Misi DART NASA, Menabrakan Pesawat Demi Selamatkan Bumi dari Asteroid?

Meski membawa petaka, asteroid juga merupakan salah satu material yang membentuk Bumi yang kita tinggali, lho. Akhir Juni lalu kita sempat digemparkan pemberitaan tentang pesawat NASA menabrak Asteroid untuk menyelamatkan Bumi. Benarkan NASA menyelamatkan Bumi dari asteroid yang akan menabrak Bumi? Berikut fakta pesawat NASA menabrak asteroid untuk selamatkan Bumi.

Misi DART

Pemberitaan tentang pesawat NASA yang sengaja menabrak Asteroid untuk menyelamatkan Bumi ternyata merupakan misi khusus dari NASA. Misi itu disebut dengan DART (Double Asteroid Redirection Test) yakni menjauhkan asteroid yang berbahaya dan memiliki peluang besar menabrak Bumi. DART dikenal sebagai teknik penabrak kinetik untuk membelokkan asteroid dengan mengubah arah lintasan atau orbit menuju Bumi.

Pesawat NASA akan melakukan uji coba dengan menabrak dua asteroid yang berukuran kecil dan besar, disebut Didymos. Didymos A berukuran 780 meter, sedangkan Didymos B berukuran lebih kecil, 160 meter, dan disebut “moonlet”. Didymos menjadi asteroid terpilih untuk percobaan karena ukurannya yang sesuai dengan ukuran eksperimen. Selain itu, Didymos ternyata tidak berada di jalur yang mengarah ke Bumi. Ia berada jauh dengan Bumi yang berjarak 11 juta kilometer.

Asteroid tersebut setelah bertabrakan menjadi batuan bulan yang kecil, lalu disebut dengan Dimorphos. Dalam misi DART, NASA juga bekerja sama dengan badan antariksa dari berbagai negara di belahan dunia lain. DART dikembangkan oleh NASA’s Planetary Defense Coordination bersama Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory, diikuti salah satunya Badan Antariksa Italia.

Pesawat DART yang menabrakkan ke asteroid dengan kecepatan 6,6 kilometer/detik dengan bantuan kamera DRACO (Didymos Reconnaissance & Asteroid Camera untuk OpNav) dan perangkat lunak navigasi otonom yang sangat canggih. Tabrakan tersebut mengubah kecepatan Didymos “moonlet” dalam orbit di sekeliling tubuh utamanya, yakni Didymos yang berukuran lebih besar.

Teknologi Misi Double Asteroid Redirection Test (DART)

Ilustrasi Misi Dart terhadap Didymos moonlet
Ilustrasi Misi Dart terhadap Didymos moonlet/NASA.

Misi DART didukung oleh beberapa lembaga seperti Jet Propulsion Laboratory (JPL), Goddard Space Flight Center (GSFC), Johnson Space Center (JSC), Glenn Research Center (GRC), dan Langley Research Center (LaRC). DART sendiri merupakan uji teknologi untuk pertahanan planet Bumi dari asteroid berbahaya.

Setelah diluncurkan, DART menggunakan Roll Out Solar Arrays (ROSA) untuk menyediakan tenaga surya yang dibutuhkan untuk sistem listrik DART. Pesawat DART akan mendemonstrikan system penggerak listrik tenaga surya NASA Evolutionary Xenon Thruster – Commercial (NEXT-C) sebagai bagian dari pendorong. NEXT-C merupakan sistem teknologi generasi selanjutnya yang dibuat berdasar sistem pendorong pesawat antariksa Dawn, yang dikembangkan di Pusat Penelitian Glann NASA di Cleveland, Ohio.

