Halo Guys! Kita ketemu lagi, kali ini dengan cerita tentang sejarah nama bulan, yang tertera dalam kalender tahunan. Tidak perlu berpanjang-panjang, kita langsung saja ke inti ceritanya, dan simak terus sampai selesai.
Banyak orang yang belum mengetahui, bahwa Januari bukanlah bulan yang selalu menjadi bulan pertama dalam hitungan kalender. Karena faktanya, Bangsa Romawi kuno menggunakan sistem yang berbeda dalam kalendernya.
Bulan pertama yang mereka gunakan dimulai dari Bulan Maret, dan berakhir pada Bulan Februari dalam setahun.
Meskipun sistem perhitungan Romawi Kuno tersebut berbeda dengan kalender modern, namun nama bulannya tetaplah sama. Hanya saja, nomor perhitungan dalam setiap bulan tersebut tetap ada perbedaannya.
Contoh nya seperti, kalender modern menghitung September, Oktober, November, dan Desember sebagai bulan 9, 10, 11, dan 12. Namun tidak begitu halnya dengan kalender kuno, karena hitungan dalam semua bulan tersebut adalah 7, 8, 9, dan 10.
Tapi dari manakah asalnya, orang Romawi kuno memilih semua nama bulan dalam kalender mereka? Yuk kita simak terus cerita berikutnya.
Maret! Memiliki sejarah nama bulan, yang berasal dari Dewa Perang Romawi Kuno!
Sejarah nama Bulan Maret berasal dari kata Mars, yang merupakan nama seorang dewa perang, berdasarkan kepercayaan Bangsa Romawi Kuno. Alasan untuk menggunakan nama Dewa Perang tersebut adalah, karena pada setiap awal tahun setiap peperangan akan berhenti.
Masyarakat pada zaman tersebut juga menganggap Maret adalah bulan pertama di awal tahun, yang harus dirayakan sebagai pesta tahun baru. Dan karena hal tersebut, maka setiap peperangan harus berhenti untuk sementara waktu, hingga pergantian tahun berlalu.
Oleh karena itulah, nama Mars sebagai Dewa Perang terpilih menjadi nama bulan, untuk memperingati peristiwa tersebut, 750 Sebelum Masehi.
Sejarah nama Bulan April, yang memiliki banyak nama pada awalnya!
Ada tiga teori yang melatar belakangi dari sejarah nama Bulan April. Adapun semua teori tersebut berasal dari sumber mitologi, dan Bahasa Romawi Kuno.
Pertama adalah, terdapatnya mitologi yang menyatakan, bahwa April berasal dari Bahasa Latin “aperire”. Adapun arti dari kata tersebut berarti “membuka”, yang merupakan perumpamaan dari sebuah peristiwa di musim semi.
Pada umumnya, saat musim tersebut kuncup bunga akan “membuka” dan mulai bermekaran, yang akan terjadi sepanjang Bulan April.
Cerita yang kedua menyatakan, bahwa Bulan April berasal dari nama Aphrodite, yang merupakan Dewi kecantikan dalam mitologi Yunani.
Dan cerita yang ketiga adalah, terdapatnya keyakinan bahwa April berasal dari Bahasa Romawi “Aprilis”. Adapun arti dari kata tersebut sebagai “bulan kedua”, yang terdapat dalam kalender Romawi Kuno.
Pada awalnya, kalender Romawi Kuno saat sebelum era Julius Caesar, hanya memiliki 10 bulan di dalamnya.
Bulan Mei, yang berasal dari nama Dewi Tanaman!
Mei merupakan nama yang berasal dari “Maia atau Maiores”, yaitu sosok “Dewi Tanaman” yang menyuburkan dan menumbuhkan tanaman di bumi. Oleh sebab itulah dalam sejarah Bulan Mei, setiap hari pertama di bulan tersebut, Bangsa Romawi selalu melakukan ritual.
Adapun ritual yang terlaksana itu, bermaksud untuk memuliakan dewi dalam mitologi tersebut.
Juni, yang merupakan nama Dewi Juno pelindung pernikahan!
Ternyata, pada bulan ini, selalu menjadi bulan populer untuk mengadakan pesta pernikahan, terutama bagi orang Romawi Kuno. Sejarah nama Bulan Juni berasal dari “Juno”, yang merupakan ratu para dewa pelindung pernikahan.
Selain itu, berdasarkan mitologi Bangsa Romawi Kuno, Dewi Juno adalah istri dari Dewa Jupiter, yang merupakan dewa tertinggi bangsa tersebut. Oleh karena hal itu, pada akhirnya membuat Dewi Juno menjadi dewi tertinggi, dibandingkan dengan yang lainnya.
