solar engine system yang dapat memindahkan matahari

Kita pasti sudah mengetahui tentang kekuatan Lubang Hitam yang dapat menghisap Tata Surya kita dalam beberapa miliar tahun lagi. Kemudian, teknologi-teknologi mutakhir untuk membangun peradaban di Tata Surya. Tapi, tentu matahari kita memiliki kekurangan: ia dapat meledak menjadi bintang katai putih. Pernahkan terpikirkan cara memindahkan matahari?

Kita bisa membangun teknologi untuk memindahkan matahari jika ia berada dalam masa menua dan meledak. Lalu, kita akan menggunakan teknologi apa untuk membangun cara memindahkan matahari ya? Bicara Indonesia kali ini akan membahas cara-cara yang dapat dilakukan untuk memindahkan matahari.

Mesin-Mesin untuk Memindahkan Matahari

Matthew Caplan adalah ahli astrofisika nuklir yang mengemukakan ide untuk memindahkan matahari. Dalam memindahkan matahari, artinya Tata Surya kita juga ikut bergerak. Matthew menerbitkan desain mesin bintangnya pada Desember 2019 di Acta Astronautica. Desain mesin bintang itu masih dalam bentuk jurnal peer-review yang dapat dikaji ulang.

Caplan membayangkan dua mesin bintang yang salah satunya dibentuk berdasar megastruktur dari energinya. Mesin lain menggunakan layar raksasa untuk menggerakkan Tata Surya dalam kurun waktu 50 tahun cahaya selama satu juta tahun. Berikut adalah mesin-mesin yang pernah diusulkan untuk memindahkan matahari.

Pertama, Mesin Layar Surya

Mesin ini dikenal dengan sebutan nama “Shkladov Thruster”. Salah satu desain bintang ini menggunakan layar surya cermin. Bahan dari laya surya ini lebih tipis dari sel darah merah dan ditempatkan di atas kutub matahari. Layar tersebut tidak akan mengorbit matahari. Sangat diperlukan untuk memahami sistem kerjanya sedemikian rupa agar tidak mengganggu temperatur Bumi.

Teknologi Shkadov Thruster lebih sederhana karena terdiri dari dua desain. Seperti menggunakan cermin para bola ultra-tipis untuk memantulkan foton yang memancar ke arah berlawanan. Akibat adanya arah berlawanan tersebut, matahari dapat bergerak.

Layar tersebut akan mempengaruhi arah sistem tata surya juga. Desain layar tersebut dibuat oleh radiasi matahari yang dipantulkan ke mega-mirror atau cermin raksasa. Meski bukan teknologi tercepat untuk dapat memindahkan matahari karena membutuhkan waktu 100 tahun cahaya dalam 230 juta tahun. Kelemahannya jelas, teknologi itu tidak cukup cepat untuk mengeluarkan matahari dari ledakan supernova.

Kedua, Mesin Megastruktur Energi Matahari

dyson sphere dapat dibangun untuk memindahkan matahari
Ilustrasi kerangka Bola Dyson/Wikimedia Commons.

Teknologi yang disebut “Caplan Thruster” ini memiliki desain yang cukup masuk akas. Dalam pengembangannya, Caplan menghindari penyederhanaan teknologi untuk mempercepat perpindahan matahari. Dari sini, ia mengemukakn penggunaan stasiun ruang angkasa yang menggunakan daya dari Dyson Sphere atau Bola Dyson.

Dengan menggunakan daya Bola Dyson, pendorong ini akan menggulung reaktor fusi dan menembakkan partikel miliaran derajat ke arah yang berlawanan, dan memindahkan bintang yang ditargetkan tersebut. Bahan-bahan mesin penggerah ini bisa saja dibangun dengan menggunakan bahan-bahan dari planet Merkurius. Sehingga kita perlu menambang planet tersebut.

Pendorong ini jauh lebih efektif dan cepat dibanding Shkadov Thruster yang lebih sederhana. Pendorong tersebut adaah hasil modifikasi dari “Bussard ramjet” yang dikonsep pada 1960-an. Mesin itu membutuhkan jutaan ton bahan bakar per detik untuk bekerja. Artinya, lebih banyak juga energi yang dikumpulkan dalam Bola Dyson.

Caplan membayangkan mesin itu serupa dua jet, satunya menggunakan hidrogen untuk menunjuk matahari dan mencegah bertabrakannya antar materi. Untuk jet lainnya menggunakan helium yang diarahkan menjauh dari bintang. Teknologi tersebut diprediksi jauh lebih cepat untuk menghindari supernova.

Menghindari Tabrakan Supernova

Mengapa ada orang yang berpikiran untuk membangun teknologi dan cara memindahkan matahari? Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya ledakan besar seperti supernova atau bencana yang sejenis itu. Jika kita memindahkan matahari, akibat lainnya adalah kemungkinan orbit matahari akan bergerak. Untuk itu, kita juga perlu membangun sistem orbit baru.

Untuk membangun teknologi tersebut, kita harus sangat maju. Seperti membangun teknologi Bola Dyson. Diperlukan jutaan tahun lagi untuk dapat membangun peradaban yang dapat menguasai tata surya atau bintang menurut skala Kardasev.

Saat ini, umat manusia baru mencapai peradaban 0,73 dalam 10 tahun ke depan. Kita belum perpindah dari peradaban pertama, dan belum mencapai peradaban pertama tersebut. Menurut Caplan, tidak ada salahnya untuk memikirkan teknologi dan mekanisme yang dapat diprediksi akan dibangun jutaan tahun kemudian.

Matahari bisa saja dihajar oleh supernova atau asteroid-asteroid yang dapat meledak berkeping-keping. Hal itu tentu berpengaruh kepada Bumi yang akan kena imbasnya. Untuk mempertahankan kehidupan, kita perlu memikirkan teknologi yang rasanya sulit untuk dibayangkan dapat terjadi di masa depan.

Tentu saja, jika kehidupan belum rusak karena adanya krisis iklim. Sepertinya manusia justru lebih membutuhkan cara untuk mengatasi krisis iklim yang terjadi di Bumi, dibanding teknologi untuk memindahkan matahari.

Kesimpulan

Itulah cara memindahkan matahari dengan menggunakan dua mesin yang berbeda. Mesin itu  baru sekadar rancangan awal untuk mengantisipasi adanya ledakan besar seperti supernova atau bencana yang sejenis itu.

Mesin pertama adalah Shkadov Thruster yang lebih sederhana karena menggunakan cermin para bola ultra-tipis untuk memantulkan foton yang memancar ke arah berlawanan.

Mesin kedua adalah Caplan Thruster yang mengusulkan pembangunan megastruktur Bola Dyson untuk dapat membangun teknologi yang dapat memindahkan matahari. Menurut Caplan, teknologi kedua dirasa cukup efektif dan cepat. Kalau kamu pilih yang mana?

Sumber :

  • Physicist Proposes Radical New ‘Stellar Engine’ That Could Move Our Entire Solar System – Science Alert.
  • Scientist figures out how to move our sun to avoid space collisions – Big Think.
  • Here’s How We Can Move the Sun with ‘Stellar Engines’ – Nerdist.

(Diakses 1 Juni 2020)