565 juta tahun yang lalu, medan magnet bumi hampir saja ambruk. Akan tetapi sebuah penelitian mengungkapkan bahwa fenomena geologis terjadi dan bumi selamat dari ancaman radiasi matahari.
Lalu apa yang terjadi setengah miliar tahun lalu itu? Bagaimana jika kita saat itu benar-benar kehilangan medan magnet bumi?
Kacau balaunya medan magnet bumi setengah miliar tahun lalu
Sebagai permulaan, medan magnet bumi yang ada 3.000 km di bawah kaki kita di inti besi cair, memegang peranan penting bagi kehidupan di planet ini.
Medan magnet tersebut meluas hingga ke luar angkasa dan membungkus kita dalam selimut elektromagnetik yang melindungi atmosfer dari radiasi matahari.
Menurut sebuah penelitian, inti cair bumi dulunya lebih cair dari sekarang. Semakin cair inti tersebut maka semakin lemah pula medan magnet bumi.
Hal ini sangat penting bagi planet karena fungsinya melindungi planet kita dan seisinya dari radiasi berbahaya, hilangnya atmosfer, dan terpaan angin surya (solar wind), aliran partikel plasma yang terlepas ke arah bumi dari matahari.
Untungnya, sebuah studi menunjukkan bahwa pada akhir periode Ediacaran, sekitar 500 jutaan tahun lalu, inti cair planet ini mulai memadat atau menjadi solid.
Peristiwa geologis ini kemudian memperkuat muatan medan magnet bumi sehingga kita kini memiliki medan magnet yang lebih kuat 10 kali lipat dari saat itu.
Penelitian pada pemadatan inti bumi
Para ilmuwan menemukan bentuk ini bumi yang cair ini dengan meneliti kristal-kristal seukuran butiran pasir.
Mereka mengambil sampel dari plagioclase dan clinopyroxene, mineral yang terbentuk 565 juta tahun lalu, di daerah yang kini merupakan Quebec bagian timur, Kanada.
Sampel ini terdiri dari jarum-jarum magnet kecil berukuran sekitar 50-100 nanometer, yang pada batuan cair, menyesuaikan dirinya dengan medan magnet pada era itu.
Menurut John Tarduno dari University of Rochester New York, bisa dibilang partikel magnet super kecil itu adalah rekaman dari magnet tersebut. Ketika batuan ini mendingin, seberkas rekaman medan magnet tersimpan selama miliaran tahun.
Lebih jauh lagi, penelitian tersebut menunjukkan bahwa pembalikan frekuensi kutub utara dan selatan saat itu sangat tinggi, sebagaimana dilansir oleh Live Science.
Pada waktu itu bumi berada dalam titik kritis di mana geodinamonya hampir runtuh sepenuhnya. Geodinamo adalah proses yang mengatur dan menumbuhkan medan magnet bumi. Tetapi geodinamo ini kembali berjalan dan inti bumi mulai memadat.
Medan magnet bumi, penjaga keseimbangan planet
Tidak lama setelah inti bumi mulai memadat, periode Ediacaran selesai dan Ledakan Zaman Kambrium terjadi. Hewan-hewan dalam bentuk lebih kompleks mendadak bermunculan di seluruh penjuru dunia.
Tarduno mengatakan ada spekulasi bahwa medan magnet yang lebih lemah memiliki kaitan dengan peristiwa ledakan revolusioner ini.
Hal ini karena medan yang lebih lemah memungkinkan lebih banyak radiasi yang masuk dan menyebabkan kerusakan DNA dan meningkatkan mutasi pada makhluk hidup. Sebagai akibatnya, banyak spesies yang mengalami evolusi dalam waktu relatif singkat.
Tapi Tarduno mengatakan teori ini hanyalah spekulasi belaka. Di saat medan magnet bumi sedikit melemah misalnya, seperti ketika terjadi pembalikan magnetik (magnetic reversal), tidak ada bukti bahwa ada spesies yang terkena dampaknya.
Kesimpulan
Bumi pada sekitar setengah miliar tahun yang lalu rupanya tidak sestabil zaman modern ini. Inti bumi yang dulu lebih cair dan tidak sepadat sekarang yang berarti medan magnetnya lebih lemah. Begitu lemah hingga hampir hilang seluruhnya.
Namun sebuah fenomena alam memicu kembali pemadatan inti bumi tersebut sehingga bumi kembali stabil hingga saat ini. Kondisi medan magnet saat ini telah 10 kali lebih kuat dari kondisinya dulu.
Hasil penelitian ini membuat kita paham bahwa kondisi bumi saat ini begitu berbeda dengan dulu dan telah jauh lebih baik untuk dihuni.
Penelitian terus dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam akan planet ini di masa lalu. Begitu pula ke depannya.
Nah, mau tahu informasi yang tidak kalah menariknya tentang bumi, luar angkasa, serta seluruh isinya? Yuk, baca juga artikel lain seputar ilmu pengetahuan dan info-info unik hanya di Bicara Indonesia!
Sumber:
- Bumi Nyaris Kiamat 565 Juta Tahun Lalu, Ketika Medan Magnet Planet Kita Nyaris Ambruk – Vice
- Young inner core inferred from Ediacaran ultra-low geomagnetic field intensity – Nature Geoscience Journal
- Earth’s Magnetic Field Nearly Disappeared 565 Million Years Ago – Live Science
- Earth’s magnetic field may change faster than we thought – new research – The Conversation