semesta dan memiliki variasi kerusakan berdasar potensi bidang Higgs. Mari kita anggap bidang tersebut seperti jalur dengan bola yang bergulir. Semakin tinggi jalur itu, semakin banyak energi yang dimiliki bola.
Sama halnya dengan potensi bidang Higgs yang menentukan Alam Semesta berada di salah satu dari dua keadaan yakni kekosongan sejati dan kekosongan palsu. Kekosongan sejati yakni dimana keadaan stabil dengan energi rendah, seperti duduk diam. Sedangkan kekosongan palsu yakni ada dorongan yang dapat membuatmu jatuh. Alam semesta seperti kondisi metastable, karena tidak aktif bergulir, juga tidak stabil. Dalam Big Slurp ini, energi cukup untuk mendorong kosmos jatuh. Cukup mengkhawatirkan mengingat partikel kuantum memiliki kemampuan tersebut.
Katanya, Alam Semesta Tidak Akan Berakhir
Kata siapa akan terjadi kiamat? Ini yang disebutkan oleh teori Big Bounce bahwa alam semesta tidak akan berakhir. Teori ini menyebutkan bahwa alam semesta akan terus berinkarnasi seperti makhluk hidup. Alam semesta mengalami siklus penciptaan berulang. Jika nantinya alam semesta berakhir, maka akan terus tercipta alam semesta baru. Dan siklus itu terus berulang.
Kesimpulan
Nah, dari kelima teori berakhirnya alam semesta tersbut, mana yang kamu percayai? Ada Inflasi abadi, Big Crunch, Big Rip, Heat Death atau The Big Freeze, dan The Big Slurp. Kelima teori tersebut memiliki kekurangan masing-masing. Akan tetapi, masih perlu penelitian dan pembuktian untuk mencari teori yang paling mendekati kebenaran. Bahkan, salah satu teori menyebutkan alam semesta tidak benar-benar berakhir karena akan terus mengalami penciptaan berulang selama materi penciptaan masih ada.
Sumber :
- Here’s how the Universe Could End: The Main 5 Theories – Techquila.
- Four Ways That Our Universe Might End, According to Science – Futurism.
- 5 Teori Berakhirnya Alam Semesta – Kincir.
(Diakses 31 Juli 2020)