Halo Guys! Kita ketemu lagi dengan cerita apa yang terjadi jika lautan bertukar tempat dengan daratan di Bumi tercinta ini. Sebelum kamu mulai membayangkan situasi tidak biasa ini, langsung saja kita mulai ceritanya ya.
Ada alasannya, kenapa Bumi dikenal juga sebagai Planet Biru. Selain karena warnanya yang memang biru dilihat dari luar angkasa, Bumipun berasal dari air. Sekitar 71% badan planet ini ditutupi oleh air dan 29% merupakan daratan.
Jumlah H2O yang begitu melimpah pada permukaannya yang mencapai luas 510.072.000 kilometer persegi, merupakan cikal bakal terjadinya suatu kehidupan di planet ini.
Hal tersebut sudah terjadi sejak lebih dari 3 miliar tahun lalu, saat kehidupan di Bumi mulai terbentuk.
Namun, apa yang terjadi jika rasio persentase tersebut bertukar tempat menjadi 29% perairan dan 71% daratan? Apakah perbedaan kondisi tersebut akan tetap dapat membuat kehidupan di dunia akan sama seperti saat ini?
Nah, supaya lebih mudah membayangkan situasinya, kita balik situasi transformasi ini dalam peta.
Yang tadinya lautan kita rubah jadi daratan, danau menjadi pulau, samudra menjadi benua dan sebaliknya. Bumi pun tidak akan menjadi Planet Biru lagi. Mungkin kita harus ganti namanya menjadi Planet Coklat atau Planet Daratan?.
Masih penasaran dengan apa yang akan terjadi di Bumi dengan situasi yang berbeda seperti saat sekarang ini? Yuk, jangan kemana-mana, simak terus cerita berikutnya.
1. Suhu Bumi naik drastis! Apabila lautan bertukar tempat dengan daratan.
Banyaknya air di Bumi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi iklim yang terjadi. Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa ada sejumlah lebih dari 71 miliar air yang menguap dari Bumi setiap tahunnya.
Saat proses tersebut terjadi, hawa panas pun akan ikut menghilang bersamanya, sehingga membantu menjaga suhu di Bumi tetap dingin. Selain itu, air pun mempunyai sifat mendinginkan dan memiliki daya serap lebih baik terhadap panas dibandingkan daratan.
Jika lautan bertukar tempat dengan daratan, tanah pada daratan yang keras akan memantulkan panas yang diterima, dan akan menyerap pada permukaan di atasnya.
Hal tersebut akan membuat suhu di Bumi mengalami kenaikan. Bukan hanya panas di Bumi menjadi seperti oven, sebagian besar daratan pun akan menjadi kering dan tandus.
Penguapan di daerah perairan tetap akan mengalami proses yang sama, tetapi karena jumlah air yang sedikit, akan menyebabkan kurangnya jumlah panas yang dilepaskan.
2. Bumi akan berevolusi menjadi gurun sahara!
Jika lautan bertukar tempat dengan daratan, maka Bumi akan berevolusi menjadi gurun sahara.
Sebagian tumbuhan yang ada di daratan pun hanya akan hidup pada daerah pesisir pantai yang masih akan mendapatkan hujan. Sementara pada wilayah daratan akan mengalami kekurangan air.
Kemampuan lautan untuk menyerap panas juga akan turun dari 90% menjadi 37%. Dan sejak saat itulah matahari akan tanpa ampun membakar bumi. Daerah kutub bumi juga akan mengucapkan salam perpisahan pada lapisan es yang seumur hidup sudah menyelimutinya.
Seluruh lapisan es di Bumi akan mencair, dan daerah di sekitarnya akan tergenang air untuk sementara waktu sebelum akhirnya juga menguap.
3. Semua makhluk hidup di Bumi akan kekurangan oksigen!
Tumbuhan akan menyerap air dan karbondioksida, kemudian diubah menjadi oksigen dan glukosa. Tanpa proses fotosintesis, beberapa hewan seperti golongan mamalia, herbivora dan juga manusia tidak akan dapat hidup.
Antara 50% -70% pasokan oksigen di Bumi berasal dari tumbuhan air. vegetasi laut memiliki peranan penting dalam proses ekosistem.
Jika lautan bertukar tempat dengan daratan, maka sebagian tumbuhan tersebut juga akan ikut menghilang karena minimnya air yang tersimpan di bumi.
