Cerita Naga Terbang Fakta Atau Mitos?

Halo Guys! Ketemu lagi dengan Bicara yang kali ini akan bercerita tentang kisah Naga terbang yang belum dapat dipastikan fakta atau mitosnya. Biar nggak penasaran, kita teruskan saja dulu ceritanya ya.

Naga merupakan makhluk yang digambarkan sebagai reptil raksasa yang memiliki sayap dan selalu menyemburkan api dari mulutnya. Tapi tahukah kamu, kalau sebenarnya dalam dalam dunia hewan, sebenarnya makhluk ini masih satu spesies dengan komodo.

Namun, apakah keberadaan Naga terbang hanya sebatas mitos belaka atau memang fakta adanya? Kita lihat ceritanya dari sudut pandang sains dan penemuannya ya Guys!

1. Konsep keberadaan Naga sudah eksis sejak zaman kuno

Naga Zaman Kuno
Zaman Kuno

Apakah Naga benar-benar nyata dalam kehidupan? Sampai saat ini, belum ada bukti kuat yang dapat menunjukkan bahwa makhluk ini pernah hidup di dunia. Keberadaannya masih merupakan makhluk mitos, yang hanya diperkuat melalui cerita legenda ataupun berupa pernyataan yang dikisahkan secara turun temurun. Live Science mengutip bahwa kepercayaan terhadap keberadaannyanya bisa begitu kuat karena selalu dikisahkan dari generasi ke generasi.

Konsep tentang keberadaan makhluk ini sudah ada di China, Celtic, Yunani, Islandia dan Jepang sejak ribuan tahun Sebelum Masehi. Sosok Naga juga ada dalam kepercayaan Shinto di Jepang dan teologi yang sudah dikisahkan pada abad pertengahan di Eropa.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, dari sudut pandang sains, Naga hanyalah merupakan sebuah konsep naratif yang sudah dipercaya oleh kebudayaan kuno. Pada zaman modern ini, mahkluk ini lebih diciptakan untuk keperluan sebuah karya seni. Gambaran pada umumnya merupakan suatu tokoh berupa makhluk yang memiliki sosok yang kuat, tangguh, dan menyeramkan.

2. Makhluk mitos penggambarannya selalu diambil dari bentuk hewan yang ada di dunia.

Mitos
Mitos

Fakta menggambarkan bahwa hampir semua penggambaran makhluk mitos selalu menyerupai hewan yang memang sudah hidup di dunia . Hanya saja untuk menguatkan karakter makhluk tersebut agar masuk kedalam kisah naratif, deskripsinya selalu ditambahkan dengan beberapa unsur bumbu penyedap!.

Sebagai contoh dalam sebuah cerita, penggambaran tentang Naga selalu merupakan seekor reptil raksasa bersayap yang dapat terbang dan mengeluarkan api dari mulutnya. Contoh lainnya adalah Phoenix yang termasuk kategori unggas, selalu digambarkan sebagai burung raksasa yang selalu diselimuti oleh api dan dapat membakar apa saja yang ada di sekitarnya. Selain dua contoh tersebut masih banyak lagi mitos makhluk lainnya seperti Bigfoot yang penggambarannya selalu berupa kera raksasa berbulu lebat dan berkaki besar.

3. Konsep Naga memiliki versi yang berbeda pada tiap tempat

Naga Air
Air

Konsep bentuk Naga di China berbeda dengan yang ada di negara lainnya. Ada yang mendeskripsikannya sebagai Naga Air, Udara, Api, dan konsep jenis naga lainnya. Jika kamu bertanya kenapa bisa begitu ya?

Sama halnya dengan sains menjelaskan tentang hantu misalnya. Konsep hantu atau makhluk astral pada setiap negara pastinya memiliki versi yang berlainan. Biasanya, hantu di Indonesia memiliki stereotype sebagai seorang wanita yang memiliki rambut terurai panjang dan selalu memakai baju putih. Sementara hantu di Eropa dan Amerika menggambarkannya lebih seperti vampir, zombie atau manusia serigala yang selalu berlumuran darah.

Sama halnya dengan konsep Naga. Bangsa China secara umum meyakini bahwa makhluk ini akan selalu memiliki bentuk yang ramping, panjang, tidak bersayap, dan selalu bersembunyi di balik awan. Atau konsepnya dapat juga berupa reptil yang hidup di samudra dan merupakan makhluk amfibi, yang dapat berjalan ke daratan. Sedangkan bagi masyarakat di Negara Eropa yang meyakininya, Naga selalu digambarkan memiliki bentuk fisik yang kekar, bersayap dan memiliki wajah mirip monster.

