teori konspirasi virus corona viral

Teori konspirasi ada yang berhasil dibuktikan. Ada pula yang tidak dapat dibuktikan. 5 teori konspirasi yang berbahaya ini muncul dan membuat orang-orang bingung. Mempercayai teori konspirasi sebagai kebenaran bisa berakibat fatal, apalagi jika itu berdampak pada banyak orang. Pasalnya teori tersebut belum dapat dibuktikan.

Baru-baru ini kita digegerkan oleh konspirasi Covid-19 yang berbahaya karena mengatakan jika virus tersebut sebetulnya tidak terlalu berbahaya dan dilebih-lebihkan. Ketakutan itu disebarkan dan membuat masyarakat tunduk pada konspirator. Tapi, pembuktiannya lemah. Berbahaya bukan? Langsung aja masuk ke pembahasan, yuk. Ini dia 5 teori konspirasi yang berbahaya versi Bicara Indonesia.

Mengapa Orang Bisa Percaya Konspirasi?

Merujuk pada laporan P. Orman Ray bertajuk Reviewed Work: The Repeal of The Missoiuri Compromise: Its Orgigin and Authorship, teori konspirasi bermaksa teori yang timbul dari konspirasi antar pihak yang berkepentingan dan lembaga yang bertanggungjawab, tetapi kejadian tersebut tidak dapat dijelaskan atau transparansi.

Definisi tersebut dipakai oleh Oxford English Dictionary untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan teori konspirasi secara definitif. Laporan dari Orman Ray tersebut menjadi rujukan paling awal tentang pengertian dari teori konspirasi.

Di KBBI sendiri muncul pemaknaan definitif. Konspirasi bermakna persengkongkolan yang diperlebar memiliki arti persengkongkolan melanggar hukum, baik antarkorporasi atau pihak lainnya yang ikut bertanggung jawab. Maknanya negatif, karena melakukan kejahatan yang tersembunyi.

Ada beberapa teori konspirasi yang terkesan ngawur dan tidak ada pembuktian secara ilmiah, tetapi masih dipercaya oleh banyak orang. Kenapa ya, orang bisa percaya teori konspirasi? Joseph Uscinski, seorang profesor ilmu politik dari University of Miami, menjelaskan teori konspirasi menjadi alat penyerangan orang-orang yang kalah melawan orang yang kuat, baik secara data atau opini.

Joseph Parent, profesor ilmu politik Notre Dame University, juga menjelaskan jika teori konspirasi layaknya berfungsi sebagai obat emosional. Mereka yang percaya, tidak mau menyalahkan diri atas hal besar yang merugikan banyak orang. Sehingga mereka mencari kambing hitam, yakni kekuatan di atas mereka yang tak terlihat.

Teori konspirasi muncul karena tidak adanya kemampuan untuk membuktikan hal tersebut secara ilmiah sebab hanya berupa desas-desus. Orang yang mempercayai teori konspirasi sebagai kebenaran mutlak bisanya karena gagal menyerap informasi. Informasi tersebut kabur dan menjadi bias informasi.

Beberapa teori konspirasi akhirnya terbukti kebenarannya karena investigasi oleh jurnalis dan media. Seperti, konspirasi politik di Amerika Seikat yang dikenal dengan Skandal Watergate. Teori konspirasi juga dapat dipercaya oleh siapapun tidak mengenal latar belakang mereka.

Konspirasi Virus Corona adalah Senjata Biologis

Sejak mewabahnya Covid-19 di Wuhan, Tiongkok hingga ke seluruh dunia, banyak desas-desus teori konspirasi yang muncul di permukaan. Desas-desus tersebut dapat merugikan banyak orang. Teori yang muncul adalah Covid-19 ini merupakan senjata biologis atau bioweapon yang dibuat di kota Wuhan, Tiongkok.

Teori konspirasi Covid-19 muncul dan membuat negara-negara berspekulasi tentang senjata biologis. Venzuela beranggapan jika virus tersebut merupakan senjata biologis Amerika Serikat yang disebar ke Tiongkok. Sedangkan, Matteo Salvini, politikus anti-migran Italia, mengatakan jika Tiongkoklah yang meranacang virus tersebut.

Serangkaian penelitian dilakukan untuk membuktikan asal muasal virus Covid-19. Jurnal Nature Medicien menunjukkan bukti bahwa virus tersebut bukan merupakan buatan manusia. Kristian Andersem, profersor dari Scripss Research di bidang imunologi dan mikrobiologi, berdasar data genom yang sudah ditemukan, virus tersebut berasal dari evolusi alami yang muncul dari inang hewan kelelawar.

Teori konspirasi virus Corona merembet hingga ke vaksin microchip yang dikontrol oleh para elit global. Parahnya, hingga orang-orang yang tidak mempercayainya, tidak mempercayai sains dan dokter. Selain itu, virus ini diklaim sebagai virus Cina juga membuat diskriminasi ras terang-terangan terjadi di berbagai negara.

Teori Konspirasi Jaringan 5G Sebarkan Virus Covid-19

Tidak habis di konspirasi senjata biologis, rumor teknologi 5G juga dirumorkan membantu penyebaran virus tersebut ke seluruh dunia. Teori konspirasi itu muncul dari video yang menunjukkan menara terbakar di Brimingham dan Merseyside. Di Inggir saat Paskah lalu, banyak tiang jaringan yang menjadi sasaran perusakan dan pembakaran.

