Halo, bertemu lagi bersama Bicara Indonesia. Kali ini kita akan membahas fenomena alam yang muncul akibat adanya pecahan asteroid dan komet, yakni meteor. Sekaligus, kita akan menyusuri jejak Meteor Chelyabinsk yang jatuh di Rusia.
Apa yang dimaksud meteor? Apa bedanya dengan asteroid dan komet? Apa itu Meteor Chelyabinsk? Penasaran jawabannya? Tenang, kita akan membahasnya lengkap di sini. Simak bahasan Bicara Indonesia kali ini, ya!
Fenomena Alam Meteor
Tak banyak yang kita ketahui tentang fenomena alam meteor di Bumi. Bahkan, fakta mengatakan bahwa hujan meteor yang berkepanjangan mempercepat Kepunahan Massal Keempat.
Sampai saat ini, meteor masih memasuki bumi. Salah satunya adalah Meteor Chelyabinsk. Meteor tersebut ternyata menarik para ilmuwan untuk melakukan penelitian.
Meteor merupakan potongan meteoroid yang terbakar saat memasuki matahari. Potongan meteoroid ini berasal dari pecahan-pecahan asteroid yang saling bertabrakan. Sehingga, asteroid yang mengorbit Matahari tersebut menjadi bagian kecil.
Meteoroid juga bisa berasal dari pecahan komet. Komet adalah benda langit yang tersusun dari gas dan air. Kemudian gas dan air tersebut mengeras menjadi es. Sama seperti Asteorid, komet memiliki lintasan untuk mengorbit Matahari.
Meteoroid yang mendekati bumi kemudian gravitasi bumi menariknya, maka akan menjadi meteor. Meteoroid tersebut memasuki atmosfer. Saat memasuki atmosfer, meteor akan bergesekan dengan udara di lapisan ionosfer.
Sehingga, meteor terbakar dan keluarlah cahaya. Fenomena itu bisa disebut dengan fenomena Bintang Jatuh. Bahkan meteor juga jatuh secara berkala dan terlihat dari bumi. Fenomena jatuhnya meteor dengan jumlah banyak dikenal dengan Hujan Meteor.
Ada sekiranya 48,5 ton meteor yang jatuh dan menguap di atmosfer. Sehingga, meteor tersebut meninggalkan jejak terang yang bisa kita lihat dengan teleskop. Jika beruntung, kita dapat melihatnya dengan mata telanjang.
Fenomena Meteor tidak hanya berhenti di atmosfer. Meteor yang tidak habis terbakar di atmosfer dan mendarat di Bumi disebut meteorit.
Meteorit yang jatuh di permukaan bumi akan menimbulkan ledakan besar. Daya ledaknya setara dengan bom atom dan menimbulkan cekungan dalam.
Mengetahui Meteor Chelyabinsk
Tujuh tahun yang lalu, pada 15 Februari 2013 terjadi ledakan besar akibat meteor di langit Rusia, tepatnya di Chelyabinsk. Meteor tersebut tidak meledak di Bumi. Meteor tersebut meledak di udara dalam perjalannnya menuju bumi.
Meteor yang jatuh di Rusia tersebut dikategorikan sebagai bola api atau bolide dan dinamai Meteor Cheylabinsk. Ledakan tersebut mencapai 470 kiloton atau setara dengan 440.000 ton TNT.
Para ilmuwan mengatakan ledakan tersebut 30 sampai 40 kali lebih kuat dari bom atom Hiroshima saat Perang Dunia Kedua. Namun, meteor tersebut tidak menghasilkan daya ledak sebanyak Meteor Tunguska yang meledak di Siberia pada 30 Juni 1908.
Meteor Tunguksa dikenal dengan salah saty meteor terbesar dalam sejarah manusia. Meteor tersebut tepatnya jatuh dan meledak di Kawasan Hutan Siberia, dekat sungai Podkamennaya.
Akibat dari ledakan itu, 200.000 hektar hutan di dalamnya rata dengan tanah. Dampaknya bagi manusia, sejumlah warga yang tinggal sekitar 60 kilometer dari tempat ledak tersebut merasakan hawa panas yang gerah.
Meteor Chelyabinsk tersebut berukuran sebesar gedung dengan 6 lantai dan berdiameter 17 meter. Beratnya sebesar 11.000 ton. Meteoroid tersebut meledak dan pecah sekitar 19 hingga 24 kilometer di atas permukaan bumi dengan kecepatan 64.370 km.jam.
