Halo Sobat Bicara! Ketemu lagi, dengan cerita yang sudah menjadi primadona berita di seluruh dunia sejak beberapa bulan terakhir.

Apalagi kalau bukan berita mengenai Pandemi COVID-19 yang misterius. Tanpa berlama-lama ikuti terus ceritanya sampai selesai ya.

Ada pepatah kedokteran yang mengatakan, apa yang tidak kamu ketahui justru akan dapat menjadi mesin pembunuh yang sangat berbahaya!

COVID-19 pada dasarnya telah mendominasi kehidupan semua orang sejak beberapa bulan terakhir.

Walaupun sudah begitu banyak korban yang sembuh, tetapi nyatanya masih banyak aspek tentang virus mematikan ini yang masih menjadi misteri dan belum terpecahkan oleh para ahli.

10 Mister Covid 19

Meski sudah ada banyak penelitian yang dilakukan, namun nyatanya masih banyak para peneliti dan para dokter di dunia yang masih belum mampu menjelaskan bagaimana virus ini berevolusi dalam tubuh manusia.

Lalu apa sajakah misteri terbesar dari pandemi COVID-19 ini yang masih menjadi teka teki bagi semua masyarakat dunia? Yuk, kita lihat lebih jauh lagi daftarnya.

1. Bagaimanakah Cara Penyembuhan Virus COVID-19?

Pencegahan COVID-19
Pencegahan COVID-19

Ini adalah pertanyaan bernilai jutaan dolar!. Para ilmuwan di seluruh dunia telah bekerja tanpa lelah untuk mencoba menemukan dan mengembangkan vaksin penangkal virus ini.

Tetapi sejauh ini pernyataan dari Organisasi Kesehatan Dunia adalah, bahwa belum ada vaksin yang terbukti dapat mencegah atau menyembuhkan COVID-19.

Dalam proses pencarian vaksin tersebut, para ilmuwan bukan hanya sekedar berusaha menemukan obat semata, tetapi juga harus mempertimbangkan efek sampingnya.

Dan oleh karena pertimbangan tersebut, hingga saat ini WHO masih belum dapat merekomendasikan adanya suatu vaksin yang sudah terbukti aman dan ampuh untuk digunakan.

Sampai dengan titik ini, pengobatan terbaik adalah berupa pencegahan. Sering mencuci tangan, menghindari menyentuh mata dan mulut serta menjaga jarak dari orang lain adalah standar pencegahan yang disepakati di seluruh dunia.

2. Bagaimanakah Terjadinya Asal Mula Virus COVID-19 Mulai Menulari Manusia di Seluruh Dunia?

Kelelawar COVID-19
Kelelawar

Infeksi Virus COVID-19 pertama kali terjadi di pasar Wuhan China. Dan berdasarkan dugaan, para peneliti tersebut mencurigai kelelawar lah yang menjadi sumber penyebaran penyakit tersebut.

Namun hingga saat ini para peneliti masih belum yakin bagaimana COVID-19 melakukan penyebarannya dari kelelawar ke manusia.

Cara penularan lain yang sudah dapat diidentifikasi adalah, melalui cairan yang diproduksi ketika ada orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Tes laboratorium menunjukkan bahwa virus dapat bertahan hidup di permukaan selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari.

Seseorang juga dapat tertular dengan cara menyentuh permukaan atau benda yang sudah terpapar toleh virus di permukaannya, dan kemudian menyentuh mulut, hidung, dan mata mereka sendiri.

3. Apakah Suhu Hangat Akan Memperlambat Penyebaran Virus?

Cek Temperatur
Cek Temperatur

Beberapa ahli medis berpendapat bahwa sebagaimana halnya flu, Virus COVID-19 akan bereaksi terhadap perubahan musim. Kondisi suhu udara yang hangat akan membuat virus tersebut sulit menyebar.

Namun pendapat tersebut belum dapat dibuktikan secara pastinya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Universitas Harvard, tidak ditemukan perbedaan yang signifikan dalam tingkat penularan pada daerah dingin dan hangat.

4. Apakah Efek Jangka Panjang Bagi Orang Yang Sudah Terkena Infeksi?

Infeksi Virus
Infeksi Virus

Sejauh ini masih belum dapat dipastikan apakah infeksi dari virus akan menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang atau tidak.

Walaupun sebagian orang yang sudah terinfeksi mengalami pemulihan kondisi seperti sedia kala, namun bagi sebagian orang lainnya mengalami penurunan pada fungsi paru-parunya sebanyak 20% hingga 30%.

Yang dapat dilakukan bagi semua orang yang sehat ataupun yang masih dirawat saat ini adalah, tetap menjaga imunitas tubuh agar tetap sehat dan terhindar dari penyakit.

5. Penyebar Virus Tanpa Gejala COVID-19

Penyebar Virus Tanpa Gejala
Penyebar Virus Tanpa Gejala

Para ilmuwan mengatakan bahwa ada orang-orang yang dapat menularkan virus mematikan ini walaupun tanpa memiliki gejala terjangkit.

Sayangnya masih belum dapat dipastikan seberapa besar kontribusinya terhadap pandemi COVID-19 ini. Pertanyaan besar lainnya adalah, bagaimana sistem kekebalan tubuh seseorang yang tidak memiliki gejala tersebut merespon penyakit ini.

Dan apakah tubuh seseorang tersebut dapat mengembangkan antibodi atau perlindungan tertentu terhadap virus ini?

Sebuah penelitian yang dilakukan Jurnal Nature Medicine terhadap pasien yang terjangkit tanpa gejala, dimana ditemukan bahwa seseorang yang tidak memiliki gejala memang telah mengembangkan antibodi tertentu.

