Benarkah eksploitasi hewan sebabkan virus? Nyatanya, beberapa penelitian termutakhir membahas keterkaitan erat antara eksploitasi hewan dan berbagai penyakit menular lainnya. Eksploitasi hewan liar dan domestik memiliki beberapa dampak negatif yang bahkan dapat muncul dan tidak dapat kita hindari.
Kemunculan berbagai penyakit yang bersumber dari bakteri dan virus yang bersifat zoonosis tersebut sangat berbahaya sekaligus mematikan bagi manusia. Kali ini Bicara Indonesia akan membahas mengapa eksploitasi hewan dapat menyebabkan berbagai penyakit menular. Yuk, simak artikel di bawah ini!
Eksploitasi Hewan Rugikan Kesehatan
Studi menunjukkan adanya perilaku buruk manusia terhadap hewan menjadi penyebab langsung penyebaran penyakit bersifat zoonosis. Proceedings of Royal Society B menjelaskan adanya penurunan populasi hewan liar dapat menyebabkan penularan penyakit dari hewan ke manusia.
Hal yang sama terjadi saat ini, yakni terjadinya penyebaran virus Corona bernama Covid-19 yang dipercaya berasal dari kelelawar dan kemungkinan juga berasal dari trenggiling. Virus Corona disebut sebagai virus yang awalnya bermula dari pasar hewan liar di Wuhan, Tiongkok.
Virus dari hewan ke manusia dapat menular dan menyebar jika ada kontak yang dekat. Hewan tersebut dapat menyebarkan virus ke manusia melalui pernapasan, juga melalui darah, kotoran, dan urin. Christine Johnson, dari University of California menjelaskan setidaknya ada 142 virus yang menyebar ke manusia dan hewan.
Johnson menjelaskan jika adanya tren penyebaran spesies, risiko kepunahan, dan beberapa faktor terkait penurunan hewan-hewan yang terinfeksi virus ‘zoonosis’. Kita sudah mengenal berbagai virus yang muncul terjadi penularan dari hewan ke manusia, seperti Flu Spanyol, MERS, SARS, dan masih banyak lainnya.
Studi tersebut membuktikan adanya eksploitasi berkelanjutan yang tak ramah terhadap kehidupan hewan seperti perdagangan, perburuan, penebangan hutan, dan urbanisasi menggerser populasi hewan yang memiliki penyakit menularkannya pada manusia. Saat habitat satwa liar berkurang, mereka akan melakukan kontak yang lebih dekat dengan manusia.
Distribusi virus tersebut mengakomodasi kegiatan antropogenik dan modifikasi alam yang terjadi secara alami. Hal itu kemudian menjadi pertimbangan baik untuk membangun pembangunan yang berkelanjutan dengan hidup berdampingan dengan alam.
Eksploitasi Hewan Berupa Apa Saja?
Benarkah eksploitasi hewan sebabkan virus? Bukti baru adanya hubungan eksploitasi hewan terhadap alam khususnya hewan dapat menyebarkan penyakit baru. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, eksploitasi hewan tersebut dapat berupa bentuk yang jelas atau tanpa sadar manusia sudah melakukan eksploitasi tersebut.
Eksploitasi tersebut adalah perdagangan, perburuan, penebangan hutan, dan urbanisasi yang menggeser ekosistem hewan jauh lebih dekat dengan manusia. Kontak dekat dengan hewan liar dapat menyebabkan peningkatan risiko munculnya penyakit lainnya.
Satwa liar yang berisiko punah akibat eksploitasi manusia, dapat membawa dua kali lebih banyak virus yang dapat menular ke manusia. Hal tersebut juga berlaku bagi hewan yang punah akibat dari hilangnya habitat asli mereka.
Krisis iklim tersebut tentu berimbas balik ke manusia. Salah satunya adalah Flu Spanyol yang memiliki keterkaitan antara emisi karbondioksida hasil dari Revolusi Industri Kedua. Revolusi Industri Kedua meningkatkan emisi polusi hingga dua kali lipat lebih besar dibanding Revolusi Industri Pertama.
