Peradaban manusia sudah ada sejak tahun 3000 SM. Peradaban-peradaban kuno itu kini sudah lenyap entah menjadi kota bawah air atau terkubur bersama reruntuhannya.
Tenggelamnya sebuah kota kuno biasanya disebabkan oleh faktor alami yaitu bencana alam seperti banjir atau gempa bumi.
Namun meskipun telah tenggelam, kota bawah air tetap memiliki sejarah yang bisa kita pelajari dan kita jelajahi keindahannya. Seperti kota-kota bawah air berikut ini.
Shicheng, China
Kota Shicheng yang dikenal sebagai kota singa ini, diperkirakan berusia 1.300 tahun dan tenggelam karena banjir belum terlalu lama, tahun 1959. Shicheng saat itu termasuk kota yang lumayan besar dengan 265 gapura dan 5 menara yang mengelilinginya.
Dibangun pada masa Dinasti Han Timur tahun 25-200, Shicheng memiliki peninggalan berupa struktur bangunan kuno yang menggambarkan keterampilan orang China yang hebat.
Untuk bisa melihat keindahan arsitektur China kuno di Shicheng, kamu harus jadi penyelam yang terlatih dulu karena rute penyelamannya belum sepenuhnya terpetakan jadi mungkin dapat berbahaya.
Dwarka, India
Nama Dwarka sering disebutkan dalam kitab suci agama Hindu. Sebelumnya kota yang ditemukan daerah Gujarat, India Timur ini dianggap sebatas mitos sampai peneliti dari National Institute of Ocean Technology menemukan reruntuhan lain di Teluk Khamabhat.
Dipercaya kota Dwarka dibangun oleh Khrisna dan memiliki sekitar 70.000 kuil di dalamnya. Dari hasil carbon dating atas kayu yang diambil di sana, diperkirakan situs ini berusia sekitar 9.000 tahun.
Pavlopetri, Yunani
Sebenarnya, nama asli kota bawah air ini belum diketahui karena diperkirakan tenggelam di semenanjung Peloponnese, Yunani kurang lebih 5.000 tahun silam. Pada tahun 1967 reruntuhan yang terdiri dari makam-makam dan jalanan ini ditemukan.
Para arkeolog memperkirakan kota ini merupakan bagian dari peradaban Mycenaea, tapi ada pula arkeolog yang berpendapat bahwa usianya jauh lebih tua dari itu dan mungkin dulunya milik peradaban Minoa yang terkenal karena kehebatan fashion-nya.
Sampai sekarang, kota bawah air ini masih terus ditelitiuntuk menemukan tanggal pasti dari artefak-artefak yang telah ditemukan.
Kaya akan sejarah dan berhasil bertahan selama 2.000 tahun selama zaman awal peradaban barat, situs ini menjadi situs warisan dunia UNESCO.
Teluk Khambhat, India
Berada di kedalaman hampir 4 meter di bawah permukaan air, para ilmuwan tidak sengaja menemukan sebuah kota ketika sedang mempelajari tingkat polusi air.
Kota bawah air ini ditemukan pada tahun 2002 di Teluk Khambhat dan diperkirakan telah berusia lebih dari 5.000 tahun. Para peneliti menemukan potongan-potongan tembikar, manik-manik, dan patung di bawah permukaan air.
Menurut mereka, kota tersebut pasti berada di daerah pesisir sehingga daratannya tenggelam akibat kenaikan permukaan air setelah peristiwa mencairnya es ketika Zaman Es.
Olous, Yunani
Kota Olous yang diperkirakan berlokasi di bagian timur laut Pulau Kreta, Yunani ini dulunya diduga memiliki 30.000-40.000 penduduk.
Dinding bangunan kuno yang ada di sana masih berada di atas permukaan air dan para penyelam serta perenang snorkel yang sering menjelajah kota tersebut dapat menemukan koin, gambar-gambar di dinding, dan beberapa dinding bangunan yang ada di daratan.
Para peneliti mengatakan bahwa keseluruhan kota Olous tenggelam akibat bencana alam gempa bumi.
Thonis-Heracleion, Mesir
Dipercaya berusia 1.200 tahun, kota bawah air ini berlokasi di pesisir utara Mesir dan diperkirakan sebagai salah satu kota tertua yang ada di Mediterania.
Ada banyak hal yang bisa dieksplorasi di kota tersebut seperti peninggalan berupa pahatan berbahasa Yunani dan Mesir, koin-koin, serta jangkar.
