Ini Dia Resep Membuat Alam Semesta

Tahukah kalian, membuat alam semesta ternyata jauh lebih rumit dibandingkan membuat kue bolu. Kita harus membuat sebuah ledakan big bang terjadi agar bisa menghasilkan banyak debu bintang yang panasa dan masif. Untuk bisa membuatnya mendidih, tentunya kalian membutuhkan energi yang sangat panas dan masif.

Alam semesta yang kita tempati saat ini di didihkan dalam latar belakang gelombang mikro kosmik. Setelah itu alam semesta akan membeku dan mendingin selama 13,7 miliar tahun. Lalu barulah terbentuk alam semesta kita yang saat ini kita kenal.

Memang lebih rumit dari membuat kueh bolu ya teman teman. Apa kalian ingin mencoba untuk membuat alam semesta? Berikut ini adalah langkah langkah yang dapat dicoba untuk membuat alam semesta. Apa saja bahan dasar dan proses memasaknya? simak selengkapnya disini ya.

Cara Membuat Alam Semesta

Ilustrasi ekspansi Big Bang/
Ilustrasi ekspansi Big Bang/Wikimedia Commons.

Bahan-Bahan

  • 3 gelas Hidrogen
  • 1 cangkir Helium
  • Sedikit Lithium
  • Sedikit Berilium

Cara Memasak

Pertama tama kalian harus mencampurkan seluruh bahan tadi dan remas menjadi bola kecil. Lalu lemparkan dalam jarak yang aman untuk menghasilkan ledakan besar atau Big Bang.

Mudah bukan? Tampak mudah, tapi sangat tidak mungkin dibuat oleh manusia. Pada awalnya alam semesta hanya terdiri dari empat bahan kimia dasar tersebut. Sedangkan sekarang ini setidaknya ada 92 jenis elemen yang ada di ruang angkasa. Elemen tersebut membentuk benda-benda langit seperti bintang.

Dari situlah alam semesta “dimasak”. Bahkan, proses memasak tersebut tidak berhenti begitu saja. Ingin tahu proses memasak selanjutnya? Berikut perkembangan alam semesta hingga sekarang.

Langkah 1: Sebelum Big Bang

Sebelum mengetahui proses selanjutnya yang terjadi, ada baiknya kita memahami apa yang terjadi sebelum Big Bang. Sebelum terjadi Big Bang, kita tidak mengetahui apa-apa. Sulit untuk mengetahui semesta apa yang tercipta sebelum semesta kita. Ada beberapa kemungkinan big bang terjadi karena ada sebuah material sangat padat dan panas sehingga tidak stabil yang kemudian meledak. Teori lainnya mengatakan Big Bang dimulai dari materi yang tertarik bersamaan oleh gravitasi ke sebuah titik.

Langkah 2: 380 Ribu Tahun Setelah Big Bang

Big Bang yakni ledakan besar yang membentuk ruang, waktu, dan materi. Pada saat itu alam semesta menjadi sangat panas, lalu memadat sebelum akhirnya mendingin dan memunculkan materi pembentuk. Beberapa juta detik kemudian, materi terkumpul menghasilkan neutron dan proton yang bergabung menjadi nuklei selama kurang lebih 3 menit.

Untuk 380 ribu tahun pertama setelah Big Bang, panas dari ciptaan alam semesta membuatnya terlalu panas untuk cahaya. Atom-atom jatuh bersamaan sehingga cukup untuk memecah plasma neutron, proton, dan elektron yang padat. Setelah itu materi cukup dingin bagi elektron untuk bergabung dengan inti atom. Fase itu dikenal dengan fase rekombinasi.

Berdasarkan pengamatan latar belakang gelombang mikro kosmik yang berisi cahaya yang terpancar dari radiasi yang tesisa dari Big Bang. Ditemukan serpihan cahaya yang tersisa dari Big Bang yang mengungkapkan bahwa jagad raya lahir 13,8 miliar tahun yang lalu.

