Hai halo semuanya, kita balik lagi ni membawakan topik terbaru yang kece mengenai Over Populasi. Kalian sadar nggak sih akhir-akhir ini kok jalanan semakin macet saja ya hmmm…, kalian juga pasti sering banget kejebak macet kalo lagi dalam perjalanan. Well, kira-kira apa ya penyebab kemacetan jalan raya ?,
Tidak hanya di jalan raya, terkadang di dalam mall pun kita terjebak macet oleh ribuan orang yang menyerbu kalau lagi banyak diskonan, sebenarnya salah satu penyebab permasalahan kemacetan ini disebabkan oleh overpopulasi atau populasi yang berlebihan.
Coba kalian bayangkan berapa banyak jumlah manusia yang akan menyerbu toko baju yang sedang diskonan atau berapa jumlah manusia yang memenuhi jalan raya dengan kendaraan pribadi nya masing-masing, banyak sekali kan.
Okay, mungkin kalian sudah menyadari hal-hal itu, tapi gimana sih hal itu berasal dan apa sih yang bisa dan telah dilakukan oleh pemerintah supaya overpopulasi gak terus meningkat ? So, daripada berlama lama, kita akan langsung membahas lebih dalam mengenai overpopulation di bumi.
Cerita di Ratusan Tahun Yang Lalu
Tahukah kalian, ratusan tahun yang lalu, jumlah manusia masih sedikit dan manusia hidup lebih sebentar daripada kita sekarang. Menurut situs berita resmi BBC, berdasarkan data yang di simpan oleh lembaga di Inggris pada tahun 1841 bayi perem puan diperkirakan dapat hidup selama 42 tahun dan bayi laki-laki diperkirakan dapat hidup selama 40 tahun, namun pada tahun 2016, bayi perempuan diperkirakan dapat hidup hingga 83 tahun dan bayi laki-laki 79 tahun.
Dapat disimpulkan secara kasar bahwa hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya kualitas obat dan perawatan bila sakit sehingga manusia dapat memperpanjang hidupnya. Hal tersebut menyebabkan populasi manusia meningkat dengan sangat perlahan, sampai beberapa puluh atau ratus kemudian ketika manusia banyak menemukan penemuan-penemuan penting yang bisa membantu manusia hidup lebih lama, membuat populasi manusia meningkat dengan sangat cepat, dan terjadilah over populasi bumi.
Coba bayangkan, hanya dalam waktu ratusan tahun, populasi manusia meningkat hingga empat kali lipat. Hal ini menyebabkan adanya prediksi bumi yang terlalu penuh dan tidak baik. Saat ini, menurut situs worldometers, populasi di bumi sendiri mencapai angka 7.8 milyar dan di prediksi akan mencapai 11 miliyar di akhir abad ini, di Indonesia sendiri angka populasi nya sudah mencapai 271 juta jiwa. untuk ukuran manusia itu sangat banyak sekali.
Over Populasi Bangladesh
Okay, sekarang mari kita lihat negara Bangladesh. Bangladesh atau bisa disebt juga Republik Rakyat Bangladesh adalah negara yang terletak di Asia bagian Selatan, Negara ini berbatasan dengan India di barat, utara, dan timur, Myanmar di tenggara, serta Teluk Benggala di selatan.
Bangladesh merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar kedelapan di dunia dan merupakan negara terpadat di dunia dengan tingkat kemiskinan yang tinggi, dan saat ini Bangladesh memiliki populasi sebesar 163 juta jiwa. Pada tahun 1960 rata-rata wanita di Bangladesh memiliki 7 anak, sekitar 25% anak meninggal sebelum menginjak umur 5 tahun dan dari ketujuh anak tersebut rata-rata hanya 1 anak yang memiliki pendidikan untuk membaca dan menulis, dan pada saat itu pendapatan per kapita di Bangladesh merupakan yang terendah di dunia.
Nah, untuk mengatasi permasalahan over populasi bumi, pada tahun yang sama, Bangladesh memulai program perencanaan keluarga berdasarkan tiga pilar. Yang pertama adalah edukasi, edukasi dapat mengubah pandangan wanita. Wanita dengan pendidikan yang tinggi rata-rata cenderung menginginkan anak yang lebih sedikit.
Penanganan Over populasi di Bangladesh
Yang kedua adalah kesehatan yang lebih baik, dengan digencarkan nya kesehatan yang lebih baik, maka kemungkinan tingkat kematian pada anak akan lebih sedikit dan membuat para orang tua ingin memiliki sedikit anak karena para orang tua tahu bahwa anak mereka akan tetap hidup. Yang ketiga adalah kontrasepsi, pekerja lapangan membawa kontrasepsi bahkan kedalam daerah terpencil sekalipun.
