Apa jadinya kalau dinosaurus masih hidup di zaman sekarang? Bayangkan mereka masih ada, tidak pernah punah, dan tinggal di kebun binatang bersama dengan beruang, singa, harimau, dan gajah. Atau lebih serunya lagi, bayangkan masih ada Tyrannosaurus rex atau Brontosaurus yang berkeliaran di alam bebas, seperti singa dan harimau di hutan Afrika, misal.
Tumbuh dewasa dengan menonton Jurassic Park, kita jadi berandai-andai kalau saja dinosaurus masih hidup hari ini dan tidak mengalami kepunahan. Menyaksikan makhluk sebesar itu hidup di alam bebas pasti akan jadi pengalaman yang sangat menarik. Tapi memangnya kita hanya akan merasakan pengalaman itu saja? Apa lagi akibatnya kalau hewan prasejarah itu masih hidup berdampingan dengan kita? Yuk, ikuti pembahasannya berikut ini.
Percobaan membangun Jurassic Park
Menghidupkan kembali dan melestarikan dinosaurus sebetulnya tidak hanya terjadi di film saja. Steve Brusatte, penjelajah National Geographic sekaligus penulis The Rise and Fall of the Dinosaurs mengatakan, sejak Jurassic Park pertama kali dirilis, para ahli paleontologi di seluruh dunia mulai mencari DNA dinosaurus dalam bentuk fosil.
Tapi sampai saat ini belum ada yang berhasil menemukannya karena DNA biasanya cepat rusak dan dalam waktu ratusan tahun, DNA dinosaurus sudah terpecah menjadi bagian-bagian kecil yang tidak memiliki kegunaan apa-apa.
Apa yang terjadi jika dinosaurus hidup kembali?
Mari kita lihat apa yang akan terjadi jika suatu saat para ilmuwan berhasil menemukan fosil berisi DNA dinosaurus dan hewan-hewan ini hidup kembali. Apa yang akan terjadi?
Dinosaurus di zaman modern
Sadar atau tidak, bersama kita saat ini masih hidup salah satu jenis hewan purba. Brusatte mengatakan bahwa zaman dahulu dinosaurus hidup berdampingan dengan sejenis burung. Burung yang kita ketahui saat ini adalah keturunan dari hewan primitif besar berkaki dua yang berhasil bertahan hidup ketika semua hutan di dunia hancur karena bencana besar 66 juta tahun lalu.
Kalkun, burung elang, dan burung unta misalnya, memiliki bentuk dan tingkah laku yang tidak jauh berbeda dari dinosaurus pendahulunya seperti Velociraptor. Jadi sebetulnya dalam bentuk tertentu, manusia dapat hidup berdampingan dengan hewan purba ini.
Kehidupan manusia menjadi korban
Tidak harus muluk muluk. Perhatikan saja kejadian saat ini, bagaimana hubungan manusia dengan hewan karnivora berukuran besar dan beberapa jenis herbivora pada manusia. Meskipun kita dan hewan tersebut hidup di zaman yang sama, tetap saja jarang ada manusia yang bisa akrab dengan hewan-hewan seperti singa, serigala, dan beruang, sebagaimana kita bisa akrab dengan kucing dan anjing.
Teknik gene editing semakin maju
Beberapa dari kita pasti pernah mendengar clustered regularly insterspaced short palindromic repeats (CRISPR), sebuah sistem pertahanan tubuh untuk melawan virus yang bekerja dengan cara memotong bagian tertentu DNA.
Dengan CRISPR, teknik gene editing dapat berkembang dengan pesat. Dengan teknik ini, para ilmuwan dapat menyambungkan potongan-potongan gen dari berbagai jenis hewan, seperti yang terjadi di Jurassic Park.
Jika para ilmuwan berhasil menggabung-gabungkan gen hewan untuk membangkitkan dinosaurus dari kepunahannya, maka itu artinya teknik ini mengalami tingkat keberhasilan yang tinggi. Teknik ini akan dapat dimanfaatkan untuk memodifikasi gen dari seseorang berpenyakit parah atau merekayasa tampilan fisik seseorang.
