Pernahkah kalian membayangkan akhir suatu Lubang Hitam? Lubang Hitam tentu saja dapat berakhir seperti alam semesta. Hampir tidak ada benda yang dapat merusak Lubang Hitam. Bahkan saat mereka bertabrakan antar Lubang Hitam, objek kuat tersebut akan bergabung sehingga menjadi Lubang Hitam yang jauh lebih masif. Kira-kira, bisakanh Lubang Hitam berakhir dengan cara dihancurkan?
Bagaimana Lubang Hitam Berakhir?
Lubang Hitam atau Black Hole adalah salah satu objek ruang angkasa yang sangat unik. Saat kita berdekatan dengan singularitas Lubang Hitam, benda-benda langit seperti asteroid, planet, bintang, hingga galaksi bisa terkoyak oleh medan gravitasi ekstrem miliknya. Ketika sebuah objek mendekati atau melintasi horizon peristiwa lubang hitam, objek itu akan menghilang dengan kata lain terhisap dan menambah massa lubang hitam.
Apakah lubang hitam dapat dihancurkan? Nanti dulu, masalahnya belum ada yang bisa “merusak” objek masif tersebut. Lubang hitam lain pun tidak dapat merusaknya, karena seperti yang kita ketahui, bahkan jika 2 lubang hitam bertabrakan, mereka tidak akan hancur, melainkan akan tergabung menjadi 1 dan membentuk lubang hitam yang lebih masif lagi. Nyatanya Lubang Hitam tetap akan bisa melemah lalu menguap jika mereka “kehabisan” energi.
Pada 1974, Stephen Hawking mengeluarkan teori tentang proses yang dapat membuat Lubang Hitam secara bertahap kehilangan massa. Radiasi Hawking merupakan teori yang didasarkan pada fenomena yang disebut fluktuasi kuantum dari ruang hampa. Menurut mekanika kuantum, ruang waktu berfluktuasi di antara berbagai keadaan energi. Fluktuasi tersebut didorong proses penciptaan terus menerus dan serangkaian penghancuran partikel yang terdiri dari sebuah partikel dan antipartikel yang bermuatan berlawanan.
Keduanya bertabrakan dan tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka akan saling memusnahkan satu sama lain. Ini dapat terjadi karena salah satu partikel bisa lolos dari tarikan lubang hitam, tetapi partikel lainnya gugur. Kemudian, proses tersebut dapat memusnahkan partikel bermuatan berlawanan lainnya di horizon peristiwa lubang hitam, sehingga dapat mengurangi massa Lubang Hitam.
Lubang Hitam terlihat seperti memancarkan partikel yang lepas. Objek tersebut akan menguapkan partikel demi partikel dengan sangat lambat. Pertanyaannya, seberapa lama partikel itu akan menguap? Termodinamika Lubang Hitam lah yang dapat menjawabnya.
Termodinamika Lubang Hitam
Coba bayangkan seperti ini. Saat benda di sekeliling kita melepaskan energi, kita akan menyebutnya sebagai melepaskan panas, dan menggunakan emisi energi untuk mengukur suhu. Termodinamika Lubang Hitam memperlihatkan kita dapat mendefinisikan “suhu” Lubang Hitam. Teori tersebut menunjukkan, semakin besar Lubang Hitam, semakin rendah pula suhunya. Jika semakin kecil Lubang Hitam, maka akan semakin panas dan terbakar. Sehingga akan cepat terbakar sepenuhnya.
Kebanyakan Lubang Hitam menghasilkan atau menyerap energi dan materi lebih cepat dibanding memancarkan Radiasi Hawking. Sehingga kecepatan Lubang Hitam akan terbakar dan menguap sepenuhnya perlu dipertanyakan kembali.
