Warna Matahari Terbenam di Planet Lain

Halo Teman Bicara! Kali ini kita akan bercerita mengenai warna matahari terbenam yang ternyata sangat berbeda dengan warna sunset di Bumi. Ternyata banyak sekali hal-hal yang selama ini belum banyak diketahui banyak orang mengenai fenomena ini. Kita ikuti saja cerita yang menarik ini ya, pasti seru loh!.

Kamu pasti tahu bahwa pemandangan saat matahari terbenam selalu menampilkan perubahan warna langit menjadi oranye kemerahan yang spektakuler. Jika kamu bertanya apakah semua planet di jajaran tata surya akan memiliki warna Matahari terbenam yang sama dengan Bumi?

Ternyata jawaban dari pertanyaan tersebut adalah “tidak sama!”. Warna langit saat Matahari terbenam di setiap planet akan berbeda-beda wujudnya.

Warna langit saat matahari terbenam pada setiap planet tidak akan sama karena sebagian besar warna yang ditimbulkan berasal dari atmosfer yang menyelimuti masing-masing planet. Faktor penentu lainnya juga bergantung pada cara butiran partikel di dalam atmosfer tersebut memilah cahaya mataharinya.

Kutipan NASA mengenai warna matahari terbenam

Warna Matahari - Warna Matahari Terbenam
Warna Matahari


Menurut NASA, di Uranus warna langit saat matahari terbenam akan bertransisi dari biru menjadi biru kehijauan.

Di Titan, salah satu bulan milik Saturnus, warna langit bertransisi dari kuning menjadi oranye. Dan sesaat kemudian akan bertransisi kembali menjadi coklat saat matahari terbenam di batas cakrawala.

Hasil dari pernyataan tersebut diambil setelah NASA melakukan suatu simulasi Matahari terbenam di planet dan Bulan yang lain selain di Bumi. Geronimo Villanueva, seorang ahli tata surya dari Goddard Space Flight Centre NASA, menciptakan suatu program animasi simulasi Matahari yang terjadi di Bumi, Venus, Mars, Uranus, dan Titan.

Simulasi ini dibuat saat membuat suatu model komputer untuk melihat adanya kemungkinan untuk dapat dilakukan misi ke Uranus. Video simulasi ini dilakukan dengan menggunakan warna-warna umum yang sudah banyak dikenal.

Warna matahari terbenam menurut Kurt Ehler

Warna Sunset di Mars
Warna Sunset di Mars

Lalu bagaimanakah dengan warna Sunset di Mars? Di Mars Matahari terbit dan tenggelam dengan memiliki pancaran warna biru yang sama. Menurut Kurt Ehler, seorang profesor matematika yang menyelidiki mengapa matahari terbenam Mars tampak biru memberikan teorinya.

Atmosfer yang menyelimuti Bumi merupakan molekul-molekul gas sebagian besar isinya merupakan nitrogen dan oksigen. Hal tersebut membuat partikel yang berasal dari sinar Matahari menjadi lebih efektif untuk dapat dipilah dan dipancarkan kembali ke segala arah.

Cahaya biru dan ungu dapat terjadi karena panjang gelombang yang dihasilkan pendek. Apabila panjang gelombang yang dihasilkan cukup panjang, maka warna merah yang akan dihasilkan

Jenis-jenis pancaran sinar Matahari tersebut dikenal sebagai pancaran Ray light. Hasil pancaran tersebut lah yang menyebabkan langit terlihat biru pada siang hari. Namun saat menjelang malam, jarak matahari pun akan semakin bergerak menjauh. Maka gelombang sinar nya menjadi lebih panjang, sehingga warna kemerahanlah yang akan terlihat.