Belum lagi dinosaurus pemakan tumbuhan seperti Ankylosaurus. Ia membutuhkan tumbuh-tumbuhan dalam jumlah besar sementara kita sebagai manusia juga memerlukan lahan untuk menanam sumber makanan dan membangun tempat tinggal.
Bentuk dinosaurus berbeda
Jika dinosaurus masih ada saat ini, tentunya bentuknya akan berbeda dari yang kita lihat di film. Hewan purba ini akan mengalami evolusi dan bentuk serta sikapnya akan beradaptasi dengan perubahan zaman. Lihat saja bagaimana burung memiliki bentuk dan tingkah laku seperti yang kita lihat pada zaman ini.
Bahkan mungkin, jika dinosaurus masih ada, bisa jadi akan tercipta kelompok dinosaurus baru yang sebelumnya belum pernah ada. Dengan dunia seperti yang kita tinggali sekarang, dinosaurus akan terus menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Mungkin akan ada yang berukuran lebih kecil, ada yang berbulu tebal seperti beruang kutub, atau ada dinosaurus yang suka menggali tanah seperti ular atau kadal.
Terjadi kekacauan ekosistem
Kalau hewan-hewan purba ini hidup di Bumi dalam waktu bersamaan, yang terjadi mungkin adalah kekacauan dalam ekosistemnya sendiri. Bisa kita lihat dalam film saja mereka saling menyerang untuk tetap bertahan hidup. Jika karnivora saling bertarung, yang biasanya akan ikut jadi korban adalah para herbivora.
Herbivora ini juga bisa jadi tidak mampu bertahan hidup karena perbedaan makanan dan akhirnya akan banyak dinosaurus pemakan tumbuhan yang mati. Yang diuntungkan siapa? Ya, tentu saja para dinosaurus karnivora yang akan pesta pora.
Masa hidup dinosaurus lebih pendek
Dengan kekacauan ekosistem di mana hewan-hewan purba ini saling serang, tentunya akan banyak dinosaurus yang mati. Semakin banyak yang mati, semakin cepat pula persediaan makanan habis, terutama bagi hewan pemangsa. Mereka yang biasanya makan dinosaurus herbivora akan kehabisan mangsa dan akhirnya akan ikut mati juga karena tidak bisa makan.
Masa iya, T-rex makan jerapah atau burung unta? Harus berapa banyak jerapah dan burung unta yang jadi korban agar T-rex kenyang dan bertahan hidup?
Tumbuhan ikut terpengaruh
Dinosaurus vegetarian selain burung akan dapat memiliki kemampuan untuk beradaptasi dalam memakan buah dan meminum sari dari bunga-bunga tertentu, seperti burung di zaman modern sekarang. Tumbuhan pun akan berkembang sebarannya sesuai dengan hewan yang menyebarkan nektar dan biji-bijian yang dimakannya. Hewan purba ini bisa berukuran lebih kecil karena makanannya lebih mudah dicerna, tidak seperti zaman dahulu.
Kesimpulan
Kita mungkin membayangkan bahwa hidup dikelilingi dinosaurus akan menyenangkan. Melihat langsung dan mempelajari tentang spesies yang sudah lama punah juga akan sangat menarik.
Tapi Bumi dan segala kehidupan di dalamnya bisa seperti saat ini adalah karena dinosaurus telah punah sejak zaman purba. Begitu juga lingkungan tempat manusia tinggal. Semuanya bisa dalam keadaan seperti sekarang ini karena dinosaurus punah. Jadi tentu banyak yang akan berubah jika dinosaurus hidup kembali, apalagi jika hidupnya di sekitar kita.
Nah, dari pada berusaha menghidupkan kembali hewan yang sudah punah, akan jauh lebih baik jika kita fokus berusaha dalam melestarikan hewan-hewan yang masih ada saat ini. Semoga memuaskan rasa ingin tahumu, ya!
Sumber:
- What if dinosaurs were alive today? – HowStuffWorks Science
- Could Humans and Dinosaurs Coexist? Here’s the Science. – National Geographic
- 13 Things That Could Happen If Dinosaurs Were Still Alive – Reader’s Digest