Obsesi manusia terhadap alternate universe tampaknya tidak kunjung usai. Ditambah dengan adanya stargate, portal yang dikabarkan bisa membawa siapa saja yang masuk ke dalamnya dapat bepergian ke manapun dan kapanpun di alam semesta ini.
Mirip seperti pintu ke mana saja milik Doraemon versi orang dewasa, pintu ini bisa dibilang merupakan wormhole yang juga favorit para penggemar fiksi ilmiah.
Namun, apakah stargate itu sebenarnya? Apakah portal ini nyata? Di mana kita bisa menemukannya? Berikut kita kupas satu persatu 3 lokasi yang diduga sebagai stargate yang ada di bumi.
Stargate, menjelajah alam semesta dengan pintu ke mana saja
Stargate didefinisikan sebagai pintu atau portal antardimensi, menuju tempat-tempat ‘di luar sana’, yang tersembunyi di antara medan magnet bumi dan luar angkasa. Dengan portal ini, kita bisa bepergian ke tempat di luar batasan ruang dan waktu.
Luar angkasa mungkin lebih tepat untuk menggambarkan letak portal-portal semacam ini. Tapi nyatanya di bumi pun banyak tempat yang dipercaya dapat membawa manusia ke alam semesta lain.
Tempat-tempat ini memiliki kemampuan spesial seperti adanya pergeseran energi yang signifikan, perbedaan frekuensi, dan adanya cahaya atau suara-suara yang tidak bisa dijelaskan.
Sedikit banyaknya, kamu pasti pernah membaca soal tempat-tempat dan fenomena seperti ini, kan? Well, bisa jadi portal seperti ini memang ada.
Jembatan menuju dimensi lain
Serupa dengan Jembatan Einstein-Rosen atau yang umum dikenal sebagai ‘wormhole’. Teori pembentukan portal luar angkasa ini menyatakan bahwa sebuah portal dapat tercipta ketika ruang dan waktu mengalami distorsi.
Bisa akibat medan gravitasi yang intens yang timbul dari matinya sebuah bintang, bisa juga akibat gaya magnetik bumi dan matahari yang saling membaur, yang dipengaruhi oleh angin surya yang hebat.
Beberapa portal ini berbentuk lubang yang menganga dalam periode waktu secara terus menerus. Sementara beberapa portal lain hanya terbuka dalam waktu singkat dan membuka dan menutup beberapa kali setiap hari.
Akan tetapi stargate lebih sulit ditemukan dari pada ‘jembatan-jembatan’ ini. Bisa butuh waktu bertahun-tahun sebelum stargate dapat ditemukan karena keberadaannya yang tidak stabil dan karakteristiknya yang sulit dikenali.
Portal yang menghubungkan bumi dengan matahari
Jack Scudder, seorang fisikawan NASA dari University of Iowa, mengklaim bahwa ia menemukan cara untuk mengidentifikasi adanya portal-portal stargate yang mengambang di antara bumi dan matahari.
Medan magnet yang ada di bumi, menurutnya terhubung langsung dengan medan magnet matahari.
Teknik ini bertujuan untuk menemukan X-Point. Persimpangan medan magnet yang mengalir di antara bumi dan matahari yang mendorong sejumlah besar partikel bermuatan ke luar portal.
Titik persimpangan ini dapat ditemukan dengan mudah menggunakan instrumen serta data yang tepat. Setelah Scudder menemukan indikasi adanya sebuah stargate, ia dapat menemukan pola serupa yang juga terjadi di seluruh atmosfer bumi.
Pesawat luar angkasa THEMIS milik NASA melakukan pengamatan dengan mengitari bumi dari jarak 16.000-48.000 kilometer jauhnya.
Misi THEMIS adalah meneliti pelepasan energi dari magnetosfer bumi yang disebut substorm, fenomena magnetik yang memperkuat aurora di dekat kutub-kutub di bumi.
Menurut sebuah siaran pers NASA tentang hal ini, berton-ton partikel berenergi dapat mengalir melalui portal tersebut kemudian memanaskan atmosfer bagian atas bumi, memicu badai geomagnetik, dan memicu terangnya aurora kutub.
Lokasi yang diduga Stargate
Dari semua lokasi stargate yang ada di bumi, yang paling populer mungkin adalah formasi Stonehenge dan Segitiga Bermuda. Akan tetapi ternyata masih banyak lokasi lain yang juga dikaitkan dengan pintu gerbang menuju dunia lain, seperti tiga tempat berikut ini.
Susunan batu kuno – Danau Michigan
Pada tahun 2007, Prof. Mark Holley dan Brian Abbot, para arkeolog bawah air, menemukan formasi batu di kedalaman 12 meter di bawah permukaan Danau Michigan ketika sedang menggunakan peralatan sonar untuk melacak keberadaan kapal karam.