Pembakaran yang terjadi tersebar luas di sosial media kemudian viral. Viralnya kasus tersebut membuat teori konspirasi bahwa jaringan 5G bertanggung jawab atas transmisi virus ke seluruh kota hingga dunia. Teori tersebut dibantah oleh para ilmuwan dan peneliti.

Mereka mengatakan jika secara biologis, transmisi virus melalui jaringan 5G tidak mungkin bisa. Teori itu juga membuat informasi palsu terkait kerentanan seorang yang menggunakan teknologi 5G dengan Covid-19.

Teori Konspirasi Bumi Datar

Teori Konspirasi Bumi Datar

Konspirasi Bumi datar sudah ada sejak zaman dahulu kala dan masih eksis hingga sekarang. Konspirasi ini pernah muncul di pertengahan abad ke-18 yang dibawahi oleh Samuel Rowbotham. 150 tahun kemudian muncul Flat Earth Society, komunitas yang mempercayai Bumi Datar.

Berbagai teknologi termutakhir sudah membuktikan jika Bumi bulat. Konspirasi ini merembet hingga spekulasi bahwa NASA berbohong tentang penelitian mereka di luar angkasa. Padahal, banyak pengetahuan sederhana untuk membuktikan Bumi bulat. Sayangnya, itu tidak cukup mempan bagi orang-orang yang kukuh mempercayai Bumi datar.

Teori Konspirasi Bulan Purnama

Bulan purnama dianggap sebagai biang kerok perilaku gila, bunuh diri, kekerasan, hingga berjalan. Bahkan ada yang mempercayai bulan purnama dapat berbahaya bagi kejiwaan. Pada abad ke-18 di Inggris orang-orang yang membunuh saat bulan purnama meminta keringanan hukuman karena kejahatannya dipengaruhi oleh bulan tersebut.

Lalu, muncul rumor yang mengatakan bahwa alien tinggal di Bulan oleh beberapa ilmuwan. Para ilmuwan menjelaskan bahwa alien tersebut pernah tinggal di Bulan, karena satelit Bumi tersebut merupakan tempat tinggalnya pada 4 miliar tahun yang lalu.

Teori Konspirasi Pemanasan Global adalah Hoax

Pada 2007, saat konferensi Bali, Amerika Serikat tidak percaya adanya pemanasan global. Pemerintahan di bawah Bush itu kemudian dikecam oleh banyak negara akibat sikap sembrononya dalam menghadapi krisis iklim.

Para ilmuwan juga dituduh mendapat uang besar untuk mengeluarkan penelitian tentang krisis iklim. Beberapa peneliti, salah satunya Mike Rogerson, profesor di University of Hull, sangsi terhadap hal itu. Buktinya, ia meneliti krisis iklim secara independen, dan menyatakan bahwa krisis memang benar-benar terjadi.

Krisis iklim memang menjadi permasalahan setelah revolusi industri. Bumi memang mengalami perubahan iklim secara alamiah. Tetapi, perubahan iklim dipercepat oleh aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan. Pemanasan global juga ada pengaruhnya terhadap krisis iklim.

Beberapa orang juga memahami krisis iklim adalah teori konspirasi dari kelompok atau pihak yang mencari untung dari program-program untuk “menyelamatkan bumi”. Beberapa orang, seperti Al Gore juga dikatakan sebagai pencetus konspirasi kelas dunia tersebut.

Meski begitu, pemanasan global dan krisis iklim benar-benar ada di depan mata. Aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan, sebagian besar diciptakan dari berbagai kegiatan industri skala besar. Individu juga turut bertanggung jawab adanya krisis iklim tersebut. Ada lagi bahwa krisis iklim juga berakibat fatal bagi beberapa makhluk hidup di Bumi. Selama 40 tahun ini, Bumi mengalami pemanasan yang terlalu cepat.

Kesimpulan

Konspirasi bermakna persengkongkolan yang diperlebar memiliki arti persengkongkolan melanggar hukum, baik antarkorporasi atau pihak lainnya yang ikut bertanggung jawab. Maknanya negatif, karena melakukan kejahatan yang tersembunyi.

Beberapa orang akhirnya mempercayai dan kukuh terhadap teori konspirasi sebagai kebenaran meski belum dapat dibuktikan. Bersikap skeptis bisa saja, tetapi jika tidak membuktikan secara ilmiah maupun data itu dapat berbahaya. Itulah 5 teori konspirasi yang berbahaya dan penjelasannya secara saintifik.

Sumber :

  • Dari Senjata Biologis hingga 5G, Ini Teori Konspirasi Sesat tentang Corona – Kompas.
  • Enam Mitos dan Teori Konspirasi Bulan yang Berkembang di Masyarakat – National Geographic.
  • Kenapa Ada Banyak Orang yang Percaya Teori Konspirasi? – Tirto.
  • Reality Check: A climate change conspiracy? – Aljazeera.
  • Why people still believe climate change is fake… and why we know they’re wrong – University of Hull.

(Diakses 5 Mei 2020)