10 Fenomena Luar Angkasa Sepanjang Tahun 2020

Tahun 2020 sudah lewat setengah jalan tapi itu tidak mengurangi serunya pengalaman menyaksikan fenomena luar angkasa. Sebagian yang sudah terjadi tapi masih ingin kamu saksikan, bisa kamu cari lagi dokumentasinya di situs web astronomi, fotografi astronomi, hingga media sosial. Sementara sebagiannya lagi bisa kamu tandai tanggal dan bulannya di kalender kamu supaya nggak lupa.

Apa saja fenomena luar angkasa yang sudah dan akan terjadi sepanjang tahun 2020? Yuk, saksikan kalendernya berikut ini.

3-4 Januari : Hujan meteor Quadrantid

Pada 4 Januari lalu, manusia kebagian pemandangan cantik meteor Quadrantid, nih.  Meteor yang bisa menghujani langit sampai 100 meteor per jamnya ini, bisa disaksikan dengan jelas di daerah Amerika Serikat, Kanada, dan daerah timur lainnya termasuk beberapa tempat di Indonesia seperti Jawa Barat.

Tahukah kalian kalau nama Hujan Meteor Quadrantid berasal dari instrumen astronomi yang dulu dipakai untuk mengamati bintang bintang. Ia adalah Quadrans Muralis, sebuah rasi yang terletak di antara rasi Draco dan Boötes tidak jauh dari Big Dipper.

Hujan meteor Quadrantid tahun 2012 terlihat dari Arizona, AS
Hujan meteor Quadrantid tahun 2012 terlihat dari Arizona, AS. (Donovan Shortey via Flickr)

18 Februari: Mars di balik bulan

Pada menjelang akhir Februari lalu, bulan telah melintas tepat di depan planet Mars yang berwarna kemerahan dan tampak seperti bintang.  Fenomena luar angkasa ini dapat terlihat di Amerika Utara, Amerika Tengah, bagian paling utara Amerika Selatan, Kuba, dan Haiti.

Fenomena ini terjadi sebelum matahari terbit di bagian barat Amerika Utara sedangkan bagian timur Amerika, bulan akan melintas di depan Mars saat siang hari ketika Mars tidak terlihat.

8 April:  Full Moon, Supermoon

Awal April lalu, bulan terletak di sisi seberang bumi ketika matahari dan bagian depannya mendapat sinar terbanyak.  Full Moon ini dikenali oleh permulaan suku asli Amerika. Bulan ini juga dikenal sebagai Sprouting Grass Moon, Growing Moon, dan Egg Moon.

Fenomena ini adalah yang ketiga kalinya pada tahun 2020 dan akan menjadi Full Moon yang paling terang yang paling dekat dengan bumi di mana bulan akan tampak sedikit lebih besar dan lebih terang dari yang biasa kita saksikan.

5 Juli: Gerhana bulan penumbra

Gerhana bulan penumbra terjadi ketika bulan melewati sebagian bayangan bumi atau penumbra. Selama gerhana ini terjadi, bulan akan tampak sedikit lebih gelap. Gerhana bulan penumbra akan tampak di sebagian besar Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudra Pasifik bagian timur, Samudra Atlantik bagian barat, dan bagian paling barat Afrika.

11-12 Agustus: Hujan meteor Perseid

Awal bulan Agustus lalu, bumi kebagian lagi pertunjukan hujan meteor, nih. Hujan meteor Perseid yang merupakan salah satu hujan meteor terbaik ini bisa memproduksi hingga 60 meteor per jam pada puncaknya. Perseid diproduksi oleh komet Swift-Tuttle yang ditemukan tahun 1862. Hujan meteor Perseid terkenal karena biasanya akan ada sejumlah besar meteor yang bersinar terang. Apakah diantara kalian ada yang berhasil melihat fenomena yang satu ini?

