Halo, bertemu lagi di Bicara Indonesia. Apakah kalian pernah dengan hujan meteor? Tidak cuma air yang bisa hujan, meteor pun bisa. Uniknya lagi, ternyata hujan meteor terjadi setiap bulan di tanggal yang berbeda-beda.
Kira-kira apa ya yang membuat meteor bisa hujan? Penasaran kan? Yuk, simak pembahasan kali ini, ya.
Apakah Hujan Meteor Terjadi Setiap Bulan?
Meteor merupakan asteroid atau komet yang masuk ke atmosfer Bumi. Meteor dapat berupa pecahan kecil dari kedua benda antariksa tersebut yang disebut dengan meteoroid.
Meteor tersebut akan bergesekan dengan atmosfer Bumi. Sehingga, meteor akan terpecah atau habis di atmosfer sebelum mencapai Bumi.
Ada beberapa penyebab yang membuat meteor dapat jatuh ke Bumi. Pertama, meteoroid, komet, atau asteroid secara tiba-tiba melintas dalam orbit Bumi. Jika ada benda langit yang melintas tersebut memasuki atmosfer, Meteor itu disebut sporadic meteor.
Kedua, Bumi melintasi debu kosmik. Awan debu kosmik muncul akibat tabrakan asteroid atau benda-benda antariksa lainnya. Jika debu kosmik berada dekat dengan Bumi, debu tersebut akan tertarik ke Bumi.
Meteor merupakan fenomena alam yang lumrah bagi Bumi. Jarang sekali ditemukannya Meteor yang masuk ke atmosfer tanpa diprediksi sebelumnya.
Para astronom sudah memperhitungkan berbagai fenomena antariksa yang terjadi. Sama halnya dengan gerhana bulan, gerhana matahari, dan berbagai fenomena lainnya.
Bahkan, para astronom sudah melakukan berbagai pengamatan tentang jatuhnya meteor. Salah satunya hujan meteor yang dapat terjadi setiap bulan dalam setahun.
Hujan Meteor memiliki keunikannya sendiri karena jatuh periodik yang teratur. Hujan meteor adalah fenomena di mana sejumlah meteor jatuh ke atmosfer Bumi.
Hujan ini terjadi karena adanya sejumlah debu kosmik yang tertarik oleh gravitasi Bumi. Begitu pula dengan Bumi yang melewati daerah daerah dengan debu kosmik yang cukup banyak.
Nama-nama hujan meteor dinamai dari rasi bintang di mana titik mereka telihat. Misalnya, Hujan Meteor Perseids dinamakan dari rasi Perseus, lalu ada Hujan Meteor Leondis dari rasi Leo.
Hujan meteor biasanya habis terbakar akibat gesekannya dengan atmosfer. Suhu gesekan mencapai 1.650 derajat celcius. Hujan Meteor yang tinggi dapat menghasilkan 1.000 meteor per jam.
Hal itu tidak biasa dan dikenal dengan badai meteor. Hujan meteor yang jatuh secara periodik ini ternyata memiliki jadwalnya sendiri di bulan-bulan tertentu. Namun, puncak Hujan Meteor dapat berubah.
Meteor Quadrantid (Januari)
Hujan meteor Quadrantid terlihat dari rasi Bootes. Quadrantid dikenal dengan meteor bola api terang yang artinya garis cahaya meteor tersebut masih dapat bertahan lama dibanding meteor lainnya.
Hujan meteor ini biasanya terjadi pada 28 Desember – 12 Januari. Biasanya terdapat 60-200 meteor yang menghujani atmosfer. Puncaknya hujan meteor tersebut pendek, hanya beberapa jam saja.
Meteor ini berada di antara rasi bintang Bootes dan Draco. Uniknya lagi, hujan meteor Quadrantid berasal dari asteroid 2003EH1. Tidak berasal dari komet seperti hujan meteor lainnya.
Meteor April Lyrids (April)
Hujan Meteorl Lyrids terlihat dari rasi bintang Lyra. Lyrids mencapai puncaknya pada akhir April, tanggal 21-22 April. Meteor Lyrids berasal dari Komet Thatcher. Hujan meteor tersebut dikenal dengan meteornya yang cerah dan memiliki kecepatan jatuh yang cepat.
Biasanya hujan meteor ini sebanyak 20 meteor per jam. Namun, Lyrids pernah mengejutkan para pengamat dengan 100 meteor per jam. Hujan Meteor Lyrids paling bagus dilihat di Belahan Bumi Utara.