Karena daratan yang sudah menjadi gurun tidak dapat menggantikan air, maka pasokan oksigen akan menjadi tipis dan karbondioksida akan bertumpah ruah.
Lautan akan menyerap karbon dioksida dan melepaskannya ke atmosfer secara lebih sering. Jadi, jika persentase air yang tersedia sangat sedikit, maka oksigen yang dihasilkan juga akan berkurang.
Sementara di sisi lain, karbon dioksida akan mengalami peningkatan di atmosfer.
Akibat yang dapat terjadi dari situasi ini adalah, semua makhluk hidup akan mengalami kesulitan bernafas, seolah seluruh dunia sedang berada pada ketinggian diatas 3000 meter. Semakin tinggi karbondioksida, maka akan menyebabkan peningkatan suhu di Bumi.
4. Jumlah hewan predator akan semakin banyak, hingga dapat membinasakan mamalia!
Suhu yang semakin panas dan berkurangnya pasokan oksigen, pastinya akan mempengaruhi semua kehidupan di Bumi dalam bentuk apapun.
Hewan kecil seperti ikan masih dapat ditemukan, namun tidak sama halnya dengan hewan besar seperti Gajah misalnya. Semua hewan besar tersebut akan semakin langka ditemukan, karena minimnya oksigen.
Ada beberapa hewan yang diperkirakan akan dapat beradaptasi dengan dengan baik, dalam kondisi lautan bertukar tempat dengan daratan.
Hewan berdarah dingin seperti Reptil dan amphibi akan dapat bertahan pada daerah gurun. Karena pada umumnya, hewan berdarah dingin mampu beradaptasi dan merubah suhu tubuhnya dalam kondisi alam yang ekstrim sekalipun.
Namun sayangnya, diperkirakan mamalia tidak akan dapat bertahan hidup. Burung pun akan punah, kecuali reptil yang dapat terbang.
Apabila hewan besar berhasil hidup, artinya mereka harus memiliki cara untuk bertahan hidup, misalnya berevolusi dan memiliki punuk seperti Unta yang dapat menyimpan air.
Berkurangnya tumbuhan pun akan meningkatkan jumlah predator di Bumi. Akibatnya, hewan herbivora yang sudah semakin langka karena tidak adanya tumbuhan, harus meningkatkan pertahanannya agar tidak mudah untuk diburu oleh predator.
Para herbivora ini harus melengkapi dirinya dengan tanduk, duri, dan kamuflase lapisan pelindung lainnya. Tidak akan ada lagi hewan yang sama persis dengan hewan yang hidup di Bumi saat ini.
Yang ada hanyalah hewan yang menyerupai kadal, menyerupai badak atau menyerupai hewan berdarah dingin lainnya.
5. Jika lautan bertukar tempat dengan daratan, gempa Bumi dan gunung meletus akan semakin ekstrim!
Jika lautan bertukar tempat dengan daratan, tidak hanya akan mengubah ekosistem di Bumi, tetapi juga akan mengubah Planet Bumi itu sendiri.
Siang hari akan menjadi lebih panjang, karena bertambahnya massa Bumi akibat dari bertambahnya luas daratan. Gempa Bumi dan ledakan gunung berapi akan semakin sering terjadi.
Lautan berfungsi membantu lempengan tektonik Bumi agar menjadi lebih stabil. Dengan semakin berkurangnya daerah perairan, lempeng Bumi akan menjadi semakin mudah bergerak dan menjadi lebih tidak stabil.
Hal tersebutlah yang akan meningkatkan frekuensi terjadinya gempa dan letusan pada gunung berapi ke tingkat paling ekstrim, dibandingkan dengan sebelum Bumi berevolusi!.
6. Faktanya, semua makhluk hidup dan Bumi pasti akan berevolusi, Termasuk manusia!
Manusia memiliki kandungan 60% air dalam tubuhnya. Dengan kondisi ekstrim di lingkungan baru ini, akan sangat sulit bagi manusia untuk dapat menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya tersebut.
Secara otomatis, tubuh manusia akan beradaptasi dan akhirnya berevolusi untuk dapat bertahan hidup ketika tidak mendapatkan asupan air yang cukup. Manusia tidak akan lagi memiliki bentuk yang sama seperti manusia saat ini.
