Parallel Universe atau alam semesta paralel sering kita tonton di film-film fiksi atau di buku-buku fiksi ilmiah. Bentuk-bentuk alam semesta lain yang berjumlah banyak dapat disebut dengan multiverse universe.
Konsep itu dikenal dengan adanya alam semesta lain selain kita. Di mana ada gambaran alternatif terkait alam semesta tersebut, dan menjadi bagian dari teori astronomi multiverse.
Ternyata, teori tersebut bukan sembarang fiksi yang tercipta begitu saja. Ada kemungkinan alam semesta paralel terbukti ada. Berikut penjelasannya yang dijelaskan dari Space.
Apa itu Alam Semesta Paralel?
Adanya berbagai alam semesta yang bermacam-macam (multiverse) bermula pada ledakan di awal mula pembentukan alam semesta.
Teori Big Bang menjelaskan bahwa ledakan dahsyat membuat materi berisi dan mengembang dalam ruang tiga dimensi.
Energi besar berekspansi dan membentuk berbagai bagian-bagian materi menjadi planet, bintang, galaksi, hingga benda-benda alam semesta lainnya.
Konsep multiverse universe dan parallel universe sebetulnya memiliki perbedaan. Di sini multiverse memiliki pengertian bahwa ada kemungkinan alam semesta yang menyerupai kita.
Multiverse ini merupakan hipotesis berbagai alam semesta yang ada termasuk alam semesta yang kita tinggali.
Sedangkan parallel universe menekankan adanya alam semesta lain yang mirip dengan alam semesta kita.
Bahkan ada versi lain dari diri kita yang memiliki kehidupan berbeda dari kita. Parallel universe juga masuk dalam kategori multiverse universe.
Teori fisika modern juga memunculkan teori bahwa adanya alam semesta lain.
Dalam sebuah teori ada yang menjelaskan bahwa sebetulnya kita berada dalam gelembung alam semesta kita. Lalu ada gelembung alam semesta lainnya di luar gelembung kita.
Para fisikawan dari University College London (UCL) telah melakukan penelitian untuk mendeteksi jejak tabrakan antarsemesta yang dapat menunjukkan adanya dunia paralel.
Beberapa klaim penemuan jejak tabrakan antarsemesta ada, tetapi itu belum dapat dibuktikan secara jelas apakah jejak itu hasil tabrakan atau baru sekadar saja.
Parallel Universe
Keberadaan teori tentang parallel universe bermula dari Hugh Everett III yang mengemukakan hipotesis adanya alam semesta paralel pada 1954.
Dunia paralel bisa saja memiliki perbedaan dari kehidupan yang kita jalani saat ini. Bahkan mungkin saja kehidupan di alam semesta lain manusia sudah punah.
Everett mengatakan bahwa alam semesta paralel terkait dengan fisika mekanika kuantum.
Teori mekanika kuantum adalah salah satu bidang Fisika yang mengkaji perilaku partikel dan fenomena skala kecil.
Semakin berkembangnya fisika teoritik, teori ini berkembang dan didasarkan pada ide semua kemungkinan peristiwa memiliki probabilitas untuk dapat terjadi. Dalam kata lain, mekanika kuantum menolak adanya sejarah tunggal dalam satu kejadian atau benda, meski kejadian itu tampak aneh.
Dalam teori Many Worlds Everett, untuk mengukur objek kuantum sebagai kondisi yang tidak bisa dipaksa.
Sebagai gantinya, karena tidak dapat dipaksa pengukuran yang diambil tersebut menyebabkan perpecahan di alam semesta. Alam semesta kemungkinan besar akan membelah menjadi alam semesta lain.
Ibaratnya seperti sepotong kue dalam kue kosmik yang jauh lebih besar. Dalam teori ini menyatakan bahwa Bumi tanpa batas di luar sana hanya memiliki sedikit perbedaan dari kita.