Sehingga, kejadian tersebut membuat lebih dari 1.600 orang mengalami luka-luka. Akibat dari pecahan kaca yang pecah dengan gelombang ledakang yang besar.
Selain itu, dampak lainnya ada sekitar kurang lebih 3.0000 rumah warga yang rusak. Bahkan, debu ledakan masih tersisa di atmosfer bumi dalam jangka waktu yang lama
Ledakan meteor tersebut menghasilkan cahaya yang sangat terang. Sampai-sampai masyarakat di Oblast Sverdolvsk, Tyumen, Oblast Orenburg, Bashkhiria, dan Kazakhstan dapat melihatnya dengan mata telanjang.
Meteor Chelyabinsk merupakan meteor terbesar selama 30 tahun terakhir. Bahkan, meteor tersebut masuk kategori objek benda langit yang terbesar memasuki Bumi setelah Meteor Tunguska yang jatuh pada 1908 dan memakan korban dalam jumlah fantastis.
Meskipun ada teori yang menyatakan bahwa objek adalah asteroid 2012 DA14 yang mendekati Bumi 15 jam kemudian, sumber-sumber Rusia dan ESA mengungkapkan bahwa kedua objek ini sama sekali tidak berhubungan.
Jejak Meteor Chelyabinsk
Setelah ledakan, para peneliti dan pemburu meteorit dari seluruh dunia mencari jejak Meteor Chelyabinsk yang jatuh di Rusia tersebut. Mereka mencoba untuk mencari potongan-potongan meteorit yang tersisa.
Tiga hari setelah ledakan, mereka menemukan potogan-potongan meteorit tersebut. Pada 18 Februari 2013, potongan-potongan tersebut ditemukan di sekitar Danau Cherbakul yang terletak 70 kilometer, setara dengan 43 mil ke utara Chelyabinsk.
Meteorit tersebut masuk ke dalam danau. Di danau tersebut, terdapat lubang es akibat meteorit, nantinya itu merupakan pelacakan awal yang dapat ditelusuri.
Ada yang mengatakan bahwa Meteor Chelyabinsk merupakan objek asteroid 2012 DA14 yang mendekati bumi. Kemdian, ada pula yang menganggap meteoroid tersebut bagian dari 199 NC43 yang berdiameter 2 km.
Ternyata komposisi orbit dan mineral kedua benda tersebut berbeda. Pada 2015, beberapa peneliti mengatakan bahwa Chelyabinsk merupakan bagian dari asteroid 2014 UR116.
Pada Oktober 2013, para ilmuwan berhasil mendapatkan meteorit tersebut dari danau tempatnya terjatuh. Meteorit tersebut berukuran sebesar meja kopi. Para peneliti kemudian mencari tahu komponen yang terkandung di dalam meteorit tersebut.
Para ilmuwan NASA kemudian melakukan penelitian terhadap dua sampel sebanyak 15 hingga 20 gram Meteorit Chelyabinsk.
Dari penelitian tersebut mereka menemukan fakta, bahwa meteorit tersebut terbentuk dalam 4 juta tahun pertama dalam sejarah pembentukan tata surya.
Badan induk meteorid tersebut, yakni asteroid, memiliki kemungkinan mengalami dampak geologis belasan kali. Usia asteroid tersebut diperkirakan berusia 4,5 miliar tahun.
Sedangkan, komponen meteorit tersebut terbuat dari 90% silikat, 5% sulfida, dan 4% besi nikel. Meteorit tersebut termasuk dalam meteorit tipe berbatu.
Kesimpulan
Sudah terjawab bukan bagaimana jejak Meteor Chelyabinsk berada? Meteor tersebut meledak di langit Rusia pada 15 Februari 2013.
Potongan-potongan meteoritnya ditemukan di sekitar Danau Cherbakul yang terletak 70 kilometer, setara dengan 43 mil ke utara Chelyabinsk.
Tunggu pembahasan menarik lainnya tentang astronomi, ya!
Sumber :
- Meteor – Tribunnews Wiki.
- Perbedaan Benda Langit: dari Asteroid, Meteorit, Hingga Komet – Tirto.
- Chelyabinsk Meteor: A Wake-Up Call for Earth – Space.
- 15-2-2013: Meteor Setara 500 Kiloton Bom TNT Meledak di Rusia – Liputan 6.
- Rusia, Saksi Bisu Salah Satu Ledakan Meteor Terbesar – Detik Inet.
- NASA Surprised By Chelyabinsk Russian Meteor Fragmentsm – Forbes.
(Diakses pada 2 April 2020)