Emisi tersebut membuat lapisan ozon menipis dan mengakibatkan sinar ultaviolet menyebar lebih besar dari biasanya. Penyebaran virus bermula dari pinguin yang rentan terimbas penyakit kemudian menularkannya kepada burung yang bermigrasi. Burung-burung tersebut kemudian menularkannya pada burung domestik yang memiliki kontak lebih dekat dengan manusia.
Eksploitasi lainnya adalah perburuan dan perdagangan satwa liar. Pandemi terhubung secara global melalui perjalanan dan perdagangan tersebut. Salah satu solusinya adalah menekan, membatasi, dan melarang perburuan dan perdagangan satwa liar.
Bagaimana Hewan Bisa Membuat Manusia Sakit?
Selama 50 tahun terakhir ini, inang penyakit dari virus berkembang cepat dan menciptakan lompatan evolusioner. Yakni penyebaran penyakit dari hewan ke manusia. Seperti krisi HIV/AIDS yang terjadi pada 1980-an yang berasal dari kera besar. Lalu Flu Burung yang terjadi pada 2004 hingga 2007 yang berasal dari unggas.
Pada 2009 terjadi pandemi Flu Babi. Disusul beberapa penyakit lainnya seperti SARS, MERS, Ebola, dan yang terbaru virus Corona atau Covid-19. SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) berasal dari kelewaran dan musang. Ebola juga bermula dari kelelawar. Perubahan iklim juga mempercepat penyebaran yang meluas.
Virus dapat menyebar ke antar spesies karena hewan membawa patogen, yakni bakteri dan virus. Patogen tersebut perlu berevolusi untuk bertahan dan hidup sehingga menginfeksi berbagai spesies baru sebagai inang. Yang paling rentan terdampak penyakit bisa jadi semua spesies hewan juga manusia yang mudah tertular.
Hewan yang didomestikasi, seperti domba, sapi, anjing, dan kambing memiliki delapan kali virus yang lebih banyak dibandingkan yang tidak terdomestikasi. Hewan liar yang hidup di lingkungan manusia juga berbagi virus dengan manusia.
Sebanyak lebih dari 2 miliar kasus penyakit manusia, dan lebih dari 2 juta kasus kematian setiap tahun disebabkan dari penyakit zoonosis seperti Ebola, MERS, Rabies, HIV, dan masih banyak lainnya. Sayangnya meski mengetahui eksploitasi besar-besaran yang tak sehat, juga eksploitasi satwa liar menjadi komoditas utama di beberapa negara. Terutama di Afrika.
Kesimpulan
Benarkah eksploitasi hewan sebabkan virus? Studi menunjukkan adanya perilaku buruk manusia terhadap hewan menjadi penyebab langsung penyebaran penyakit bersifat zoonosis. Proceedings of Royal Society B menjelaskan adanya penurunan populasi hewan liar dapat menyebabkan penularan penyakit dari hewan ke manusia.
Tidak hanya itu, hewan domestik juga turut serta menyebarkan penyakit yang berbahaya, seperti Flu Burung yang berasal dari unggas dan Flu Babi. Eksploitasi hewan ada dalam berbagai bentuk, seperti perdagangan, perburuan, penebangan hutan, dan urbanisasi menggerser populasi hewan yang memiliki penyakit menularkannya pada manusia.
Sumber :
- Eksploitasi Hewan Oleh Manusia Sebabkan Kita Rentan Terkena Virus – National Geographic.
- Virus corona: Eksploitasi alam ‘mendorong sejumlah wabah penyakit baru’ – BBC.
- Virus corona: Mengapa kita tertular penyakit dari hewan? – BBC.
- Human impact on wildlife to blame for spread of viruses, says study – The Guardian.
(Diakses 9 April 2020)