Port Royal, Jamaika
Kota bawah air yang satu ini dulu adalah favoritnya para bajak laut dan kapal perang bersenjata, nih. Berlokasi di Kingston Harbor, kota ini punya empat benteng dan 2.000 bangunan.
Sebagian besar kota Port Royal ternggelam di bawah Karibia diduga akibat gempa bumi tahun 1692. Karena dibangun di atas pasir halus, ketika diguncang gempa bumi seisi kota pun lenyap.
Kalyazin, Rusia
Untuk menelusuri reruntuhan kota bawah air Kalyazin, tidak perlu pengalaman menyelam yang tinggi-tinggi amat. Dari daratan pun kamu masih bisa melihat menara lonceng dari katedralnya karena letaknya yang menjulang di atas permukaan air.
Awalnya kota ini dibangun dengan pesat tapi setelah revolusi yang terjadi tahun 1917, kota ini mulai kehilangan pusat perdagangan yang penting bagi kehidupan penduduk serta energi listriknya.
Akibatnya, tahun 1940 sebagian besar kota Kalyazin tenggelam karena pembangunan reservoir Úglich dan penduduknya pindah ke daratan yang lebih tinggi.
Baia, Italia
Kota Baia bisa dibilang merupakan Las Vegas-nya Kekaisaran Romawi. Lebih dari 2.000 tahun lalu kota yang berada 30 km dari Napoli ini menjadi kota yang ingar bingar dan dipenuhi dengan aktivitas terlarang.
Tahun 1940-an reruntuhan kota ini ditemukan di bawah permukaan air, dekat dengan pesisir. 20 tahun kemudian barulah pemerintah Italia secara resmi meneliti temuan tersebut.
Mereka menemukan bahwa sejak Kekaisaran Romawi, daratan yang mengitari Baia terus menerus naik dan turun sehingga reruntuhan kota terdorong hingga ke bawah permukaan air.
Di bawah air, para penyelam bisa melihat pilar-pilar peninggalan Romawi, jalanan kuno, dan alun-alun yang beraspal.
Sebagian reruntuhan sebenarnya merupakan replika karena yang reruntuhan aslinya tersimpan di Baia Castle yang dikelola oleh Archaelogical Superintendency for Campania.
Yuyuan, China
Kota yang terakhir ada di Danau Fuxian, Provinsi Yunnan, barat daya China. Ada banyak legenda seputar kota bawah air di daerah tersebut, salah satunya adalah kota Yuyuan yang diperkirakan telah ada sekitar tahun 590-900.
Akan tetapi para peneliti menyimpulkan bahwa kota tersebut Yuyuan karena artefak yang ditemukan adalah batu, bukan tanah liat yang umumnya dibuat oleh penduduk Yuyuan.
Tahun 2001, sekelompok arkeolog laut mengeksplorasi reruntuhan tersebut dan melaporkan adanya struktur bangunan mirip piramida beserta bangunan serta objek batuan lain.
Menurut para peneliti, reruntuhan tersebut berusia lebih dari 2000 tahun dan merupakan tempat tinggal sebuah peradaban yang hilang, Kerajaan Dian.
Kesimpulan
Kota bawah air ternyata bukan hanya Alexandria dan Atlantis, lho. Lagipula Atlantis belum dapat dipercaya kebenarannya. Ada juga kota-kota kuno yang kini terletak di bawah air.
Penyebab tenggelamnya suatu daratan memang ada yang tidak bisa dikendalikan seperti misalnya bencana alam. Tapi ada pula yang bisa kita kendalikan seperti aktivitas manusia yang bisa memperburuk lingkungan.
Nah, semua sejarah ini semestinya mengingatkan kita pada kondisi bumi saat ini, di mana banyak kota yang akan tenggelam akibat faktor lingkungan dan manusianya.
Jadi, yuk kita jaga tempat tinggal kita ini sama-sama dengan mulai dari mengenali alam semesta dan seisinya. Salah satu caranya adalah dengan meng-update terus informasi seputar ilmu pengetahuan hanya di Bicara Indonesia!
Sumber:
- The Amazing Sunken Cities Of The Ancient World – All That’s Interesting
- 8-mysterious-underwater-ruins-of-lost-civilizations – Human Origin Project (Medium)
- Ancient Rome’s sinful city at the bottom of the sea – BBC
- These 7 cities and towns are underwater and they’re absolutely stunning – Insider
- 10 Mysterious Underwater Cities of the Ancient World – Earthnworld
