Historical Negationism: 7 Sejarah Dunia yang Dimanipulasi

Ketika menyaksikan berita di televisi atau membaca artikel di internet, kita sebetulnya mendapati beberapa historical negationism, seperti pembantaian Rohingya dan pembunuhan berskala besar oleh PKI. Peristiwa-peristiwa ini menimbulkan kontroversi dan perbedaan pendapat karena berbagai sebab misalnya informasi yang simpang siur.

Ini terjadi sebenarnya bukan semata karena sumber atau catatan sejarah yang tidak akurat karena termakan zaman. Beberapa peristiwa sejarah ada yang dengan sengaja dimanipulasi dengan beberapa metode. Lalu, mengapa dan bagaimana historical negationism ini dilakukan?

Mengapa ada bagian sejarah yang dimanipulasi?

Historical negationism adalah sebuah tindakan pemutarbalikan catatan sejarah. Tindakan ini juga disebut dengan historical denialism (penyangkalan sejarah), manipulation, dan revision. Hal ini dilakukan untuk mengubah masa lalu sejarah yang dianggap tidak pantas oleh pihak yang bersangkutan, sederhananya agar pemerintahan atau pelaku tetap memiliki nama baik. Manipulasi sejarah juga terkadang dilakukan untuk mengendalikan pengaruh ideologi tertentu.

Beberapa teknik digunakan untuk memanipulasi fakta sejarah seperti dengan memberikan informasi yang tidak benar, mengendalikan penulisan catatan sejarah, membakar literatur sumber, dan memanipulasi data statistik. Historical negationism juga dapat dilakukan dengan menimbulkan kontroversi publik dan dengan sengaja menerjemahkan teks-teks sejarah yang salah.

Beberapa peristiwa sejarah yang mengalami historical negationism

Sepanjang sejarah, ada banyak peristiwa sejarah yang diingkari oleh sebagian kalangan atau dimanipulasi hingga melenceng dari fakta sebenarnya. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

Buku Pelajaran Sejarah Jepang

Contoh pertama peristiwa sejarah yang mengalami historical negationism dapat ditemukan di buku pelajaran sejarah Jepang. Para nasionalis Jepang digambarkan menutup-nutupi tindakan Kekaisaran Jepang pada Perang Dunia II.

Buku sejarah SMP dan SMA yang menjadi kontroversi ini tidak menekankan bagaimana tindakan Kekaisaran Jepang yang sebenarnya agresif, termasuk menutupi masalah anak-anak perempuan dan wanita dari China dan Korea yang dipaksa menjadi wanita penghibur selama masa tersebut. Sebaliknya, siswa-siswi SMP dan SMA di China dan Korea Selatan mendapatkan informasi sejarah yang lengkap dan benar mengenai peristiwa-peristiwa itu.

Pembunuhan massal Nanjing

Historical Negationism
Pasukan Jepang menyerang dekat sebuah gerbang dalam pembantaian di Nanking. (Wikipedia)

Berkaitan dengan kejahatan perang yang dilakukan oleh Kekaisaran Jepang sebelumnya, pembunuhan massal di Nanjing juga tidak digambarkan dengan benar dalam buku pelajaran sejarah jepang.

Tahun 1937-1938, ratusan ribu tentara China dan warga sipil China di Nanjing dibunuh dan diperkosa oleh pasukan Kekaisaran Jepang selama Perang Tiongkok-Jepang ke-2. Sebagai bentuk historical negationism, dalam buku pelajaran sejarah Jepang pembunuhan Nanjing hanya ditulis dalam satu halaman. Itu pun hanya dalam bentuk catatan kaki. Dalam buku sejarah ini cuma ditemukan 19 halaman dari 357 halaman tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi tahun 1931 sampai 1945.

Pembakaran buku di China

Salah satu historical negationism yang sudah lama dipraktekan adalah pembakaran sumber-sumber literatur. Cara ini malah sudah dilakukan dari sejak zaman Romawi Kuno (pembakaran Perpustakaan Alexandria). Sepanjang sejarah, banyak kejadian pembakaran buku terutama buku yang memuat sejarah atau liturgi (topik tentang peribadatan).

Satu contoh manipulasi sejarah dengan pembakaran buku pernah terjadi di China antara tahun 213-210 SM. Peristiwa itu disebut dengan The Burning of books and burying of scholars, di mana strip-strip bambu yang digunakan sebagai media tulis dibakar dan para cendikiawan dibantai. Akibatnya banyak sejarah teori filosofi pemerintahan yang hilang.

Peristiwa Tunguska

Historical Negationism
Dampak ledakan Tunguska pada pepohonan. (Wikipedia)

Sebuah ledakan dahsyat yang lebih besar dari bom atom Hiroshima pernah terjadi di Siberia pada tahun 1908. Hutan seluas ribuan meter persegi sampai rata dengan tanah akibat ledakan ini. Namun setelah ditelusuri, tidak didapat bekas ledakan seperti meteor, komet, atau benda langit yang sejenis.

Banyak kontroversi yang timbul bahwa ledakan ini disebabkan oleh perangkat Death Ray milik Nikola Tesla, eksperimen transmisi wireless, dan adanya makhluk ekstraterestrial. Selama bertahun-tahun, lebih dari 1.000 hasil riset telah ditulis, paling banyak dalam bahasa Rusia. Tayangan dokumenter juga pernah dibuat untuk menjelaskan ledakan Tunguska.