Hujan meteor Perseid tahun 2017 terlihat dari Gurun Putih, Mesir
Hujan meteor Perseid tahun 2017 terlihat dari Gurun Putih, Mesir. (Wikipedia)

13 Oktober: Mars bersinar terang

Sekitar bulan Oktober nanti, Planet Merah ini akan mencapai titik terdekatnya dengan bumi dengan bagian muka yang akan sepenuhnya disinari matahari. Pada saat tersebut Mars akan bersinar lebih terang dari biasanya sepanjang tahun dan sinarnya akan tampak sepanjang malam. Dengan teleskop berukuran sedang kamu bisa menyaksikan detail permukaan Mars yang berwarna jingga, lho. Wah asik nih!

11-12 November: Hujan meteor Taurid utara

Taurid Utara adalah hujan meteor minor yang cukup lama dengan produksi hanya 5-10 meteor per jam. Akan tetapi hal itu tidak membuat hujan meteor ini kalah populer. Taurid Utara terkenal akan produksi bola api yang lebih besar dari ukuran normal, lho.

Hujan meteor yang diproduksi oleh serpihan debu Asteroid 2004 TG10 ini biasa terjadi setiap tahun dari 20 Oktober sampai 10 November. Barulah pada malam 11 November hingga pagi 12 November hujan meteor ini mencapai puncaknya.

13-14 Desember : Hujan meteor Geminid

Mendekati akhir tahun, bumi masih akan mendapatkan pertunjukan fenomena luar angkasa yang indah. Salah satunya adalah hujan meteor Geminid, raja dari hujan-hujan meteor yang ada. Hujan meteor yang satu ini disebut-sebut sebagai yang terbaik karena bisa memproduksi hingga 120 asteroid beragam warna per jam pada puncaknya.

Hujan meteor Geminid diproduksi dari debu asteroid 3200 Phaethon yang ditemukan tahun 1982. Biasanya hujan meteor ini terjadi pada tanggal 7-17 Desember setiap tahun. Puncaknya tahun ini adalah malam 13 Desember dan pagi 14 Desember.

14 Desember: Gerhana matahari total

Gerhana matahari total terjadi ketika bulan sepenuhnya menutupi matahari sehingga terlihatlah keindahan atmosfer luar matahari yang dikenal sebagai corona. Gerhana matahari total ini akan terlihat di Chili dan Argentina bagian selatan. Dan berita buruknya, Sepertinya teman teman yang berada di Indonesia tidak akan bisa melihat fenomena yang satu ini. Sayang sekali ya.

Gerhana matahari total tahun 2019 di La Silla Observatory
Gerhana matahari total tahun 2019 di La Silla Observatory. (Wikipedia)

21 Desember: Konjungsi Jupiter dan Saturnus

Pada akhir Desember peristiwa konjungsi yang langka antara Jupiter dan Saturnus akan terjadi. Fenomena langka ini terjadi terakhir kali pada tahun 2000 di mana kedua planet yang terang itu hanya akan muncul 7 menit busur di langit malam. Jupiter dan Saturnus akan sangat dekat hingga mereka akan terlihat seperti planet kembar yang sangat terang.

Kamu bisa lihat ke langit barat tepat setelah matahari terbenam untuk menyaksikan fenomena luar angkasa yang sangat indah ini.

Kesimpulan

Setiap tahunnya ada banyak fenomena luar angkasa yang terjadi. Terkadang kita hanya tahu beberapa fenomena yang luar biasa seperti gerhana bulan atau Supermoon. Padahal jika kita mencari lebih jauh, ada beberapa fenomena lain yang terjadi setiap bulannya, sepanjang tahun seperti hujan meteor dan pergerakan planet-planet.

Agar kamu tidak ketinggalan pengalaman seru menyaksikan fenomena luar angkasa yang terjadi hampir setiap bulan, catat tanggalnya, ya. Dan, setelah itu, yuk, baca juga artikel menarik lainnya seputar ilmu pengetahuan hanya di Bicara Indonesia!

Sumber:

  • The 10 Must-See Skywatching Events to Look for in 2020 – Space
  • Astronomy Calendar of Celestial Events for Calendar Year 2020 – Seasky