Penggunaan kontrasepsi meningkat dari 8% pada tahun 1975 dan naik sehingga 76% pada tahun 2019. Dengan menggunakan program ini, Bangladesh berhasil memperlambat pertumbuhan populasi. Untuk perbandingan, pada tahun 1960 seperti yang telah dibahas tadi, rata-rata wanita memiliki 7 anak dan pada tahun 2019 rata-rata wanita memiliki hanya 2 anak, sebelum adanya program ini, banyak anak yang meninggal sebelum mereka dapat berkontribusi kepada masyarakat.
Setelah menggunakan program ini, banyak anak-anak yang hidup, mendapatkan pendidikan, dan menjadi produktif. Pemerintah kemudian dapat menggunakan sumber daya tersebut untuk meningkatkan ekonomi negara.
Pada tahun 2024 diperkirakan bahwa Bangladesh akan menjadi negara berkembang. Negara-negara lain seperti India, Thailand, Filipina, Korea Selatan dan Indonesia telah melalui proses yang serupa sehingga dapat lebih maju. Menurut data yang ada di situs ourworldindata.org, Indonesia memiliki peringkat Human Development di atas India dan di bawah Malaysia tahun 2015.
Dampak Over Populasi di Indonesia
Well, negara kita merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Tapi, apakah hal tersebut dapat membuat negara kita aman dari efek over populasi terutama pada skala dunia.
Tentunya Tidak, mengingat negara kita memilki sumber daya alam yang sangat berlimpah. bukan tidak mungkin bila pihak asing memiliki banyak strategi atau berbagai cara untuk mendapatkanya.
Dan bisa-bisa kita sendiri yang memiliki sumber daya alam justru tidak kebagian. Itu barulah permasalahan dalam sudut pandang kekayaan alam dan ancaman dari luar.
Dampak Over Populasi di Indonesia
Secara singkat, semakin banyak penduduk maka semakin banyak sumber daya alam yang dibutuhkan sebagai “bahan baku” energi, makanan, dan lainya.
kerusakan-kerusakan sumber daya alam yang timbul akibat pengolahan non-renewable energy semakin hari semakin meluas mengakibatkan sumber daya alam makin berkurang.
Sekarang, kita masuk kedalam permasalahan lainya, masih menyangkut sumber daya alam sih, kita akan membahas mengenai permasalahan pangan. Menurut data swasembada beras tahun 2004–2008, areal panen padi Indonesia hanya meningkat 0,47 juta ha dengan komposisi 11,92 juta hectar.
Lalu pada tahun 2008 komposisi nya meningkat menjadi 12,39 juta hectar.
Dari data tersebut, dapat terlihat rentanya sistem ketahanan pangan nasional negara kita yang sekarang sedang mengalami pertumbuhan penduduk cukup tinggi.
Secara langsung, over populasi dapat memberikan dampak lain terhadap lingkungan seperti, makin berkurangnya lahan produksi pertanian. dengan kata lain, lahan pertanian akan berubah menjadi permukiman penduduk sehingga produksi bahan pangan akan berkurang atau menurun.
Dan, permasalahan lainya yang dapat timbul adalah makin banyaknya pemukiman kumuh (smelter) disebabkan oleh berkurangnya ketersediaan lahan yang dibangun pemukiman. Hal ini juga dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius karena tempat tinggal yang kurang layak.
Kemudian kemungkinan permasalahan lainya adalah meningkatnya biaya pembangunan kesehatan yang harus dikeluarkan untuk menanggulangi masalah tersebut.
Kemudian secara singkat, dampak-dampak lainya yang akan muncul berada pada dampak sosial, seperti keterbatasan ruang yang sering kita lihat sebagai kemacetan di jalan, kemudian mudahnya terjadi konflik, meningkatnya angka kriminalitas dan tindakan anarkis yang disebabkan oleh keterbatasan ketersediaan berbagai sumber daya.
Kesimpulan
Setelah membahas over populasi sekarang kita jadi tahu, ternyata over populasi termasuk permasalahan besar tidak hanya di negara kita saja, tapi juga di seluruh dunia, dengan mengedukasi banyak pihak dapat mengurangi terjadinya tingkat over populasi ini, seperti kecenderungan negara-negara yang sudah maju, semakin maju suatu negara semakin berkurang atau sedikit tingkat pertumbuhan.
Sumber :
- Overpopulation and Africa – Youtube Kurzgesagt
- Do We Really Live Longer Than Our Ancestors? – BBC
- World Population – Worldometers
- Indonesia Population – Worldometers
- Bangladesh Population – Worldometers
- Human Development Index – Ourworldindata
- Masalah Over Populasi Yang Sudah Terlihat Dampaknya – Beligede
- Over Populasi dan Kehancuran Negeri – Kompasiana