Saat detik terakhir, horizon peristiwa akan mengecil sehingga melepaskan semua energi ke alam semesta. Radiasi Hawking tidak dapat diamati secara langsung. Beberapa ilmuwan memprediksi bahwa kilatan sinar gamma yang terdeteksi di langit merupakan jejak detik-detik terakhir dari Lubang Hitam primordial yang terbentuk di saat fajar.
Alam semesta di depan mata tak dapat dibayangkan. Kita bisa menunggu Lubang Hitam yang ganas terebut akan mengakhiri keberadaannya. Waktu yang dibutuhkan untuk Lubang Hitam menguap sepenuhnya jauh lebih lama dari waktu Alam Semesta akan berakhir.
Menghancurkan Lubang Hitam Lewat Horizon Peristiwa
Horizon Peristiwa merupakan batas teoritis dalam ruang di mana cahaya dan benda-benda lain dapat terhisap ke dalamnya. Horizon Peristiwa yang membuat Lubang Hitam menjadi hitam.
Horizon Peristiwa merupakan objek unik karena dianggap “melampaui hukum alam semesta”, sehingga masih terdapat banyak misteri di dalamnya. Para ilmuwan hingga saat ini masih berusaha untuk mengamati seperti apa cara kerja Horizon Peristiwa itu.
Ted Jacobson dari University of Maryland dan Thomas Sotirou dari Universitas Cambridge menjelaskan bagaimana tantangan hal tersebut dapat dilakukan. Dalam relativitas umum, perhitungan matematika dari Lubang Hitam dan Horizon Peristiwa sangat sedergana. Rumusanya adalah:
M2>(J/M)2 + Q2
M adalah massa Lubang Hitam. J adalah momentum sudutnya, dan Q merupakan muatannya. Untuk menyingkirkan Horizon Peristiwa perlu meningkatkan momentum sudut atau muatan objek sampai perbandingan tersebut terbalik. Ketika itu terjadi, Horizon Peristiwa akan menghilang. Tetapi, itu juga menimbulkan banyak masalah.
Benda dengan momentum sudut atau angular momentum dan muatan juga memilika massa. Lubang Hitam merupakan objek dinamis sehingga akan sulit untuk mempertahankan perhitungan tersebut. Saat Lubang Hitam tidak menampakkan Horizon Peristiwa, hukum fisika akan menunjukkan perhitungan ruang waktu yang melengkung tanpa batas, dan sering disebut sebagai singularitas.
Singularitas yakni indikasi teori yang sudah tuntuh dengan teori baru yang menjelaskan tentang peristiwa yang terjadi. Prinsip dari singularitas ini adalah objek matematika, bukan pemahaman tentang fisik Lubang Hitam. Tetapi, para ahli astrofisika seperti Roger Penrose dan Stephen Hawking mempercayai singularitas benar-benar ada di dalam Lubang Hitam, singularitas tidak terhindarkan dalam keruntuhan gravitasi.
Saat menghilangkan Horizon Peristiwa di sekitar Lubang Hitam meningkatkan prospek untuk mengungkapkan singularitas. Tentunya, menghancurkan Lubang Hitam dengan menghilangkan horizon peristiwa akan menimbulkan teori fisika yang baru.
Kesimpulan
Layaknya materi yang tidak abadi, Lubang Hitam merupakan obyek luar angkasa yang luar biasa “ganas”, tetapi ia memiliki hari akhir. Sama seperti alam semesta, semua benda yang ada di dunia ini pasti dapat berakhir dan memiliki batas kehidupannya.
Lubang Hitam berakhir diprediksi jauh lebih lama dibandingkan usia alam semesta. Lubang Hitam sebagai benda langit memang sangatlah unik. Selain ia memiliki gravitasi yang sangat kuat sehingga hampir semua benda langit dapat terhisap ke dalamnya, ia juga memiliki usia penghancuran yang sangat lambat.
Sumber :
- Can a black hole be destroyed? – TED Talks.
- How To Destroy A Black Hole – MIT Technology Review.
(Diakses 4 Juli 2020)