Halo, bertemu lagi di Bicara Indonesia. Kali ini Bicara akan membahas fakta menarik Teleskop Hubble dan What Did Hubble See On Your Birthday?.
Kawan-kawan apakah sudah mengenal tentang situs itu? Situs tersebut situs keluaran NASA. Tentunya ada banyak fakta menarik dibalik perayaan What Did Hubble See On Your Birthday?. Untuk itu, simak pembahasan di bawah ini, ya.
Peringatan Teleskop Hubble What Did Hubble See On Your Birthday?
What Did Hubble See On Your Birthday? merupakan satu situs keluaran NASA untuk memperingati beroperasinya teleskop Luar Angkasa Hubble ke-30.
Situs ini menampilkan gambar-gambar yang berhasil ditangkap oleh teleskop Hubble berdasarkan tanggal dan bulan yang dipilih sesuai hari ulang tahunmu atau hari kebahagiaan keluarga terdekatmu.
Pada 2020 ini, teleskop Hubble resmi beroperasi selama 30 tahun. menggunakan situsnya What Did Hubble See On Your Birthday?, setiap pengunjung situs dapat menikmati berbagai potret fenomena kosmos.
Hal itu tentu akan menarik para netizen dan penggemar astronomi. Sosial media sempat ramai dengan tagar #Hubble30.
Misalnya saja, peristiwa kosmos terjadi pada 14 Februari 2007 bertepatan dengan Hari Valentine, terjadi tabrakan antar galaksi. Tabrakan galaksi tersebut masih merupakan kluster Galaksi Hercules yang terletak sejauh 450 miliar tahun cahaya dari Bumi.
Fenomena kosmos yang tertangkap oleh teleskop Hubble tidak hanya peristiwa tabrakan galaksi saja. Mulai dari potret planet, rasi bintang, meteor, hingga peristiwa debu kosmik.
Selain mendapatkan potret fenomena kosmos, kita mendapatkan informasi yang sangat bermanfaat terkait fenomena kosmos. Selain itu, kita dapat mengunggah berbagai foto-foto yang mengagumkan tersebut ke sosial media.
Menariknya lagi, setiap peringatan ulang tahun teleskop Hubble, mereka merayakannya dengan mengeluarkan berbagai foto yang berhasil diambil oleh teleskop Hubble.
Contohnya saat ulang tahun peringatan yang ke-15 mereka memamerkan koleksi gambar M51 yakni Galaksi pusaran air dan Eagle Nebula. Peringatan tersebut juga merilis berbagai konten video dengan berbagai bahasa.
Sejarah Teleskop
Sejarah teleskop tidak dapat terlepas dari peran para ilmuwan yang gigih. Sejarah penciptaan teleskop masih menjadi teka-teki, tetapi sejarah mencatatnya.
Pada 1450, Thomas Digges, ilmuwan yang tertarik dengan ilmu optik, menjadi pelopor pertama penciptaan teleskop. Ia menciptakan teleskop dengan lensa cembung dan cermin cekung. Teleskop ciptaannya dapat melihat benda-benda jauh.
Pada 1608, Hans Lippershey membuat sebuah teleskop yang dapat memperbesar obyek hingga tiga kali lebih besar.
Si pembuat kacamata dari Belanda tersebut menciptakan teleskop dengan lensa cekung dan lensa obyektif. Keduanya disejajarkan untuk dapat memperbesar pengamatan.
Setahun setelahnya, pada 1609 Galileo Galilei membuat teleskop berdasarkan yang ia dengan tentang penemuan dari Belanda terebut. Galileo Galilei menciptakan teleskop yang dapat memperbesar obyek hingga 20 kali lipat.
Teleskop pertamanya lah yang ia dedikasikan untuk astronomi. Atas penemuannya itu ia menciptakan gagasan Copernicus yang ditentang oleh para elit agama.
Kemudian ada Johannes Kepler yang menciptakan Hukum Kepler bagaimana planet-planet bergerak. Ia membuat teleskop dengan lensa cembung pada 1611.
Pada 1668, Newton mengembangkan teleskop pemantul yang didasari oleh karya Kepler. Sampai saat ini, teleskop pemantul yang mendominasi penggunaannya.
Pada 1668, Newton berhasil membangun teleskop pemantul. Berabad-abad selanjutnya, teleskop pemantul ini mendominasi bidang astronomi. Pada 1800-an, tercipta teleskop pembiasan untuk Observatorium Yerkes di Williams Bay.
Pada 1917, diciptakan teleskop Hooker yang berukuran 2,5 meter untuk Observatorium Mount. Dari situlah, Edwin Hubble menemukan berbagai penemuan spektakuler terkait antariksa.
Salah satunya Nebula Andromeda yang jaraknya 2,5 tahun cahaya dari Galaksi Bima Sakti.
Inovasi teleskop tidak berhenti. Setiap ilmuwan menciptakan berbagai pengembangan. NASA bekerja sama dengan Badan Antariksa Eropa untuk membangun teleskop. Selama 20 tahun, teleskop ini dirancang lalu terciptalah Teleskop Hubble.
Teleskop Hubble
Teleskop Hubble dinamai berdasarkan astronom Edwin Hubble. Teleskop Hubble diluncurkan pada April 1990 dan mengalami perbaikan, sehingga diluncurkan ulang pada 1993.
Teleskop ini merupakan inovasi yang signifikan sejak teleskop Galileo. Teknologi yang kembangkan sangat mutakhir. Para ilmuwan mengembangkan Teleskop Gubble yang dapat ditempatkan di luar angkasa dan terhindar dari segala gangguan.
Pandangannnya tidak terbatas. Ia dapat mengamati bintang dan planet, sekaligus galaksi yang paling jauh. Salah satu penemuan besarnya adalah objek tertua di kosmos, yakni Quasar.
What Did Hubble See On Your Birthday? merupakan bagian terkecil dari pengamatan Teleskop Hubble. Fakta menariknya terletak dari Teleskop Hubble. Sejak misinya pertama, yakni pada 1990 ia sudah mengamati lebih dari 1,3 juta pengamatan kosmik.
Ia juga bergerak dengan kecepatan 17.500mph. Teleskop Hubble juga menempuh jarak yang setara dengan perjalanan ke Neptunus. Selain itu, ia juga berhasil mengungkap sejarah tata surya kita yang sangat jauh.
Biaya pembuatan Teleskop Hubble menghabiskan lebih dari US $2 miliar. Pengoperasiannya sendiri menghabiskan lebih dari US $10 miliar. Meski sangat mahal, hal itu sebanding dengan yang manusia dapatkan.
Teleskop tersebut merupakan salah satu penemuan yang luar biasa dalam sejarah astronomi. Karenanya, kita menjadi terbuka dengan kosmos kita sendiri.
Kesimpulan
What Did Hubble See On Your Birthday tidak terlepas dari fakta menarik Teleskop Hubble. Fakta menariknya sejak misinya pertama, yakni pada 1990 ia sudah mengamati lebih dari 1,3 juta pengamatan kosmik. Ia juga bergerak dengan kecepatan 17.500mph.
Teleskop Hubble juga menempuh jarak yang setara dengan perjalanan ke Neptunus. Selain itu, ia juga berhasil mengungkap sejarah tata surya kita yang sangat jauh.
Sumber :
- Hubble Space Telescope – NASA
- What Did You See On Your Birthday? – NASA
- List of Hubble anniversary images – Wikipedia.
- Penemuan yang Mengubah Dunia: Teleskop, Ungkap Rahasia Alam Semesta – Kompas Sains.
(Diakses pada 11 April 2020)