Semua jenis bintang pada akhirnya akan mati. Ada yang mati perlahan dan dengan tenang, ada yang mati dengan ledakan yang luar biasa. Termasuk Matahari. Begitu Matahari telah selesai mengkonsumsi semua bahan bakar hidrogen sampai ke intinya, Matahari akan mencapai akhir masa hidupnya. Tapi betulkah Matahari akan meledak?
Para ahli astronomi memperkirakan hal ini akan terjadi sekitar 7 miliar tahun dari sekarang. Nantinya selama beberapa juta tahun, Matahari akan terlebih dulu mengembang menjadi red giant star, sebuah fase di mana Matahari berukuran ratusan kali lipat dari ukurannya yang sekarang.
Barulah kemudian Matahari akan mengecil menjadi bintang kerdil dan pelan-pelan suhunya turun ke temperatur Alam Semesta.
Perbedaan Antara Matahari dan Bintang yang Dapat Menjadi Supernova
Kita semua tahu bintang yang mati akan meledak setelah bahan bakarnya habis. Tapi tidak semua mengembang terlebih dulu menjadi red giant star. Sebagian bintang meledak dalam waktu sepersekian detik sebagai supernova.
Lalu apa bedanya bintang seperti bintang kita, Matahari, dengan bintang yang dapat menjadi supernova seperti di atas?
Perbedaannya terletak pada massa bintang tersebut.
Nenek moyangnya Supernova memiliki ukuran yang sangat besar, mulai dari 8-12 kali massa Matahari kita. Jika sebuah bintang sebesar ini kehabisan bahan bakar, intinya runtuh dan dalam sepersekian detik, materi jatuh ke dalam inti untuk menciptakan bintang neutron yang sangat padat. Bahkan menciptakan lubang hitam. Proses ini melepaskan sejumlah besar energi yang kita ketahui sebagai supernova.
Apabila sebuah bintang memiliki massa lebih besar, melebihi 140 kali massa Matahari, bintang tersebut akan meledak seluruhnya dan tidak akan ada yang tersisa sama sekali. Nah, kalau bintang-bintang lain ini bisa meledak seperti ini, mungkinkah Matahari kita juga pada akhirnya akan meledak?
Mungkinkah ada reaksi berantai yang bisa kita picu, misalnya dengan elemen-elemen tertentu yang dibawa oleh sebuah komet yang langka, atau sinar yang sering kita lihat di fiksi ilmiah yang bisa membuat Matahari meledak?
Apa yang akan Terjadi Ketika Matahari Meledak?
Seperti yang kita ketahui sebelumnya, ketika Matahari telah menelan seluruh bahan bakarnya, ia akan mengalami penurunan suhu. Dengan ukurannya yang begitu besar, Matahari dapat menelan Merkurius, Venus, bahkan Bumi kita.
Ketika Matahari menjadi red giant, ia akan mulai meniup lapisan luarnya keluar dari tata surya. Matahari lalu akan mengecil dan semakin mengecil hingga berlanjut ke fase white dwarf, inti dari sebuah bintang yang telah mati.
Dengan ukuran white dwarf yang sangat kecil, ia tidak memproduksi banyak cahaya karena kurangnya bahan bakar. Jadi semakin lama, suhunya akan semakin dingin seiring waktu. Hingga akhirnya Matahari yang sudah berubah jadi white dwarf tidak lagi bercahaya dan menjadi sangat gelap.
Lalu apa yang akan terjadi pada Bumi? Well, kalau belum tertelan red giant, Bumi akan menjadi sangat dingin karena kurangnya cahaya. Tentu saja akibatnya kehidupan akan sangat jadi sulit di sini.
Akankah Matahari Meledak?
Jawabannya tidak.
Alasannya cukup sederhana; Matahari tidak memiliki massa yang cukup. Satu-satunya cara di mana ledakan bisa terjadi adalah apabila Matahari berukuran jauh lebih masif hingga mencapai batas Supernova yang lebih rendah.
Matahari akan meledak hanya apabila ada tabrakan antara Matahari dengan bintang yang sama masifnya dengan Matahari kita. Itu pun baru akan terjadi ledakan apabila tabrakan itu terjadi berulang kali. Nah, pada saat itu barulah Matahari dapat meledak sebagai Supernova.
Jadi Ledakan Matahari Tidak Akan Terjadi?
Betul sekali. Tidak hanya fakta bahwa Matahari tidak akan pernah meledak, tapi ada fakta lain juga yang mengatakan bahwa tidak ada bintang besar yang cukup dekat dengan kita yang akan menyebabkan kerusakan pada planet ini jika pun mereka meledak.
Sebuah Supernova harus meledak dalam jarak 100 tahun cahaya dari Bumi untuk dapat menyinari planet kita.
Menurut Dr. Phil Plait dari Bad Astronomy, bintang terdekat dengan Bumi yang bisa meledak sebagai Supernova memiliki massa yaitu 10 massa matahari Spica, pada jarak 260 tahun cahaya. Tidak ada tempat yang cukup dekat yang bisa menyebabkan bahaya bagi Bumi kita.
Jadi tenang saja, tidak perlu panik dan takut Matahari akan meledak karena kita harus jadi sangat tua terlebih dulu untuk dapat menyaksikan ledakan ini. Bahkan mungkin setelah kita jadi sangat tua pun, tidak ada yang memicu ledakan ini terjadi.
Nah, setelah mengetahui fakta bahwa Matahari belum akan meledak dalam waktu dekat, yuk, bersantai dulu dan temukan lagi fakta menarik lainnya di sini!
Sumber:
Will the Sun Explode? – Universe Today