Bahkan saat ini, ada kemungkinan kita dapat pergi ke dunia paralel. Saat ini ilmuwan sedang melakukan eksperimen untuk dapat menuju ke dunia tersebut. Dunia paralel digadang-gadang mirip dengan dunia kita tetapi dengan berbagai perbedaan yang dapat terjadi.
Mungkin benar-benar terdengar sangat fiksi ilmiah. Para fisikawan melakukan dua eksperimen yang menunjukkan neutron terurai pada tingkatan yang berbeda, kemudian menjadi proton pada level yang sama.
Hasilnya yang pertama neutron bebas tertangkap oleh medan magnet dan menuju perangkap laboratorium. Sedang yang lain terdeteksi oleh partikel proton dari aliran reaktor nuklir.
Partikel-partikel yang berada dari aliran reaktor nuklir bertahan sekitar 14 menit 48 detik.
Sembilan detik lebih lama dari yang berasal perangkap botol. Dari eksperimen itu memberikan informasi adanya dunia paralel, yakni ada dua masa hidup neutron yang terpisah.
Ada kemungkinan 1 persen neutron melintasi kesenjangan antara realitas saat ini dan dunia paralel sebelum menyebrang dan memancarkan proton yang terdeteksi.
Neutron itu kemungkinan berhasil melewati dinding ke dunia paralel untuk lalu kembali ke alam semesta kita.
Teori Terakhir Stephen Hawking
Makalah terakhir dari Stephen Hawking menguji teori atas alam semesta paralel yang diterbitkan dalam Journal of High Energy Physics.
Dalam makalah ini Hawking dan rekan penulisnya, Thomas Hertog, ahli fisik dari Universitas Katolik Leuven merampungkan pertanyaan sulit mengenai multiverse atau alam semesta yang jamak.
Mulanya Stephen Hawking mengeluarkan teori tentang ide alam semesta tanpa batas. Dari teori itulah makalah tersebut dibuat.
Menurut Hawking, sebelum terjadinya ledakan Big Bang, alam semesta terkompresi menjadi titik kecil yang tak terhingga dan tidak ada arah waktu. Karena saat itu, waktu adalah hal bebas batas dan tertutup.
Dari situ kita memahami bahwa alam semesta paralel tak terbatas, tak berujung, hingga tak terhitung jumlahnya. Ide tersebut menimbulkan pro dan kontra karena gagasan tersebut sulit bahkan tidak mungkin diuji.
Dari situ akhirnya Hawking membuat kerangka kerja untuk memahami alam semesta dan membuat multiverse terbatas dan dapat dihitung menurut perhitungan sains.
Gagasan yang belum disempurnakan itu menguji teori tanpa batas itu menuju pada pengembangan teori gravitasi dan mekanika kuantum untuk menguji apakah alam semesta ini paralel ataukah hanya berjumlah satu saja.
Kesimpulan
Itulah penjelasan tentang parallel universe. Teori ini muncul dari fisika modern dan erat kaitannya dengan mekanika kuantum.
Keberadaan teori tentang parallel universe bermula dari Hugh Everett III yang mengemukakan hipotesis adanya alam semesta paralel pada 1954. Teori itu menunjukkan adanya alam semesta yang mirip dengan milik kita, baik secara ruang dan waktu, tetapi tetap ada perbedaan.
Dalam teori terakhir milik Stephen Hawking, ia mencari celah untuk mengetahui adanya alam semesta paralel menurut teori lamanya, yakni ide alam semesta tak terbatas.
Meski teorinya belum sempurna, itu akan membantu para ilmuwan untuk membuktikannya. Kalau kalian sendiri, percaya jika ada alam semesta lain selain dalam alam semesta kita?
Sumber :
- Parallel Universes: Theories & Evidence – Space.
- Stephen Hawking’s Final Paper Cuts the Multiverse Down to Size – Space.
- Bukti Alam Semesta Lebih dari Satu – Kompas.
- Mengapa Einstein Membenci Mekanika Kuantum? – Qureta.
(Diakses 14 Juni 2020)