Tidak hanya formasi batu yang mirip dengan Stonehenge itu, mereka juga menemukan sebuah batu besar yang diduga merupakan pahatan mastodon, gajah purba yang punah 10.000 tahun lalu.
Beberapa ilmuwan meyakini bahwa temuan itu adalah petroglif atau piktograf, ukiran pada permukaan batu. Namun ilmuwan lain mengatakan bahwa formasi batu tersebut merupakan portal prasejarah menuju dimensi lain.
Hingga saat ini masih dipertanyakan, apakah susunan batu itu ada sebelum atau sesudah danau terbentuk dan apakah petroglif mastodon itu asli.
Mereka yakin, bahwa jika pertanyaan ini terjawab, mereka dapat menemukan pula penjelasan selanjutnya soal fungsi lokasi tersebut sebagai stargate.
Gerbang Para Dewa – Hayu Marca, Peru
Stargate yang disebut The Gate of the Gods (Gerbang Para Dewa) ini terletak tidak jauh dari Danau Titicaca, Peru. Sebagai lokasi portal yang terkenal dan paling dicurigai, situs kuno ini ditemukan pada tahun 1996 oleh pemandu wisata setempat, Jose Luis Delgado Mamani.
Menurut cerita, pintu batu raksasa ini adalah sebuah portal di mana para pahlawan di masa lalu memasukinya untuk bergabung bersama dewa untuk kehidupan selanjutnya.
Cerita lain yang beredar juga mengatakan bahwa beberapa pahlawan yang sudah melalui portal itu dapat kembali lagi ke dunia melalui portal yang sama dengan ditemani oleh dewa-dewa untuk memantau dunia yang telah mereka tinggalkan.
Pintu batu raksasa yang memiliki tinggi 7 meter dan lebar 7 meter ini mempunyai pahatan gunung Hayu Marca di permukaanya. Di bagian dasar pintu terdapat pintu tersembunyi yang lebih kecil.
Sayangnya, tidak diketahui fakta dan sejarahnya lebih lanjut karena situs ini dilindungi oleh pemerintah Peru sebagai situs arkeologi kuno dan tidak ada aktivitas penggalian baru di sana.
Sedona Vortex– Sedona, Arizona
Amerika bagian barat daya memiliki banyak tempat yang diduga sebagai portal waktu. Salah satunya adalah Sedona, Arizona, di mana Doorway of the Gods atau Vortex Sedona berada.
Vortex dalam dinamika cairan adalah pusaran yang terjadi karena suatu peristiwa. Vortex seringkali ditemukan pada cairan yang diaduk, lingkaran asap, atau yang paling mudah pada angin tornado.
Menurut legenda setempat, lorong dan pintu-pintu yang mengarah ke dunia lain tersebar di seluruh penjuru Sedona. Stargate di Sedona ini berbentuk sebuah batu merah melengkung berukuran besar di puncak gunung.
Beberapa orang bersaksi bahwa mereka pernah melihat cahaya kebiruan memancar dari sana. Ada pula yang mengatakan bahwa kerap terdengar suara-suara aneh seperti muted bells atau petir di sekitar batu-batu itu ketika langit sedang cerah.
Vortex yang ada di sana juga diduga memiliki kemampuan unik seperti pergeseran energi yang terasa seperti getaran di tubuh, memberikan sensasi tenang dan menyegarkan. Selain itu ada juga yang mengatakan bahwa sering terjadi fluktuasi frekuensi di area tersebut.
Meskipun banyak laporan dan kesaksian yang ditemukan, masih diperlukan investigasi dan pengujian ilmiah lebih jauh lagi untuk memastikan apa sebenarnya yang terjadi di sana.
Kesimpulan
Misteri seputar pintu menuju alam semesta seperti wormhole atau stargate yang baru saja kita bahas memang tidak akan pernah ada matinya. Namun apakah stargate itu nyata atau hanya dongeng semata, tidak ada yang tahu.
Hal ini perlu dipastikan lewat serangkaian pengujian dan investigasi ilmiah. Hingga saat itu tiba, kita bisa menikmati topik ini sebagai misteri alam semesta yang berlandaskan ilmu pengetahuan.
Mau tahu misteri dan fenomena unik lainnya seputar alam semesta ini? Yuk, simak terus lebih banyak informasi menarik hanya di Bicara Indonesia!
Sumber :
- NASA Discovers Hidden Portals in Earth’s Upper Atmosphere – Telescope
- What is a Stargate? Explore the Doorways of the Universe – Gaia
- Vortex – Wikipedia