Walaupun tingkat antibodi tersebut memang tidak akan bertahan lama, karena akan berkurang dalam waktu 2-3 bulan.

6. Sistem Evolusi Virus Pada Manusia Yang Masih Menjadi Misteri

Evolusi Virus
Evolusi Virus

Pada kasus SARS, sistem evolusi virusnya akan membutuhkan waktu untuk dapat bermutasi di tubuh manusia sebelum menyebabkan kerusakan.

Lain halnya dengan virus COVID-19 yang tidak membutuhkan waktu sama sekali untuk menginfeksi, bermutasi dan membunuh manusia dari sejak awal terjangkit.

7. Apakah Manusia Dapat Menularkan Virus Ini Kepada Hewan?

Penularan Virus Dari Manusia-Hewan
Penularan Virus Dari Manusia-Hewan
Penularan Virus Dari Hewan-Manusia
Penularan Virus Dari Hewan-Manusia

Pada dasarnya semua orang sudah mengetahui bahwa virus ini berasal dari hewan, walaupun belum dapat dipastikan dengan pasti hewan apakah yang membawa virus tersebut.

Beberapa peneliti mengindikasikan hewan pembawa tersebut adalah kelelawar, trenggiling, musang bahkan juga unggas.

Namun pada faktanya timbul suatu pertanyaan, bagaimana suatu virus manusia yang bermutasi dapat menularkannya kembali ke hewan.

Pertanyaan yang tidak pernah diprediksikan sebelumnya tersebut muncul, ketika ditemukan seekor harimau di Kebun Binatang Bronx yang didiagnosa mengidap jenis COVID-19 karena tertular manusia. Kasus penularan tersebut pun sudah pernah terjadi sebelumnya terhadap hewan peliharaan.

8. Bagaimanakah Seseorang Yang Sudah Dinyatakan Negatif COVID-19 Kemudian Berubah Positif ?

Rapid Test COVID-19
Rapid Test

Banyak kejadian dimana pasien yang sebelumnya sudah dinyatakan negatif dari virus, namun setelah diuji kembali malah menjadi positif.

Hal tersebut menimbulkan keraguan atas metode dan peralatan yang digunakan untuk pengujian tes tersebut.

Kembali lagi pada pertanyaan di situasi yang membingungkan tersebut, para ahli berpendapat virus memiliki kemampuan untuk menjadi pasif sementara dan kemudian mengaktifkan dirinya kembali di dalam tubuh manusia.

Kemungkinan lain adalah, pasien kembali terinfeksi dari sumber yang lain setelah menerima hasil tes negatif. Jawabannya tidak dapat diketahui secara pasti, karena masih melihat kemungkinan hal tersebut dapat terjadi karena hal lainnya.

9. Mengapa Anak-anak Cenderung Lebih Kebal Terhadap Virus ?

Kekebalan Tubuh Anak Terhadap Virus
Kekebalan Tubuh Anak Terhadap Virus

Bukan berita baru bahwa jenis virus COVID-19 lebih banyak menyebabkan kematian pada lansia. Hal tersebut lebih mudah untuk diprediksi penyebabnya, karena faktor kekebalan tubuh mereka yang mulai melemah.

Hal tersebut terdengar seperti penjelasan yang intuitif, meskipun tidak dapat dikatakan bahwa virus ini akan kebal terhadap anak-anak.

Namun faktanya jumlah kematian di kalangan anak-anak sangatlah rendah jumlahnya.

Walaupun hal tersebut merupakan berita baik, namun sayangnya masih tidak dapat dijelaskan secara pasti mengapa anak-anak cenderung lebih kebal terhadap virus COVID-19.

Karena secara logika, anak-anak biasanya memiliki resiko lebih besar tertular infeksi virus.

10. Mengapa Orang Berusia Muda Lebih Kebal Terhadap Virus?

Orang Berusia Muda Lebih Kebal Terhadap Virus
Orang Berusia Muda Lebih Kebal Terhadap Virus

Salah satu bagian dari pandemi yang paling menyedihkan adalah jumlah kematian yang sangat tinggi di kalangan para lanjut usia.

Hal tersebut bukan berarti orang yang berusia muda lebih kebal terhadap virus ini, karena faktanya beberapa diantaranya juga tidak dapat mempertahankan hidupnya karena penyakit mematikan ini.

Hanya saja, fenomena ini memang masih menjadi teka teki yang masih belum dapat ditemukan jawabannya.

Kesimpulan

Dibalik tirai pandemi COVID-19, para peneliti di dunia masih berjuang keras untuk mencari jawaban atas semua misteri yang yang masih belum terjawab seputar penyakit mematikan ini.

Walaupun sejumlah analisa genetik dan struktural telah diupayakan, dengan harapan dapat memberikan suatu jawaban tentang hal-hal yang menjadi penyebab terjadinya infeksi berbahaya yang menyerang kekebalan tubuh manusia.

Namun sayangnya saat ini sebagian dari semua misteri tersebut tetap masih menjadi misteri, walaupun para peneliti sudah berjuang begitu keras di garda depan untuk mendapatkan jawabannya. Hanya waktu yang akan berbicara, kapan pandemi ini akan berakhir.

Well Guys, demikian cerita kita kali ini mengenai misteri terbesar di masa pandemi Covit 19 yang masih belum mendapatkan jawabannya. Semoga dapat memberikan informasi yang berguna buat kamu semua ya.

Kita sudahi dulu cerita Bicara kali ini, jangan lupa stay tuned untuk cerita berikutnya ya! Au Revoir!

Sumber :

  • 7 Biggest Coronavirus Mysteries No One Can Explain – Eat This Not That
  • 11 critical questions about the coronavirus that remain unanswered – Business Insider
  • Top 10 Unsolved Mysteries Of The COVID-19 Pandemic – Listverse