Lalu, saat alam semesta masih sangat muda, ia mengalami percepatan pertumbuhan. Selama ledakan yang disebut inflasi, alam semesta mengembang secara masif dan berlipat ganda sebanyak 90 kali.

­Langkah 3: Munculnya Zaman Kegelapan

Sekitar 400 juta tahun berselang, alam semesta keluar dari dark ages atau zaman kegelapan. Periode evolusi alam semesta itu disebut fase re-ionisasai. Fase itu diperkirakan telah berlangsung selama lebih dari setengah miliar tahun. Fase itu membentuk gumpalan gas yang cukup kemudian runtuh untuk membentuk bintang dan galaksi pertama. Sinar ultraviolet berperan aktif untuk menghancurkan sebagian besar gas hidrogen netral. Proses itu membuat alam semesta menjadi “terlihat” terhadap cahaya ultraviolet akibat pembersihan gas hidrogen.

Langkah 4: Terciptanya Bintang, Galaksi, dan Tata Surya

membuat alam semesta
Teleskop Hubble merekam objek ruang angkasa/Wikimedia Commons.

Pada masa awal pembentukan galaksi kita, terdapat lebih dari 100 ribu bintang. Para astronot mencari galaksi terjauh dan tertua untuk menemukan rahasia besar awal mula alam semesta. Mereka pun juga mempelajari CMB (latar belakang gelombang mikro kosmik).

Tata surya kita diperkirakan lahir 9 miliar tahun setelah Big Bang. Matahari merupakan satu dari lebih dari 100 miliar galaksi bintang di Bima Sakti dan mengorbit 25 ribu tahun cahaya dari inti galaksi. Matahari dan Tata Surya kita terbentuk dari awan gas dan debu yang berputar dan dikenal sebagai nebula matahari.

Pada 1960-an dan 1970-an para astronom berpikir adanya lebih banyak massa di alam semesta dari yang terlihat. Bintang-bintang di pinggiran galaksi berputar dalam kecepatan yang sama. Hal itu diyakini bahwa terdapat massa misterius dan tak telihat yang disebut dengan materi gelap. Materi itu terbentuk dari partikel eksotis yang tidak berinterkasi dengan cahaya atau materi biasa sehingga transparan alias tidak dapat dilihat.

Langkah 5: Alam Semesta Mengembang dengan Cepat

Setelah benda-benda di ruang angkasa terbentuk hingga sekarang, alam semesta masih terus mengembang dengan cepat. Teleskop Hubble mempelajari supernova yang jauh dan menemukan bukti bahwa alam semesta mengembang lebih lambat dibandingkan saat ini. Banyak yang berpikiran bahwa gravitasi materi alam semesta akan memperlambat perluasannya.

Percepatan tersebut diakibatkan adanya energi gelap sebagai kekuatan aneh dan misterius. Energi itu dapat menarik kosmos dengan kecepatan yang terus meningkat. Keberadaan energi itu sulit dikenali. Hingga saat ini, penelitian terhadap energi tersebut terus dilakukan.

Kesimpulan

Itulah resep membuat alam semesta menurut sains. Bahan-bahannya terlihat sangat sedikit, tetapi sangat sulit untuk digenggam apalagi dikumpulkan dalam jumlah yang luar biasa banyak. Kita hanya memerlukan Hidrogen, Helium, Lithium, dan Berilium untuk menciptakan alam semesta yang luas.

Tidak hanya sampai di situ, dengan menciptakan alam semesta, artinya kita menciptakan ruang-waktu dalam kekosongan. Materi akan terus membentuk benda-benda langit, seperti galaksi, bintang, planet, hingga manusia. Dan yang terakhir adalah menunggu proses terbentuknya alam semesta selama 13.7 tahun.

Sumber :

  • The Universe: Big Bang to Now in 10 Easy Steps – Space.
  • Recipe for a Universe – CMS Web.
  • The Recipe For Our Universe – Universe Awarness.

(Diakses 22 Juli 2020)