Meteor Eta Aquarids (Mei)
Puncak hujan meteor Eta Aquardis yakni awal bulan Mei. Hujan meteor ini terlihat dari rasi Aquarius. Sedangkan, puing asal meteor tersebut dari Komet Halley.
Hujan meteor Eta Aquarids berkecepatan 66 kilometer per detik. Sehingga meninggalkan ekor bercahaya dalam waktu beberapa detik hingga menit. Hujan meteor ini puncaknya sekitar 10-20 meteor dalam hitungan jam.
Meteor Ofiukid/Ophiuchus (Juni)
Meteor Ofiukid berasal dari serpihan komet yang menjadi debu. Meteor ini terlihat dari rasi bintang Ophiuchus di Barat Daya dekat dengan perbatasan antara rasi Bintang Sagitarius.
Konstelasi Ofikuid dikenal dengan representasi mitologi “pembawa ular”, yakni laki-laki yang bergulat dengan ular besar. Hujan meteor Ofiukid tersebut jatuh setiap tanggal 20 Juni tiap tahunnya.
Meteor Perseid (Juli-Agustus)
Hujan meteor Perseid biasanya memuncak pada awal Agustus dengan membawa 100 meteor per jam. Namun, hujan meteor ini diprediksi sejak 14 Juli – 24 Agustus 2020. Titik langit mereka terlihat dari rasi Perseus.
Perseid sering meninggalkan jejak ekor bercahaya yang panjang dan berwarna indah. Kecepatan meteor ini diperkirakan 59 kilometer per detik. Hujan Meteor Perseid berasal dari potongan puing komet 109P/Swift-Tuttle.
Meteor Orionid (Oktober)
Hujan meteor Orionid memuncak pada pertengahan Oktober, yakni 2 Oktober hingga 7 November setiap tahun. Orionid terlihat dari rasi bintang Orion.
Hujan meteor orion memiliki kecepatan jatuh sebesar 66 kilometer per detik. Mereka akan menyisakan cahaya ekor yang cukup lama.
Hujan meteor Orionid dapat dilihat berjam-jam di belahan bumi utara dan selatan saat tengah malam. Sama dengan meteor Eta Aquardis, meteor Orionid berasal dari puing-puing Komet Halley.
Meteor Leonids (November)
Hujan Meteor Leonids memuncak pada pertengah November. Meteor tersebut berasal dari Komet Temple-Tuttle. Meteor Leonids dapat dilihat pada 6 hingga 30 November.
Sama seperti namanya, Leonids terlihat dari titik rasi Bintang Leo. Biasanya, hujan meteor ini hanya berkisar 15 meteor per jam.
Setiap 33 tahun atau lebih, Bumi mengalami badai meteor Leonid. Saat itu tiba, kita dapat melihat ratusan sampai ribuan meteor yang telihat di atmosfer Bumi. Badai tersebut bagaikan hujan air karena sangat banyak, dan bertahan selama 15 menit.
Meteor Geminids (Desember)
Hujan Meteor Geminid memiliki warna cerah dan cenderung kuning. Hujan tersebut memuncak pada pertengahan Desember, tepanya 4-17 Desember.
Geminid termasuk hujan meteor terbaik dan hanya terlihat 10-20 meteor per jam. Selama puncak, 120 meteor Geminid dapat terlihat.
Sama seperti meteor Quadrantid, meteor Geminids berasal dari Asteroid bernama 3200 Phaethon. Hujan meteor ini terlihat di titik Rasi Bintang “Si Kembar” Gemini.
Kesimpulan
Nah, bagaimana pembahasan ternyata hujan meteor terjadi setiap bulan di Bumi? Menarik, kan?
Hujan meteor terjadi karena adanya sejumlah debu kosmik yang tertarik oleh gravitasi Bumi. Hujan Meteor bisa kita lihat dengan mata telanjang di malam hari saat langit bersih dan jauh dari kota. Penasaran? Jangan lupa catat jadwalnya, ya.
Sumber :
- Proses Terjadinya Hujan Meteor – CNN.
- Penyebab Meteor Jatuh dan Fakta-faktanya – Ilmu Geografi.
- Meteor Showers – American Meteor Society.
- Nama-nama Hujan Meteor – Nasa: Solar System Exploration.
(Diakses pada 3 April 2020)