Pernah nonton Doctor Strange yang tayang sejak 2016 lalu? Kalau ya, kamu pasti tahu kalau salah satu kekuatan supernya adalah astral projection, kemampuan memisahkan tubuh fisik dari tubuh spiritualnya.
Waktu syuting adegan ini diambil dengan bantuan efek computer dan editing di sana sini. Tapi bagaimana jika hal itu terjadi di dunia nyata? Benarkah astral projection itu nyata?
Apa itu astral projection?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, astral projection adalah istilah yang digunakan dalam esoterisme, seni yang berkaitan dengan energi dan kedekatan-kedekatan spritual. Astral projection kadang disebut juga dengan out-of-body experience (OBE) pengalaman keluarnya jiwa dari raga secara sengaja dan bisa bepergian ke seluruh alam semesta.
Gagasan mengenai terpisahnya tubuh dari jiwa ketika seseorang bermimpi ini adalah sebuah gagasan yang sudah ada sejak peradaban kuno. Peristiwa ini biasanya terjadi ketika seseorang bermimpi, melakukan hipnosis, atau bermeditasi dengan teknik tertentu hingga mencapai trans.
Para praktisi spiritual di berbagai budaya di dunia percaya bahwa mungkin sekali bagi manusia untuk berkomunikasi dengan melalui penglihatan-penglihatan dan mimpi yang nyata selama astral projection terjadi.
Dilansir oleh Livescience, survei menunjukkan ada 8-20% orang yang mengklaim dirinya pernah mengalami sesuatu yang mirip dengan OBE. Mereka merasakan adanya sensasi bahwa kesadaran, roh, atau “tubuh astral” mereka meninggalkan tubuh fisik.
Para praktisi astral projection
Kemajuan zaman tidak lantas membuat praktik astral projection punah. Emanuel Swedenborg adalah praktisi pertama yang pernah menulis secara mendalam mengenai OBE di buku hariannya tahun 1747-1765. Di abad ke-20 sendiri ada banyak publikasi tentang astral projection, meskipun hanya beberapa penulis saja yang dikenal luas. Salah satunya adalah Robert Monroe yang mempopulerkan istilah “OBE”.
Tidak cuma itu, menariknya, banyak yang menjadikan praktik ini sebagai tujuan wisata, di Airnbnb misalnya. Para pengunjung mendaftar terlebih dulu untuk mengikuti semacam camp meditasi yang dipandu oleh seorang praktisi astral projection. Dan ternyata peserta dalam camp semacam ini tidak sedikit, lho. Orang-orang yang menggemari kegiatan seperti ini menganggap bahwa praktik tersebut bisa menenangkan diri mereka dan “menghubungkan” mereka dengan sumber-sumber spiritualnya.
Penerimaan dari sisi sains
Dari segi ilmu pengetahuan sendiri, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa kesadaran atau jiwa yang terpisah dari aktivitas saraf normal itu memang ada, begitu pula dengan pernyataan bahwa seseorang bisa dengan sadar dan sengaja meninggalkan tubuh mereka dan berjalan-jalan. Maka dari itu astral projection dianggap sebagai pseudoscience, sains yang belum teruji kebenarannya, sama seperti horoskop dan astrologi.
Sementara itu, meskipun masih diperlukan riset lebih lanjut, OBE dapat dijelaskan secara ilmiah sebagai dissociative episode, sensasi di mana kesadaran kita meninggalkan tubuh. Episode ini sering kali dilaporkan terjadi pada mereka yang mengalami near-death experience atau kondisi medis lainnya.
Out-of-Body Experience (OBE)
Biasanya mereka yang mengalami OBE akan merasakan hal-hal seperti:
- Perasaan melayang di luar tubuh fisik
- Persepsi yang berubah terhadap dunia, misalnya seolah-seolah melihat ke bawah dari ketinggian
- Perasaan melihat diri sendiri dari atas
- Perasaan bahwa apa yang sedang terjadi adalah hal nyata
Jika seseorang memiliki kondisi saraf bawaan seperti epilepsi, mereka akan lebih mungkin mengalami OBE dan malah ada yang mengalami ini cukup sering. Akan tetapi pada orang dengan kondisi normal hal ini langka terjadi.
Selain itu OBE juga dapat disebabkan oleh:
- Stres pascatrauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD)
- Kondisi medis seperti henti jantung mendadak, dan cedera otak
- Pengaruh zat dan obat-obatan yang bersifat halusinogenik seperti mariyuana, ketamine, dan LSD
- Pengalaman yang disengaja atau tidak disengaja seperti hipnosis atau meditasi trans, stimulasi otak, dehidrasi atau aktivitas fisik berat, sengatan listrik, atau sensory deprivation (men-’shut down’ indera manusia untuk terapi)
Astral projection vs. OBE vs. Lucid Dreaming
Selain dua istilah di atas, ada pula istilah populer lainnya yaitu lucid dreaming, sebuah kondisi di mana seseorang bermimpi dan ia sadar bahwa ia sedang bermimpi dan memiliki kendali atas mimpinya. Ketiganya sekilas tampak seperti mirip satu sama lain akan tetapi ada sedikit perbedaan.
Beberapa orang menyebut OBE sebagai astral projection akan tetapi astral projection diartikan sebagai pengalaman yang dilakukan dengan usaha yang disengaja dan direncakana seperti melalui meditasi, hipnosis, atau obat-obatan tertentu. Sementara OBE biasanya tidak disengaja dan tidak terencana, seperti misalnya yang terjadi pada kondisi-kondisi medis yang mempengaruhi fungsi otak.
Lucid dreaming sendiri bisa dikatakan sebagai versi lebih mudah dan sederhana dari astral projection karena ada beberapa orang yang mengatakan bahwa lucid dreaming bisa dipraktekan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu. Namun ada pula lucid dream yang terjadi secara tidak disengaja seperti yang dapat terjadi pada penderita narkolepsi, gangguan tidur yang membuat penderitanya dapat jatuh tertidur dengan waktu singkat kapan saja.
Kesimpulan
Secara ilmiah, manusia tidak bisa memisahkan jiwa dari tubuh fisik dengan sengaja. Atau setidaknya belum ada riset dan studi yang membuktikan demikian. Akan tetapi nyatanya banyak orang yang mengklaim bahwa pengalaman astral projection adalah sesuatu yang nyata.
Benar atau tidaknya, kita masih belum tahu. Inilah saat-saat di mana ilmu pengetahuan memainkan peranan yang penting. Berkat ilmu pengetahuan manusia dapat membedakan mana yang fakta dan mana yang masih perlu diuji kebenarannya.
Jadi, yuk, gali terus ilmu pengetahuan lewat artikel menarik lainnya hanya di Bicara Indonesia!
Sumber:
- Astral projection – Wikipedia
- Astral Projection: Just a Mind Trip – Livescience
- What Really Happens During an Out-of-Body Experience? – Healthline