Beberapa bulan lalu kita dihebohkan dengan pemberitaan bintang Betelgeuse yang meredup secara signifikan. Banyak yang berspekulasi bahwa bintang raksasa itu akan meledak. Tetapi, para astronom meragukan hal tersebut. Bisa saja peredupannya bukan dikarenakan akan meledak. Tetapi diakibatkan faktor lain yang membuatnya meredup secara signifikan. Apa penyebab bintang Betelgeuse meredup?
Apa Penyebab Meredupnya Betelgeuse?
Betelgeuse dikenal sebagai bintang yang paling terang di rasi Orion, sehingga dikenal sebagai Alpha Orionis. Bintang tersebut 10 ribu kali lebih terang dibanding Matahari. Nama Betelgeuse diambil dari bahasa Arab Bait al-Jauza, artinya rumah sang raksasa. Ukuran bintang tersebut setara dengan seperempat ukuran Tata Surya yang kita tinggali saat ini. Jarak Betelgeuse dengan Bumi sekitar 427 tahun cahaya.
Bintang Betelgeuse meredup sejak tahun 2019, tetapi redupannya sangat aneh. Bintang tersebut sempat meredup secara signifikan. Beberapa ilmuwan akhirnya melakukan penelitian terkait peredupannya yang sangat signifikan. Studi terbaru mengatakan bahwa Betelgeuse tidak mengalami penurunan aktivitas di dalamnya, melainkan redupan itu karena debu.
Bintang super raksasa tersebut diperkirakan memiliki masa hidup 9 juta tahun. Saat meredup secara signifikan, kemungkinan akan terjadi supernova, yakni ledakan akhir bintang. Tetapi para astronom menjelaskan bahwa Betelgeuse meredup karena diselimuti debu kosmik.
Para peneliti meneliti lebih lanjut tentang penurunan suhu menyebabkan peredupan. Tim peneliti menemukan penemuan suku permukaan bintang tersebut pada 14 Februari 2020 sekitar 6.017 derajat Fahrenheit setara dengan 3.325 derajat Celsius. Itu hanya menurun 50 sampai 100 derahat Celsius saja sejak 2004.
Artinya, perbandingan perubahan suhu tidak signifikan. Sehingga, besar terjadinya peredupan bintang itu diakibatkan debu. Betelgeuse sendiri mengalami pengelupasan bahan di permukaan lapisan luarnya. Pengelupasan tersebut merupakan hal yang biasa untuk bintang raksasa seperti itu. Material yang mengelupas akan mengembun di sekeliling bintang sebagai debu. Ketika mendingin, debu itu menyerap cahaya sehingga bintang tampak redup.
Benarkah Bintang Betelgeuse Akan Meledak?
Karena sudah terjawab penyebab meredupnya Betelgeuse secara signifikan, apakah artinya bintang super raksasa itu tidak akan meledak? Sama seperti benda di ruang angkasa lainnya, bintang juga memiliki masa hidup. Inti Betelgeuse dapat runtuh.
Runtuhnya inti tersebut akan menjadi supernova dalam 100 ribu tahun mendatang. Artinya, Betelgeuse tidak akan meledak dalam waktu dekat ini. Ledakan Betelgeuse akan menjadi ledakan bintang paling terang yang dapat diamati oleh manusia. Ledakan ini akan tampak secerah bulan purnama. Bahkan cukup terang juga untuk diamati pada siang hari.
Ledakan Betelgeuse akan mengalami fase akhir hidup, yaitu mengalami peredupan yang cepat. Kemudian akan kembali bersinar selama tiga tahun sebelum akhirnya akan menjadi samar untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Rasi Orion akan mengalami perubahan tampilan. Kira-kira, bintang apa yang bisa menggantikan si legendaris Betelgeuse, ya?
Ada banyak bintang yang luar biasa menakjubkannya dibanding Betelgeuse. Akan tetapi sulit untuk dikenali dan dilihat seperti Betelgeuse. Misalnya bintang Mira yang lebih terang dibanding Betelgeuse. Tapi bintang Mira terletak di rasi yang sulit untuk dilihat, yakni konstelasi Cetus.
Apa yang Akan Terjadi Jika Meledak?
Bintang Betelgeuse dapat kehabisan bahan bakar. Ketika bintang masif kehabisan material intinya, bintang tersebut akan runtuh dalam gravitasinya sendiri dan terjadilah supernova. Supernova tiap bintang berbeda-beda berdasarkan massa, radius, dan energi ledakan total bintang. Ledakan Betelgeuse dapat mencakup seluruh galaksi. Untuk saat ini, kita masih kesulitan memprediksi bagaimana ledakan Betelgeuse akan meledak.
Apakah Betelgeuse dapat berubah menjadi Lubang Hitam setelah meledak? Bintang dapat berubah menjadi Lubang Hitam jika ledakannya sangat besar lebih besar dari matahari. Para astronom masih meneliti hal ini lebih lanjut. Pada waktu lalu, kita belum dapat melihat proses pembentukan Lubang Hitam karena keterbatasan alat.
Para astronom membutuhkan teleskop untuk melihatnya yakni ESO Extremly Large Telescope (ELT) yang akan beroperasi pada 2025. Teleskop itu memiliki cermin yang sangat besar sehingga dapat mengumpulkan cahaya dari bintang yang lebih kecil dengan jarak yang lebih jauh. Mereka akan menggunakan ELT untuk mengetahui bintang-bintang dalam jangkauan yang sangat luas.
Kesimpulan
Bintang Betelgeuse tidak akan meledak dalam waktu dekat ini. Bintang tersebut meredup secara signifikan dikarenakan debu yang menyerap cahayanya sehingga terlihat meredup. Debu itu berasal dari pengikisan lapisan luar permukaan bintang. Bintang dalam rasi Orion itu akan meledak dalam waktu 100 ribu tahun mendatang.
Sumber :
- Redupnya bintang aneh Betelgeuse terbitkan rumor kematiannya segera terjadi, benarkah? – The Conversation.
- Weird, dimming star Betelgeuse may have a dusty explanation – Space.
- The dimming star Betelgeuse is acting weird. Here’s how to spot it in Orion’s shoulder – Space.
- Here’s what the supergiant star Betelgeuse will look like when it goes supernova – Space.
- Did This Star Turn Into A Black Hole When We Weren’t Looking? – Forbes.
(Diakses 20 Juli 2020)