Seperti apa bentuk tubuh manusia yang tercipta saat itu masih sulit dibayangkan. Tetapi pastinya, akan menjadi bentuk manusia baru yang mulai akan mengembangkan peradabannya
7. Peradaban manusia akan ikut mengalami perubahan ketika evolusi terjadi!
Ketika manusia berevolusi menjadi bentuk yang baru, peradaban baru pun akan ikut berkembang dan bertahan untuk hidup di gurun.
Namun saat peradaban semakin berkembang, ada kemungkinan manusia baru ini pun akan mencari lokasi lainnya yang lebih layak huni untuk ditinggali selain di gurun.
Kemungkinan akan memusatkan kehidupan barunya di daerah pesisir, dekat dengan lautan dan sungai yang sedikit jumlahnya.
Dengan pertimbangan, sungai dan laut dapat digunakan sebagai area transportasi, dan juga merupakan daerah yang akan sering terkena hujan, dimana air akan sangat dibutuhkan sebagai lahan pertanian untuk membantu mengembangkan kota-kota besar.
8. Terciptanya alternatif transportasi laut dan darat yang lebih mudah dan efisien, ketika lautan bertukar tempat dengan daratan!
Jika melihat sejarahnya di masa lalu, manusia selalu bersaing untuk dapat menguasai lahan, sungai, pelabuhan dan lahan pertanian yang berharga. Maka tidak aneh, jika sejarah dimasa lalu akan dapat terulang lagi di kehidupan Bumi yang sudah berevolusi.
Manusia baru akan mencari cara untuk dapat melintasi gurun di daratan. Namun, ketika mereka sudah hidup tersebar di seluruh planet yang dekat dengan sungai atau lautan, mereka pun mulai akan berpikir untuk menggunakannya sebagai alat transportasi lainnya.
Semua alat transportasi tersebut digunakan untuk dapat mencapai tempat-tempat lain, dan membuat mereka tetap dapat terhubung antara satu dengan yang lainnya. Walaupun berada pada daratan benua yang berbeda.
Jika lautan bertukar tempat dengan daratan, dunia akan dipenuhi oleh jaringan rel kereta api dan jalan raya yang akan membelah gurun di daratan.
Lautan juga menjadi pilihan sebagai alat transportasi lainnya, dengan pertimbangan perjalanan darat melewati gurun akan lebih sulit dan lebih lama untuk dapat ditempuh.
Akan selalu ada kapal yang dapat melewati lautan, tetapi tidak banyak kendaraan yang dapat melewati gurun tandus. Kecuali kalau akhirnya akan ada pesawat terbang yang dapat melintasi lautan, dan gurun di Bumi.
9. Kemungkinan akan terjadi perubahan perekonomian pada peradaban baru!
Air merupakan sumber kehidupan. Ketika pasokannya menjadi langka, seluruh negara di dunia akan berusaha untuk menguasainya air sebanyak yang mereka dapat.
Eksplorasi yang dilakukan secara agresif, membuka peluang terjadinya suatu peperangan. Akibatnya, perekonomian suatu peradaban yang bergantung pada kehidupan laut .
10. Ketika lautan bertukar tempat dengan daratan, banyaknya letusan gunung yang akan menciptakan rangkaian pegunungan baru!
Pada wilayah letusan gunung berapi yang terjadi secara terus menerus, secara tidak sengaja akan menciptakan pegunungan baru di daratan.
Pegunungan tersebut diperkirakan akan menjadi rangkaian pegunungan yang membentang sepanjang 60.000 km, dan menjadi rangkaian pegunungan yang terpanjang di dunia!
Kesimpulan
Lenyapnya perairan di Bumi akan mengungkap begitu banyak misteri yang pernah dimiliki lautan. Ribuan kapal perang yang pernah tenggelam di bawah air, ratusan kota bawah laut yang pernah hilang akan dapat ditemukan kembali.
Namun, kita juga akan kehilangan begitu banyak masterpiece di dunia. Dengan kata lain, manusia harus mulai membuat Taj Mahal, Tembok Machu Picchu, Menara Eiffel dan maha karya lainnya kedalam peradaban barunya.
Nah, Guys! Seru kan, cerita kali ini!. Semoga dapat bermanfaat, dan menambah wawasan ilmu. Sampai disini dulu cerita Bicara, dan stay tuned pada cerita berikutnya! Bye now!
Sumber :
- What Would Happen If Land and Water Switched Places – Bright Side
- What If the Land and Oceans on Earth Switched their Places? – Howriddle