Meskipun misteri ledakan Tunguska disebut telah terpecahkan, hingga saat ini masih ada kalangan yang belum mempercayai kebenaran di balik ledakan tersebut. Simpang siurnya fakta tentang ledakan di Tunguska ini bisa dikatakan sebagai usaha historical negationism pihak tertentu untuk memutarbalikkan kejadian yang sebenarnya.

Insiden Lapangan Tiananmen

 7 Sejarah Dunia yang Dimanipulasi
Unjuk rasa di Tiananmen 29 November. (Wikipedia)

Sebuah unjuk rasa besar terjadi di Lapangan Tiananmen, Beijing pada tahun 1989. Sedikitnya 1 juta orang berkumpul di sana untuk menyerukan hak kebebasan berpendapat dan menolak sensor pemerintah China atas konten media cetak.

Pada awalnya, beberapa kelompok dalam partai Komunis China tidak ingin menindak langsung para pengunjuk rasa bahkan mengupayakan kompromi, tapi para pimpinan partai mendukung adanya tindakan yang lebih agresif. Mereka lalu melepaskan tembakan dan menangkap para pengunjuk rasa sebagai upaya untuk mengendalikan situasi.

Partai Komunis China melarang pembicaraan tentang unjuk rasa Lapangan Tiananmen dan bahkan sampai memblokir dan menyensor informasi yang terkait dengan unjuk rasa itu. Pemerintah mengatakan bahwa 200 warga sipil dan beberapa anggota pasukan keamanan meninggal dunia. Akan tetapi, fakta baru kemudian beredar bahwa tragedi yang terjadi di Tiananmen telah menelan setidaknya lebih dari 3.000 korban jiwa.

Sejarah Uni Soviet

Selama 1917 sampai 1991, Partai Komunis Uni Soviet mencoba mengendalikan penulisan  sejarah akademik dan sejarah populer secara politik dan ideologi. Tindakan historical negationism ini paling berhasil pada tahun 1934 sampai 1952.

Menurut Klaus Mehnert, seorang jurnalis Jerman,  percobaan Soviet untuk mengendalikan historiografi (penulisan sejarah oleh sejarawan akademik) bertujuan untuk mempromosikan imperialisme Rusia. Selama tahun 1928-1956, sejarah modern dan kontemporer disusun berdasarkan keinginan Partai Komunis, bukan berdasarkan metode historiografi yang seharusnya.

Tragedi Holocaust

Pintu gerbang kamp konsentrasi Auschwitz.
Pintu gerbang kamp konsentrasi Auschwitz.

Tragedi Holocaust adalah salah satu peristiwa paling keji yang pernah terjadi dalam sejarah umat manusia. Lebih dari enam juta orang Yahudi Eropa disiksa dan dibantai oleh Nazi dan para kolaboratornya. Parahnya lagi kejadian ini dilakukan secara sistematis dan terstruktur, bahkan didukung negara dengan dipimpin oleh Adolf Hitler.

Tidak hanya kaum Yahudi Eropa, beberapa kelompok yang dianggap ‘ras rendah’ lain pun turut menjadi korban selama rentang waktu 1939 sampai 1945, seperti para homoseksual, kaum Gipsi, orang-orang cacat hingga bangsa Slavia. Mereka dideportasi dari Jerman, dimasukkan ke kamp konsentrasi, disiksa di kamar gas, dan dijadikan eksperimen medis yang tidak manusiawi.

Disamping banyaknya pihak yang mengutuk tragedi ini, pihak yang mengingkari pun tidak sedikit. Beberapa sejarawan, dan tentu otoritas Nazi sendiri melakukan praktek historical negationism. Jerman saat itu melenyapkan sebagian catatan sejarah dan menyangkal tuduhan-tuduhan yang diberikan dalam sidang Mahkamah Militer Internasional di Nuremberg.

Kesimpulan

Itulah tadi beberapa historical negationism yang pernah terjadi di dunia. Kejadian-kejadian di atas hanyalah contoh kasus seputar genosida, kontroversi, dan pemblokiran informasi suatu peristiwa sejarah. Ada banyak lagi peristiwa sejenis yang tentunya sering kita dengar.

Dari sanalah kita dapat mengetahui macam-macam versi sejarah. Sejarah yang kita pelajari dan kita ingat saat ini mungkin adalah sebuah kebenaran tapi tidak menutup kemungkinan juga bahwa beberapa kejadian bukanlah kejadian yang sebenarnya. Yang bisa kita lakukan adalah tetap memelihara rasa ingin tahu dan terus menggali informasi secara menyeluruh tentang misteri-misteri di alam semesta ini.

Makanya, yuk, gali terus informasi soal ilmu pengetahuan lainnya hanya di Bicara Indonesia!

Sumber:

  • Historical negationism – Wikipedia
  • 10 Examples Of Manipulation, Negationism & Revisionism From History – TrueMotive
  • Melawan Pengingkaran Holocaust: Bukti Peristiwa Holocaust Dihadirkan Di Nuremberg – US Holocaust Memorial Museum
  • What Japanese history lessons leave out – BBC
  • 1989 Tiananmen Square protests – Wikipedia
  • Tiananmen 1989: Apa yang terjadi dalam unjuk rasa besar di China dan bagaimana rakyat kini memaknainya? – BBC
  • History: To Believe Or Not To Believe – Nikhil Rajan (via Medium)