Sementara itu fakta lainnya adalah, Juno juga merupakan dewi yang cerdas, dan memiliki kekuatan layaknya seorang pria. Namun uniknya, tidak ada yang mengetahui dengan pasti, kapan tepatnya masyarakat Romawi Kuno mulai menggunakan nama Juni untuk pertama kalinya.
Juli yang mendapat julukan “Quintilis”, sebagai bulan kelima!
Sejarah nama Bulan Juli, awalnya merupakan nama tokoh besar Romawi Kuno Julius Caesar, yaitu pada sekitar tahun 44 Sebelum Masehi. Namun pada awalnya, Juli sendiri bernama “Quintilis”, yang dalam Bahasa Latin berarti “kelima atau bulan ke lima”.
Hal tersebut berkaitan dengan pengertian, bahwa Juli merupakan bulan kelima dalam kalender tahunan masa itu, yang hanya berjumlah 10 bulan.
Julius Caesar merupakan penguasa bangsa Roma, yang berpengaruh dan berjasa bagi masyarakat Romawi Kuno. Oleh karena dia lahir pada Bulan Quintilis atau bulan kelima, namanya berganti menjadi Bulan Juli. Semua peristiwa itu merupakan suatu penghargaan, untuk memperingati semua jasanya.
Sejarah nama Bulan Agustus dengan julukan “Sextillia”, yang merupakan bulan keenam!
Agustus berasal dari nama Kaisar Augustus, yang sebelumnya, bernama “Sextillia”, yang dalam bahasa Latin berarti “keenam”, atau bulan keenam.Selain itu, Agustus Caesar juga merupakan seorang penguasa Romawi yang berjasa, dan merupakan anak adopsi dari Julius Caesar.
Sehingga pada akhirnya, ketika Augustus Caesar wafat pada 19 Sextilis, nama bulan tersebut juga ikut berganti menjadi Agustus. Kejadian tersebut terjadi pada sekitar tahun 60 Sebelum Masehi, dan merupakan awal dari sejarah nama Bulan Agustus.
September dari kata “Septem”, atau bulan ketujuh!
Adapun sejarah nama Bulan September berasal dari kata “Septem”, yang dalam Bahasa Latin berarti “tujuh”. Hal tersebut juga merujuk pada sistem penanggalan Romawi Kuno, yang ada jauh sebelum era Julius Caesar.
Atau tepatnya pada 60-50 Sebelum Masehi, ketika saat itu September masih merupakan bulan ketujuh dalam kalender tahunannya.
Oktober mendapat sejarah nama bulan nya dari kata”Octo”, sebagai hari kedelapan!
Oktober atau “Octo” merupakan sebuah kata yang berarti “delapan”, dalam kalender Bangsa Romawi Kuno. Sejarah nama bulan dalam kata latin tersebut dipakai, saat sebelum kalender Gregorian modern resmi menjadi sistem penanggalan dunia.
Sejarah nama Bulan November, yaitu dari kata “Novem”!
“Novem” adalah kata yang berarti November. Bahasa Romawi Kuno tersebut memiliki arti “sembilan”, atau bulan kesembilan. Kalender kuno tersebut mulai terkenal pada sekitar tahun 65 Sebelum Masehi.
Namun pada era Gregorian, sejarah nama bulan November berubah menjadi urutan ke sebelas, pada sistem penanggalannya.
Desember yang berasal dari “Decem”, atau kesepuluh!
Sejarah nama Bulan Desember berasal dari “Decem”, yang dalam Bahasa Latin berarti “sepuluh”. Namun dalam konteks ini, sebagai bulan terakhir Desember bukan merupakan bulan kedua belas, namun sebagai bulan kesepuluh menurut penanggalan Romawi.
Selain itu, dalam Bulan Desember sebelum masa Julius Caesar, Bangsa Romawi juga merayakan “Saturnalia”. Perayaan tersebut merupakan festival penghormatan bagi para Dewa Saturnus, yang menjadi Dewa Pertanian di zaman itu.
Februari berasal dari Dewa Februum!
Sekitar tahun 690 Sebelum Masehi, raja kedua Romawi bernama Numa Pompilius mengubah periode perayaan pesta akhir tahun menjadi bulannya sendiri. Festival tersebut berganti nama menjadi “Februarius”, dan sejak saat itulah Februari mendapatkan namanya.
Namun selain itu, sejarah nama Bulan Februari juga berasal dari nama seorang dewa penyucian, yaitu Dewa Februum.
Dan setelah peristiwa tersebut, setiap tanggal 15 Februari, Bangsa Romawi selalu merayakan hari pemurnian. Karena tanggal tersebut merupakan tanggal, saat semua masyarakat dapat memurnikan dirinya kembali.
