“Black Hole” ditemukan di Samudra Atlantik oleh para peneliti. Kita mengetahui Black Hole atau Lubang Hitam merupakan objek yang berada di lautan kosmik. Tapi tahukan bahwa Lubang Hitam di Samudra itu ada?
Lubang Hitam merupakan objek kosmik yang memiliki massa besar sehingga mampu menenggelamkan materi, sekalipun itu adalah cahaya. Wah, kira-kira apakah lubang hitam di samudra sama dengan yang ada di luar angkasa?
Ditemukan di Samudra Atlantik
Para peneliti Amerika Serikat menemukan “Black Hole” di Samudra Atlantik. Lubang Hitam di Samudra Atlantik tersebut tepatnya berada di dekat pantai Guyana dan Suriname.
Penemuan sensasional itu menjadi bahan perbincangan dan penelitian, bahkan tidak ada yang mendeteksi sebelumnya bahwa pusaran air raksasa itu muncul. Bahkan, mungkin yang ada di Samudra Atlantik merupakan satu dari sekian banyak pusaran yang baru terdeteksi melalui citra satelit.
Dari penemuan itu, beberapa peneliti mengatakan bahwa pusara air raksasa tersebut layaknya “black hole” atau Lubang Hitam yang berada di lautan kosmik. Tidak hanya berada di luar angkasa, ternyata Bumi juga memiliki Lubang Hitam yang berasal dari laut, yang ditemukan di Samudra Atlantik.
Kita mengenal whirpool dan maelstrom merupakan pusaran air yang juga ditemukan di samudra, sungai, atau danau. Para penemu itu mengatakan bahwa fenomena Black Hole misterius di Samudra Atlantik tersebut merupakan salah satu dari pusaran air tersebut.
Pergerakan air laut Lubang Hitam di samudra tersebut tidak bergantung pada perbedaan temperatur. Lubang Hitam di samudra tersebut mungkin juga dikarenakan adanya perbedaan salinitas atau tingkat kandungan garam.
Kepadatan massa air asin lebih tinggi, dan air tersebut bergerak lebih dekat ke bawah karena lebih berat. Air yang kurang asin akan bergerak ke atas terdorong oleh air yang lebih berat tersebut.
Pergerakan itu membentuk pusaran air raksasa layaknya Black Hole atau Lubang Hitam di Samudra. Diameter Lubang Hitam di samudra bisa berukuran puluhan hingga ratusan kilometer. Pusaran air tersebut bisa terjadi dalam waktu yang lama selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun karena gerak fusi vertikalnya lambat.
Fenomena pusaran air bukan merupakan barang baru. Ada beberapa pusaran air yang besar seperti Maelstrom Naruto, Maelstrom Salstraumen, dan lainnya yang disebabkan adanya arus vertikal tersebut. Itulah sebabnya arus hangat di Samudra mengalir lebih dekat di permukaan, sedangkan arus dingin mengalir di bawah laut.
Sama Seperti Black Hole di Antariksa
Lubang Hitam sebagai objek di ruang angkasa memiliki massa yang luar biasa besar sehingga mampu menghisap apapun dalam jarak tertentu. Bahkan, tidak ada yang bisa lari dari Lubang Hitam, sekalipun itu adalah cahaya.
Tetapi, ada jarak batas aman yang tidak bisa terhisap ke dalam Lubang Hitam. Cahaya itu akan melengkung dan berbalik ke posisi aslinya. Sehingga ia akan membentuk orbit berputar. Relativitas umum Einstein, batasan orbit cahaya dengan Black Hole disebut photon spere.
Hal itu sama dengan Lubang Hitam di samudra. Peneliti Haller dan Beron-Vera meneliti perbatasan partikel bergerak berputar, seperti cahaya yang bergerak berputar di photon sphere. Mereka mengembangkan penelitian berbasis matematika untuk meneliti Lubang Hitam di samudra itu.
Pusaran air Lubang Hitam di samudra memiliki kestabilan dan memiliki fungsi layaknya kendaraan. Ia dapat mentransportasikan plankton atau benda-benda di dalam laut lainnya. Misalnya, pusaran air di lepas pantai Afrika dapat mengantarkan air hangat dan bergaram ke arah timur laut.
Para peneliti juga menemukan 7 Agulhas Ringsa atau Cincin Agulhas, yakni sejenis Lubang Hitam yang mengantar tanpa ada kebocoran selama satu tahun lamanya. Pusaran airnya sangat rapat sehingga membuat benda terjebak di dalamnya tidak ada yang lolos layaknya Lubang Hitam di lautan kosmik.
Pusaran air laut Cicin Agulhas muncul teratur di Samudra Selatan dekat dengan Afrika. Kompleks lain di luar laut menunjukan adanya vortisitas koheren, seperti Lubang Hitam.
Musim dingin di Eropa bagian utara dipengaruhi arus laut hangat dari Samudra Atlantik. Air tersebut menyebar ke seluruh dunia dan juga memengaruhi iklim. Pusaran-pusaran air raksasa juga berdampak ke iklim Bumi.
Tidak hanya di Atlantik. Pusaran raksasa sangat rapat tersebut juga meningkat di Samudra Antartika. Hal itu berdampak menyebabkan aliran air hangat dan asin secara signifikan meningkat. Bahkan, pusaran tersebut dikatakan dapat mengurangi efek pemanasan global, yakni mencairnya glester di lautan.
Magnet Bumi Ikut Membentuk Lubang Hitam di Samudra
Pusaran raksasa Lubang Hitam di samudra tersebtu ada dalam waktu yang lama dikarenakan efek medan magnet bumi. Air laut juga terdiri dari komponen ion bermuatan Na dan Cl yang membentuk molek air berbentuk dipol. Dipol bermuatan positif di satu sisi dan negatf di sisi lainnya.
Dipol berputar ketika bergerak di medan magnet, yang mengumpulkan miliaran molekul bersama. Gerakan “lubang hitam” itu memicu gerakan vertikal yang berlangsung sangat lama, bahkan hingga bertahun-tahun. Ion memberika banyak tenaga untuk menjadi ‘kawah’. Natrium dan Chlorum bermuatan dan itu membuat gerakan melingkar.
Hal yang terjadi di Atlantik juga berkaitan dengan South Atlantik Anomaly (SAA). SAA adalah area sabuk radiasi Van Allen dalam Bumi yang paling dekat dengan permukaan. Hal tersebut meningkatkan partikel energetik di wilayah dan menybabkan materi mengelilingi ke tingkat radiasi yang tinggi.
SAA sangat penting bagi satelit astronomi dan pesawat luar angkasa yang mengorbit bumi. Sehingga satelit mampu memotret citra lubang hitam tersebut. Para peneliti memanfaatkan medan magnet bumi dan SAA sehingga satelit tersebut untuk melihat vortisitas analog Lubang Hitam di samudra antara November 2006 hingga Februari 2007.
Kesimpulan
“Black Hole” ditemukan di Samudra Atlantik. Sifat-sifatnya hampir mirip dengan Lubang Hitam yang ada di antariksa. Pusaran air Lubang Hitam di samudra memiliki kestabilan dan memiliki fungsi layaknya kendaraan. Bahkan, Lubang Hitam di samudra juga menghisap berbagai benda yang ada di dekatnya dan mengantarkannya ke kedalaman tak terhingga.
Sumber :
- Black Hole Luar Angkasa Juga Ada di Lautan – National Geographic.
- Terdapat Lubang Hitam di Samudra Atlantik – Youtbe: Sisi Terang.
- South Atlantic Anomaly – Could Black Holes On Earth Be Portals To Parallel Universes?
(Diakses 24 April 2020)