China Daily dalam lamannya mengatakan, bahwa China merupakan negara yang secara generasi ke generasi selalu menempatkan cerita legenda tentang Naga dalam setiap unsur kehidupan sosial mereka. Mulai dari fengshui, karya seni, shio dan bahkan para kaum bangsawan akan selalu menempatkan gambarnya di tempat tinggal mereka.

4. Naga selalu dipakai sebagai simbol kekuatan dan kesuksesan bagi negara yang meyakininya.

Zodiac China
Zodiac China

Di setiap negara yang meyakini adanya keberadaan Naga, masyarakatnya akan menggunakan makhluk ini sebagai simbol akan kesuksesan, kekuatan, dan kejayaan. Kerajaan Tiongkok lama di China pada zaman dahulu selalu menggunakan hiasan Naga di istana mereka.

Selain itu dalam dalam tradisi China kuno juga mengenal akan adanya pembagian tahun berdasarkan kalender tradisional mereka. China Highlights mengutip, bahwa salah satu zodiak China adalah Naga yang melambangkan suatu kekuatan dan kesuksesan dalam budaya tradisionalnya.

Lain halnya dengan di Eropa. Berdasarkan tradisi dan kepercayaan mereka, Naga bukan merupakan simbol dari kekuatan dan kesuksesan, melainkan simbol dari iblis dan kejahatan. Jadi memang bertolak belakang dengan kepercayaan yang dimiliki Bangsa China.

Pada intinya, sains lebih menekankan bahwa Naga merupakan suatu konsep naratif yang cenderung masuk pada kategori pseudosains atau mitos. Mengenai makna yang terkandung dari baik dan buruknya simbol makhluk tersebut, adalah masing-masing individu untuk mempercayainya.

5. Beberapa penemuan fosil Naga di China

Bertolak belakang dari sudut pandang sains, para arkeolog China berhasil menemukan beberapa fosil Naga ini di beberapa pedesaan di negara tersebut. Penemuan ini sekaligus mematahkan teori sains yang sudah dicanangkan oleh para ahli.

Penemuan di Desa Niuheliang Sungai Liachoe

Fosil  di Museum China
Fosil di Museum China

Pada tahun 1983 – 2003 para arkeolog dari Research Institute of Liaoning Province di China melakukan penggalian enam pemakaman kuno di Desa Niuheliang dekat lembah Sungai Liachoe. Saat itu diduga pemakaman yang digali adalah pemakaman para pimpinan abad lalu. Tetapi alih – alih, yang ditemukan adalah 479 potong fosil rahang dan bagian tubuh binatang purba yang diduga merupakan seekor Ular Naga. Selain fosil tersebut, para arkeolog juga menemukan tiga potong patung Naga yang terbuat dari batu giok.

Penemuan di Desa Guanling China

Fosil Naga juga pernah ditemukan di Desa Guanling pada tahun 1996. Fosil tersebut memiliki deskripsi sebagaimana makhluk legenda yang memang sudah dipercayai sebelumnya. Fosil ini memiliki panjang mencapai 7,6 m, dengan lingkar kepala berukuran 76 cm dan leher 54 cm. Kepalanya memiliki bentuk segitiga, dengan ukuran lebar mulut 43 cm. Kedua tanduknya berbentuk simetris dan menjulang. Fosil tersebut pernah dipamerkan pada tahun 2007 di Xinwei Ancient Life Fossils Museum di Anshun, Guizhou, China.

Penemuan di Fuyuan China

Selain penemuan di Desa Guanling tersebut, masih ditemukan lagi beberapa penemuan fosil berikutnya di Provinsi di dekat sebuah Desa di Fuyuan, China pada tahun 2007. Fosil Naga berukuran kecil tersebut ditemukan oleh para penduduk setempat.

Kesimpulan

Untuk dapat membuktikan apakah cerita tentang Naga yang bisa terbang merupakan fakta atau mitos masih perlu dibuktikan lagi. Walaupun beberapa fosil yang diduga merupakan fosil seekor Naga, namun masih banyak pertanyaan dari para arkeolog yang belum dapat terjawab.Mungkin rahasia makhluk purba ini memang akan tetap menjadi misteri selamanya.

Well Guys, selesai sudah cerita tentang Naga Terbang ini. Bagaimana menurut kamu, apakah makhluk ini merupakan fakta atau mitos? Komen di bawah ya.

Kita sudahi dulu cerita kali ini, stay tuned pada cerita berikutnya!
Hasta La Vista!

Sumber :

  • Apakah Naga Benar-Benar Ada? Simak Fakta dan Penemuan – Skeleton Watch Mart
  • Dragons: A Brief History of the Mythical, Fire-Breathing Beasts – Live Science
  • Dragon Mythological Creature – Britannica