5 Tipe Imposter Syndrome Yang Paling Dominan

Halo Guys! Kita ketemu lagi, yang kali ini akan bercerita tentang hot subject yang lagi trending nih!. Tipe Imposter Syndrome yang paling dominan. Nggak pake lama-lama lagi, kita ikuti terus cerita menarik ini sampai selesai ya.

Sebuah permainan interaktif bernama “Game Among Us” yang sedang ngetren saat ini, banyak menggunakan istilah Imposter Syndrome. Karena di dalam permainan interaktif tersebut, sang Imposter berperan sebagai tokoh yang akan mematikan pemain lainnya.

Untuk memenangkan permainan tersebut, tokoh ini harus menjalankan aksinya dengan tanpa diketahui oleh siapapun. Namun sebenarnya, Imposter Syndrome sendiri nggak ada hubungannya sama sekali dengan game yang lagi trending tersebut ya Guys!

Imposter adalah Kondisi Psikologis

Dalam pengertian sebenarnya, lebih merupakan sebagai suatu kondisi psikologis, yang membuat seseorang kehilangan kemampuan untuk dapat melihat suatu kesuksesan yang terjadi pada dirinya secara lebih realistis.

Bukannya bangga akan prestasi yang sudah diraih, mereka malah selalu merasakan ketakutan dan selalu berpikir negatif, bahwa orang lain akan selalu melihatnya sebagai seorang penipu yang tidak memiliki kemampuan.

Tidak heran, jika istilah ini memiliki nama lain sebagai “sindrom penipu”. Uniknya, fenomena ini justru lebih banyak dialami oleh perempuan yang cenderung meragukan bakat dan kemampuan yang mereka miliki.

Benang merahnya disini adalah, Imposter Syndrome merupakan bentuk dari ketidak percayaan diri. Istilah gaulnya, nggak pede Guys..! (he he)

Nah, sekarang kita lihat dari sudut pandang seorang ahli bernama Dr. Valerie Young, yang mengkategorikan kondisi ini menjadi 5 tipe kepribadian yang paling dominan. Apakah kamu salah satunya? Yuk, kita lihat penjelasan berdasarkan risetnya!

1. The Perfectionist! Tipe Imposter Syndrome yang selalu ingin sempurna

The Perfectionist - Tipe Imposter Syndrome
The Perfectionist

Tipe seorang Perfeksionis dan tipe seorang Imposter Syndrome, selalu berjalan beriringan. Seorang Perfeksionis selalu ingin menjadi sempurna dalam segala hal, termasuk akan selalu menetapkan target yang tinggi untuk diri mereka sendiri.

Namun saat mereka harus menghadapi kegagalan, mereka akan mengalami keraguan diri yang besar hingga mengalami kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan.

Disadari atau tidak, tipe dominan seorang perfeksionis dapat menjadi orang yang suka mengontrol. Mereka ingin segala sesuatunya dilakukan dengan benar. Tidak jarang kalau mereka akan mengambil alih pekerjaan dari orang lain, dan melakukannya sendiri.

Tipe perfeksionis juga termasuk orang yang tidak mudah puas oleh suatu kesuksesan. Mereka selalu percaya bahwa sebuah kesuksesan selalu dapat ditingkatkan lagi.

Seorang perfeksionis sering terlupa, bahwa merayakan suatu keberhasilan dan bersyukur atas sebuah pencapaian, juga merupakan hal yang penting dalam kehidupan.

Selain itu, perlu juga belajar untuk menerima filosofi kehidupan, bahwa tidak ada yang sempurna dan tidak perlu menjadi sempurna di dunia ini, karena tidak ada yang salah dengan semua itu.

Hal-hal tersebutlah yang justru dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka yang sudah terdisorientasi.

2. Tipe Imposter Syndrome yang ingin menjadi “The Superhero!”

Superhero - Tipe Imposter Syndrome
Superhero

Tipe Imposter Syndrome, pastinya juga memiliki sisi dominan sebagai seorang superhero! Mereka adalah tipe orang-orang yang selalu merasa mampu melakukan banyak hal, dan selalu mendorong atau memaksakan dirinya bekerja lebih keras dibandingkan orang lain.

Sadar atau tidak, kegelisahan akan pendapat orang lain lah yang membuat mereka berperilaku seperti itu. 

Melakukan pekerjaan diluar batas kemampuan manusia, dan memiliki sifat ambisius yang tidak terkontrol, akan dapat membahayakan kesehatan fisik dan mental. Selain itu, hubungan dengan orang sekitar pun, akan dapat menjadi tidak sehat.

Mungkin ada baiknya jika sang Superhero mulai dapat belajar melihat suatu kesuksesan dari hasil akhir pekerjaan itu sendiri, dan bukan dari komentar orang lain.

Hal tersebut akan membuat dirinya menjadi lebih manusiawi dalam bekerja, dan stress level pun akan berkurang dengan sendirinya.

