Cyborg dan Manusia – Perkembangan teknologi dalam dunia Artificial Intellegence atau sering disebut Kecerdasan Buatan saat ini memang sangat masif. Manusia mampu menciptakan berbagai lompatan teknologi.
Meski sering diramalkan oleh peneliti, tetapi lompatan besar tersebut ternyata sangat menguntungkan manusia. Lompatan besar dalam perkembangan teknologi tersebut disebut cyborg.
Cyborg dalam film-film barat sering digambarkan sebagai perusak kehidupan di bumi. Seperti yang sering diputar di layar kaca kita, misalnya Terminator, The Matrix, dan masih banyak judul lainnya.
Tentu hal itu bisa menimbulkan kekhawatiran. Apakah perkembangan Kecerdasan Buatan akan bisa sejahat itu? Tentu, hal tersebut tergantung bagaimana manusia memandang Kecerdasan Buatan.
Jika memandangnya sebagai alat pemusnah massal dan alat perang, manusia hanya akan mendapat kekecewaan. Cyborg akan menjadi musuh manusia.
Namun, berbeda artinya jika manusia menciptakannya sebagai alat untuk kemaslahatan hidup. Umat manusia akan sangat terbantu dengan keberadaan cyborg.
Cyborg akan menjadi salah satu bagian sejarah manusia dalam perkembangan Kecerdasan Buatan. Tidak dapat disangkal, cyborg dan masa depan manusia sangat terikat.
Apa itu Cyborg?
Cyborg sendiri bermula dari bionik. Yakni, alat yang digunakan untuk mengganti struktur fisiologi tubuh, bisa berarti organ-organ tubuh, dengan menggunakan komponen elektronik dan mekanik.
Sedangkan Cyborg memiliki arti makhluk yang memadukan bagian-bagian tubuh asli dengan bagian anorganik. Contohnya adalah orang dengan telinga bionik.
Pengertian bionik sangat luas. Bionik tidak hanya sekadar “alat elektronik” dengan kemampuan “super”. Bahkan, kacamata sebagai alat bantu pengelihatan bisa dikatakan sebagai bionik.
Sebab kacamata membantu manusia untuk menggantikan fungsi-fungsi indra yang tidak maksimal. Contoh lainnya lagi adalah telepon genggam yang bisa membantu manusia dalam merekam data dalam memori.
Manusia menciptakan bionik untuk untuk memudahkan manusia yang tubuhnya tidak sempurna. Hugh Herr misalnya, ia kehilangan betis di kedua kakinya setelah kecelakaan.
Kemudian, ia menciptakan bionik kakinya untuk tetap bisa melakukan kegiatan sehari-sehari sekaligus hobinya memanjat tebing. Setelah lulus dari MIT dengan menyandang gelar PhD, ia memfokuskan diri untuk mengembangkan bionik.
Tidak hanya digunakan sebagai alat bantu tubuh. Bionik bahkan dikembangkan untuk hewan sehingga dapat membuat cyborg hewan.
Defence Advanced Research Projects Agency (DARPAA) sudah menciptakan chip elektronik, detektor, sekaligus prosesor yang dapat dipasang dalam tubuh serangga.
Nantinya, alat tersebut berguna untuk memata-matai musuh. Ternyata cyborg hewan tersebut digunakan sebagai alat perang.
Serangga-serangga yang dipasangi chip tersebut bisa memudahkan para tentara dan intelijen dalam mengulik data layaknya manusia profesional. Seperti menguping dan mengirimkan informasi tersebut kepada manusia.
Saat ini manusia terus menciptakan bionik yang sempurna untuk keberlangsungan hidup. Pencapaian yang hendak dituju adalah penciptaan gelombang dua arah (sambungan) antara otak dan komputer yang dapat membaca otak kita.
Manusia dengan Cyborg, Bagaimana Kedepannya?
Banyak yang meramalkan cyborg dan masa depan manusia akan seperti yang terjadi dalam film-film. Kebangkitan adanya Kecerdasan Buatan ini membuat lonjakan hebat dalam masa depan manusia.
Bahkan, ada yang mengatakan bahwa nantinya manusia akan “hilang” dan digantikan dengan cyborg. Penyebutan era baru dengan kemunculan cyborg, dimulai dengan kemampuan mereka untuk memiliki kesadarannya sendiri.
Namun, cyborg akan menjadi makhluk yang secara mendasar berbeda dengan manusia secara psikologis. Hanya saja kemampuannya dalam mengolah data dan hal-hal yang berkaitan dengan sistem kerja kinestik dan logika memiliki kemiripan.
Dengan Kecerdasan Buatan, cyborg memiliki kemampuan yang jauh melebihi kapasitas otak manusia. Cyborg akan memiliki kecerdasan yang independen. Tidak perlu dioperasikan oleh manusia. Bahkan, cyborg bisa mengisi potensi evolusi dalam kehidupan.
Bahkan, dalam pandangan yang lebih ekstrem, cyborg nantinya akan memiliki perasaan yang sama untuk melindungi bumi. Jika manusia gagal untuk melindungi bumi dari krisis, mereka akan membuat dunianya sendiri.
Yang mana akan mematikan untuk manusia. Sebab, kehidupan cyborg sebagai mesin, berbeda dengan manusia sebagai makhluk organik. Peneliti lain mengatakan bahwa cyborg yang diciptakan tidak sejauh itu. Dibandingkan terus melakukan penyempurnaan.
Manusia akan menciptakan cyborg yang jauh lebih bervariasi. Manusia dan cyborg tidak membuat manusia menjadi Superman. Penciptaan variasi tersebut disebabkan manusia lebih memilih untuk menciptakan berbagai alat pendukung dibandingkan alat yang berkuasa.
Kesimpulan
Penyatuan diri manusia dengan teknologi tidak membuat cyborg sebagai makhluk yang kehilangan rasa manusiawinya. Penyatuan tersebut bukanlah penyatuan yang buruk.
Teknologi tidak membuat manusia semakin terasing dengan alam sekitar. Cyborg bukanlah makhluk terasing layaknya robot.
Sumber:
- Our Cybord Future is Coming (And That’s Not a Bad Thing) – Freethink Youtube.
- Sapiens: Riwayat Singkat Umat Manusia – Yuval Noah Harari.
- Cyborgs: The truth about human augmentation – Frank Swain.
- Cyborgs will replace humans and remake the world, James Lovelock says – Corey S. Powell.