Pemanfaatan tenaga listrik dapat membuat DART memanfaatkan fleksibilitas yang signifikan untuk menjalankan misi selanjutnya sambil memperagakan teknologi selanjutnya dengan menggunakan mesin ion. Peluncuran pesawat antariksa DART dilakukan pada akhir Juli 2021. DART akan diluncurkan menggunakan roket SpaceX Falcon 9 dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg, California. Dengan kurun waktu setahun terbang di angkasa, roket itu akan menghalangi moonlet Didymos pada akhir September 2022.

Bentuk pesawat antariksa DART/NASA.

NASA sudah memperkirakan adanya asteroid yang akan mengejutkan manusia karena kedatangannya yang tiba-tiba. Sebagian besar objek antariksa seperti Asteroid diawasi oleh para ilmuwan.

Berbagai Cara Menghancurkan Asteroid

Para peneliti sudah membuat beberapa rancangan misi yang dapat dilakukan untuk mencegah asteroid menabrak bumi. Penelitian para peneliti dari Institut Teknologi Massachusetts (MIT) tersebut diterbitkan di jurnal Acta Astronautica. Menurut para peneliti, cara termudah untuk menghancurkan asteroid adalah dengan memasuki salah satu orbit asteroid yang akan menuju Bumi.

Tipe 0

Tipe ini merupakan misi dengan satu pesawat antariksa besar yang ditembakkan ke asteroid untuk menabrak asteroid tersebut. Tembakan ini harus tepat dengan informasi yang akurat karena terkait dengan objek sekaligus orbit objek. Misi ini bertujuan agar asteroid dapat berbelok dari jalurnya menuju Bumi.

Tipe 1

Misi ini merupakan pesawat pengawas yang diluncurkan untuk mengumpulkan data tentang asteroid dengan jarak yang dekat, sebelum akhirnya menembakkan penabrak utama. Data-data yang diambil akan jauh lebih detail, sehingga dapat meningkatkan keberhasilan untuk membelokkan asteroid.

Tipe 2

Tipe dua merupakan misi dengan teknologi yang dapat meluncurkan penabrak kecil. Penabrak tersebut dalam misi yang sama dapat menjadi pengintai objek yang berada di jalurnya. Penabrak kecil kedua akan membelokkan asteroid dari Bumi.

Dari ketiga cara tersebut, perlu dipahami bahwa alat pengintai harus dapat merekam informasi yang akurat tentang kecepatan, struktur, massa benda. Misi yang dijalankan perlu informasi tersebut agar mengetahui perkiraan yang tidak akurat dan risiko yang gagal untuk membelokkan asteroid.

Para peneliti perlu mengembangkan metode untuk memperhitungkan misi yang akan dikembangkan berdasarkan dua faktor, yakni waktu dimulainya misi dengan tanggal asteroid yang menuju bumi (lubang kunci), yang kedua, yakni kesulitan yang akan terjadi saat mengalihkan asteroid. Tentu saja, pengembangan teknologi yang berhasil dibuat adalah DART yang dikembangkan oleh NASA bersama lembaga sains dan antariksa lainnya.

Kesimpulan

Bencana alam yang akan terjadi di Bumi memang merupakan rahasia alam. Tetapi, teknologi dan manusia berhasil memprediksi sekaligus berusaha untuk mencegah bencana itu akan datang.

Ada berbagai skenario misi yang telah dibuat. Salah satunya dengan Misi DART, dengan pesawat NASA menabrak Asteroid yang akan menghantam Bumi. Misi itu disebut dengan DART (Double Asteroid Redirection Test) yakni menjauhkan asteroid yang berbahaya dan memiliki peluang besar menabrak Bumi. Misi itu merupakan teknik penabrak kinetik untuk membelokkan asteroid dengan mengubah arah lintasan atau orbit menuju Bumi.

Sumber :

  • Cara Mencegah Asteroid Hancurkan Bumi – CNN Indonesia.
  • Double Asteroid Redirection Test (DART) Mission – NASA.
  • Why NASA plans to slam a spacecraft into an asteroid – National Geographic.

(Diakses 1 Juli 2020)