3. The Natural Genius! Si jenius penganut motto serba cepat!

The Natural Genius
The Natural Genius

Tipe Natural Genius, juga merupakan tipe dominan yang selalu ada pada orang dengan tipe Imposter Syndrome. Mereka adalah orang-orang yang mampu menguasai suatu hal baru dengan sangat mudah dan super cepat!

Selain itu, mereka juga  menilai suatu  kemampuan berdasarkan kecepatannya menyelesaikan suatu tugas, dalam waktu yang singkat. Seperti halnya para perfeksionis, para natural jenius juga  menetapkan standar yang cukup tinggi untuk dirinya sendiri.

Jadi jangan heran, jika mereka merasa terlalu lama dalam menyelesaikan atau menguasai sesuatu hal, seketika itu pula alarm rasa malu dan kegelisahan mulai menyerang tanpa ampun.

4. Tipe Imposter Syndrome yang senang menyendiri, The Soloist!

Tipe Imposter Syndrome yang senang menyendiri, The Soloist
The Soloist

The Soloist! Sesuai dengan namanya, tipe Imposter Syndrome yang satu ini sangat  individualis. Mereka lebih nyaman untuk bekerja sendiri, dibandingkan bekerja bersama orang lain dalam satu kelompok. 

Orang yang memiliki tipe ini juga percaya, bahwa meminta pertolongan orang lain adalah hal yang terlarang, karena dinilai menunjukkan suatu kelemahan. 

Mereka selalu ingin membuktikan bahwa dirinya mampu melakukan segala sesuatunya, tanpa bantuan orang lain.

5. The Expert, yang selalu mau tahu! Salah satu tipe dominan Imposter Syndrome!

The Expert
The Expert

Tipe The Expert akan selalu mengukur kemampuannya berdasarkan tolak ukur, seberapa banyak hal yang mereka ketahui atau mereka dapat lakukan.

Tipe Imposter Syndrome ini tidak akan pernah merasa puas, hingga mereka dapat mengetahui dan menguasai semua hal yang ingin mereka ketahui.

Untuk dapat melakukannya, mereka akan selalu mencari informasi baru, sehingga sering membuatnya terlupa akan tugas yang seharusnya mereka selesaikan.

Hal tersebut terjadi, karena mereka akan selalu malu dan ketakutan, jika harus dianggap sebagai orang yang tidak berpengalaman atau tidak berpengetahuan. Satu hal yang mereka lupa adalah, bahwa tidak ada salahnya  untuk mengetahui atau mempelajari banyak hal.

Namun jika dilakukan terlalu sering, hingga melupakan sesuatu yang seharusnya dapat diselesaikan terlebih dahulu, justru menjadi suatu bentuk penundaan dari tanggung jawab.

Apakah penyebab dari kondisi Imposter Syndrome?

Imposter Syndrome
Imposter Syndrome

Pada dasarnya fenomena Imposter Syndrome dapat dirasakan oleh siapapun, walaupun mayoritas pengidapnya adalah perempuan. Selain itu, ada hasil riset yang mengatakan, bahwa 70% mayoritas dari orang yang bekerja dan meniti karir mengalami gejala kondisi unik ini. 

Faktor utama yang menjadi pemicu kondisi unik ini  adalah saat seseorang mendapatkan suatu tantangan baru seperti promosi jabatan atau pun  pekerjaan.

Hal-hal tersebut dapat menjadi pemicu, karena secara otomatis mereka dihadapkan oleh suatu tuntutan prestasi dan tanggung jawab. Faktor pemicu lainnya juga dapat berasal dari keluarga inti.

Apabila seseorang memiliki saudara yang bertalenta atau jenius, ada kemungkinan dapat  juga mengalami fenomena ini. Hanya dengan melihat saudara sedarah yang dianggap lebih memiliki kemampuan, akan dapat membuat seseorang akan selalu merasa tersaingi.

Dan faktor yang terakhir adalah, beban menjadi seorang yang memiliki label “jenius atau pintar!” Seseorang dengan label spesial ini,  akan selalu terbebani oleh ekspektasi dirinya sendiri dan juga ekspektasi orang lain hingga level tertentu.

Hal tersebut akan selalu menjadi trade mark bagi dirinya, untuk selalu menjadi lebih baik daripada orang lain.

Kesimpulan

Jika  kamu menemukan karaktermu dalam salah satu tipe di atas, ada baiknya dipikirkan kembali semua pencapaian dan prestasi yang sudah didapat selama ini.

Jika dirasa semua kesuksesan ini sudah didapatkan dari hasil kerja keras dan komitmen yang tinggi, mulailah untuk dapat belajar menghargai dan bangga akan diri kita sendiri!

Well Guys, demikian cerita kita kali ini mengenai tipe Imposter Syndrome yang paling dominan. Jika kamu merasa mendapatkan tambahan pengetahuan dari cerita ini, bisa bantu untuk di share ke sahabat lainnya.

Kami undur diri dulu, and please stay tuned for the next story! Ciao!

Sumber :

  • 5 Different Types of Imposter Syndrome (and 5 Ways to Battle Each One) – The Muse
  • Merasa Tidak Pantas Meraih Sukses? Mungkin Anda Mengidap Sindrom Ini – Hello Sehat