Ehler juga mengatakan, setiap planet yang atmosfernya didominasi oleh gas akan mengikuti pola yang sama. Yaitu warna gelombang yang lebih panjang menjadi lebih dominan saat matahari terbenam. Uranus, misalnya, memiliki partikel gas hidrogen, helium, dan metana di atmosfernya. Saat siang hari, sinar Matahari yang terpancar akan terlihat kebiruan, dan pada malam hari berubah menjadi kemerahan. Namun jika atmosfer planet didominasi oleh sesuatu yang bukan gas, maka warna sinar matahari yang tercipta pun akan berbeda.

Sebagai contoh warna yang tercipta pada saat sunset di Mars. Hal tersebut terjadi karena atmosfer yang menyelimutinya dipenuhi oleh banyaknya partikel debu.

Kutipan Ehler Berdasarkan Studi Kasus

Dalam sebuah studi tahun 2014 yang menggunakan data berdasarkan foto Matahari terbenam di Mars dari Rover Spirit, Ehler dan rekan-rekannya menemukan bahwa partikel debu di Mars membiaskan sinar Matahari dengan cara yang sangat berbeda dengan molekul gas.

Molekul gas, seperti yang ada di Bumi, menyebarkan cahayanya ke segala arah. Sebaliknya, partikel debu hanya menyebarkan cahayanya hanya dalam satu arah, yaitu hanya ke arah depan saja.

Ehler juga mengatakan bahwa di Mars, partikel debu disana akan menyebarkan cahayanya yang berwarna merah jauh lebih besar dari cahayanya yang berwarna biru. Sehingga menyebabkannya menjadi lebih terkonsentrasi. Dengan kata lain, cahaya biru memiliki enam kali lebih besar dari lampu merah.

Setelah itu, partikel yang terdapat didalamnya akan membiaskan warna oranye kemerahan dengan posisi yang lebih luas dibandingkan warna biru, sehingga warnanya hanya terkonsentrasi pada satu pusat tertentu.

Kutipan NASA Berdasarkan Studi Kasus

Ditahun yang sama, para ilmuwan NASA yang bekerja dengan data dari misi Cassini juga menggambarkan bagaimana warna matahari terbenam di Titan.

Warna yang terlihat tersebut terlihat sangat kabur karena disamarkan oleh kabut dan asap yang mengelilingi bulan.

Data tersebut dimaksudkan untuk dapat membantu para ilmuwan mempelajari exoplanet dengan langit berkabut. Selain itu juga untuk dapat lebih memahami susunan atmosfer di planet tersebut.

Kesimpulan

Saat manusia berpikir untuk dapat menjelajahi planet lain di luar angkasa, umumnya hanya fokus pada pertanyaan-pertanyaan yang besar saja. Contohnya, bagaimana para astronot dapat terbang ke Mars? Atau bagaimana pengaruh gravitasi saat berada Bulan?

Hal tersebut menyebabkan kita mengabaikan pertanyaan mendasar yang paling sederhana. Contohnya, bagaimana rasanya menatap langit? Atau bagaimana rasanya menyaksikan matahari terbenam? Pertanyaan- pertanyaan tersebut merupakan hal yang umumnya terlewat begitu saja dalam pikiran manusia, karena tidak dianggap penting.

Namun berkat NASA dan para ilmuwannya, saat ini akhirnya kita dapat mengetahui salah satu hal yang dianggap tidak penting tersebut. sContohnya, apakah warna matahari terbenam di planet lain?. Pertanyaan yang remeh buat kita pada umumnya, tapi tidak buat NASA melalui alat simulasinya yang cerdas.

Nah, Guys! Bagaimana cerita warna matahari terbenam di planet lain kali ini? Semoga dapat menambah wawasan Sobat semua ya. Kita sudahi dulu cerita kali ini, dan stay tuned! pada cerita Bicara selanjutnya. Sayonara!

Sumber :

  • What color is the sunset on other planets? – Live Science
  • A Simulation of Sunsets on Other Worlds From Venus to Titan – Universe Today
  • NASA Scientist Simulates Sunsets on Other Worlds – NASA
  • Nasa Video Shows What Sunsets Look Like on Other Planets In Our Solar System – Inverse