Fakta lainnya adalah, Februari merupakan bulan istimewa, karena menjadi satu-satunya bulan, yang memiliki hari kabisat. Oleh karena itu, panjang harinya dapat berjumlah 28 atau 29 hari, dan sudah tertera dalam kalender Romawi, sejak 713 Sebelum Masehi.
Januari, berasal dari nama dewa yang memiliki wajah dua sisi!
Pada terakhir kalinya, Raja Pompilius menambahkan satu bulan lagi di awal tahun, dan menamakannya dengan Januari. Nama tersebut berasal dari Dewa Janus, yang memiliki dua sisi wajah, sehingga dapat melihat kedepan dan kebelakang.
Kedua sisi wajah tersebut dapat membuatnya melihat masa lalu dan juga masa depan.
Oleh karena itu, Janus merupakan dewa permulaan dan terakhir. Sehingga apabila rakyatnya ingin melaksanakan suatu pekerjaan, akan selalu meminta pertolongannya terlebih dahulu. Harapannya adalah, agar permulaan dan akhir dari pekerjaan tersebut dapat berakhir dengan baik.
Sejarah nama Bulan Januari sendiri, sudah mulai ada sejak tahun 46 Sebelum Masehi.
Seputar nama bulan berdasarkan Kalender Gregorian!
Sejarah nama bulan dalam kalender modern, bermula pada tahun 1582. Ketika itu Paus Gregorius menyesuaikan sistem perhitungan bulannya, yang menyebabkan sebagian besar negara di dunia, memulai awal tahun pada tanggal 1 Januari. Kalender baru tersebut, kemudian terkenal sebagai “kalender Gregorian”.
Namun pada awalnya, Inggris dan koloni Amerika tetap memakai ketetapan tahun baru pada setiap Bulan Maret. Hingga akhirnya, ketetapan itu pun berubah pada tahun 1752. Saat itu, Inggris dan koloninya mulai sepakat, untuk ikut memakai sistem kalender Gregorian pada negaranya.
Walaupun saat ini hampir semua negara di dunia telah mengadopsi kalender Gregorian, namun tetap ada negara yang memiliki sistem sendiri. Atau ada juga yang menggabungkan dua sistem kalender, antara Gregorian dan kalender dari masing-masing negara.
Contoh dari beberapa negara tersebut adalah, Ethiopia, Israel, Thailand, Pakistan, Iran, India, China, Jepang dan Korea Utara.
Kalender Romulus, berasal dari raja pertama Bangsa Romawi Kuno!
Pada saat sejarah nama bulan masih memiliki sepuluh bulan dalam sistem kalendernya, ketetapan tersebut berasal dari raja pertama Bangsa Romawi. Raja pertama yang legendaris tersebut bernama Romulus.
Berdasarkan tradisi kerajaan, Romulus menamai bulan pertama sebagai Martius, yang berasal dari nama ayahnya sendiri, Mars sang dewa perang. Setelah itu, bulan berikutnya diikuti oleh Aprilis, Maia, dan Juno, yang merupakan nama dari para dewa Romawi.
Namun, setelah itu, semua bulan tersebut hanya disebut sebagai bulan kelima atau Quintilis, bulan keenam atau Sixtilis, dan seterusnya, hingga bulan kesepuluh di Desember.
Pemberian dua bulan tambahan, yaitu Janus dan Februarius atau Februum pada awal tahun, merupakan pemberian raja kedua Romawi Kuno. Adapun nama raja yang menjadi legenda tersebut adalah, Raja Numa.
Kesimpulan
Pada awalnya, tidak banyak yang mengetahui, jika pada awalnya, Bangsa Romawi hanya memiliki 10 nama bulan saja dalam setahun. Namun sejak zaman raja kedua Kerajaan Romawi Kuno yaitu Numa Pompilius, sejarah pun ikut berubah.
Ketika itu, raja tersebut menambah jumlah nama bulan menjadi 12 dalam setahun.
Walaupun saat itu nama bulan tersebut bukanlah sebagai nama bulan yang kita kenal saat ini, namun sistem perhitungannya, tetap sama. Memang tidak seluruh negara mengadopsi seluruh perhitungan dari kalender gregorian yang kita saat ini.
Sebagian negara, ada yang mengadopsi sebagian dari kalender tersebut, dan ada juga yang memiliki sistem kalender sendiri.
Well Guys! Demikian cerita kita kali ini, tentang sejarah nama bulan dalam kalender, dan juga tentang seputar asal muasalnya. Semoga dapat memberikan manfaat untuk sobat semua ya. Kami undur diri dulu, dan jangan lupa untuk stay tuned pada cerita menarik lainnya. Ciao!
Sumber
- How Did the Months of the Year Get Their Names? – Wonderopolis
- Explainer: where do the names of our months come from? – The Conversation