10 Perguruan Pencak Silat Besar Pewaris Budaya Asli Indonesia

Pencak silat pewaris budaya – Kekayaan budaya bangsa Indonesia memang sungguh luar biasa dan membanggakan. Salah satunya adalah Pencak Silat, yang merupakan seni beladiri asli Indonesia.

Dilihat dari sejarah dan perkembangannya maka tak salah bila UNESCO pada Desember 2019 telah menetapkan Pencak Silat sebagai salah satu warisan budaya tak benda untuk kemanusiaan di dunia.

Artikel kali ini akan mengulas bagaimana sejarah singkat Pencak Silat, apa yang diwariskan, siapa yang mewariskan dan perkembangan Pencak Silat hingga mendunia.

Pencak Silat Lahir Di Bumi Nusantara

Hingga saat ini belum ada bukti penelitian otentik kapan Pencak Silat mulai ada. Namun dari bukti-bukti sejarah yang ada kuat dugaan Pencak Silat mulai menyebar pertama kali di daratan Melayu (Sumatera dan Jawa) pada abad 7-8 Masehi.

Seni beladiri ini berawal dari usaha manusia jaman itu untuk bertahan hidup dari serangan binatang-binatang buas. Kemudian berkembang menjadi alat beladiri dari serangan ketika ada perselisihan antar manusia hingga perang antar kerajaan.

Penyebaran semakin luas seiring dengan pelebaran kekuasaan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.

Semua gerakan dalam Pencak Silat diinspirasi dari alam sekitar. Gerakannya lebih banyak untuk bertahan lalu dilanjut membalasnya dengan serangan pula. Hampir tidak ada gerakan untuk mendahului serangan.

Teknik-teknik Pencak Silat lebih mengandalkan gerakan yang halus dan lentur, tetapi siap membalas dengan cepat dan melumpuhkan. Gerakan dan teknik yang halus ini karena dipadukan dengan seni gerak yang ada di daerah masing-masing.

Sehingga Pencak Silat tak lepas dari unsur seni dan budaya-budaya lokal. Pencak Silat juga semakin berkembang dalam gerakannya, karena ada pertukaran ilmu beladiri antar suku dan antar budaya di Nusantara, yang dilakukan oleh tokoh-tokohnya saat itu.

Dari perpaduan antara bela diri dan seni budaya lokal ini lah maka tak heran bila Pencak Silat kemudian hampir bisa dijumpai di setiap suku-suku yang ada di Nusantara.

Masing-masing mempunyai ciri khas sesuai budaya lokal atau kesukuannya. Hal ini semakin menambah kekayaan budaya yang dimiliki Pencak Silat.

warisan budaya

Organisasi Sebagai Pemersatu Dan Pelecut Melejitnya Pencak Silat

Saat masa perang kemerdekaan, Pencak Silat bisa berbangga diri karena secara tidak langsung telah memberikan kontribusinya. Kemampuan beladiri yang dimiliki sebagian rakyat saat itu bisa menambah percaya diri mereka saat berperang dengan penjajah.

Namun demikian banyaknya aliran Pencak Silat di daerah belum terorganisir dengan baik.

Salah satu penyebabnya adalah adanya pembatasan dan pelarangan organisasi oleh Pemerintahan Hindia Belanda, apalagi organisasi Pencak Silat yang menurut mereka berpotensi menjadi wadah perlawanan.

Setelah melalui berbagai usaha mendirikan organisasi pemersatu Pencak Silat. Maka pada tahun 1948 oleh beberapa tokoh Pencak Silat dari beberapa perguruan mendeklarasikan suatu organisasi.

Perguruan tersebut dijadikan sebagai wadah Pencak Silat secara nasional, yaitu IPSI (Ikatan Pentjak Seluruh Indonesia). Tidak berselang lama kemudian kepanjangan IPSI dirubah menjadi Ikatan Pencak Silat Indonesia.

Saat ini, sudah tercatat kurang lebih 850-an perguruan Pencak Silat yang bernaung di bawah IPSI. Realita di daerah, ada yang mencatat bahwa terdapat sekitar 600 aliran Pencak Silat ada di Indonesia.

Dari satu aliran bisa membentuk 4-5 perguruan yang berbeda dengan berbagai sebab pendiriannya. Jadi di Indonesia sekarang ini ada sekitar 3.000-an perguruan Pencak Silat.

Hampir semua Kabupten/Kota di Indonesia ada cabang-cabangnya sebagai pengembangan dari masing-masing perguruan tersebut.

Perguruan Pencak Silat Besar Sebagai Pewaris Budaya

Dari sepanjang perjalanan Pencak Silat, secara organisatoris ada sepuluh Perguruan Pencak Silat yang ditetapkan oleh IPSI sebagai perguruan historis Pencak Silat Indonesia.

Kesepuluh perguruan tersebut merupakan pelopor pemersatu aliran dan perguruan Pencak Silat di Indonesia.

Berikut ini kesepuluh Perguruan Pencak Silat besar dan historis sebagai pewaris budaya yang diurutkan berdasarkan tahun berdirinya.

Perguruan silat

Persaudaraan Setia Hati – (SH Winongo)

Perguruan pencak silat pewaris budaya ini didirikan oleh Ki Ngabehi Soerodiwirjo di Surabaya pada tahun 1903.

Pada awalnya perguruan ini menamakan diri dengan permainan pencak Djojo Gendilo Tjipto Moeljo atau pencak aliran Setia Hati. Yaitu sebuah aliran Pencak Silat dari hasil menimba ilmu Pencak Silat dari daerah Jawa Barat, dan hampir semua daerah di Sumatera.

Baru pada tahun 1917 perguruan ini merubah namanya menjadi Persaudaraan Setia Hati. Kegiatan perguruan ini dipusatkan di Madiun – Jawa Timur, tepatnya di Desa Winongo.

Saat ini Persaudaraan Setia Hati lebih dikenal dengan SH-Winongo. Perkembangannya tidak hanya di wilayah Indonesia, tetapi juga sudah sampai di luar negeri.

Persaudaraan Setia Hati Terate – (PSHT)

Perguruan ini dirintis sejak tahun 1922 oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo, sebagai pengembangan dari aliran Setia Hati yang didirikan oleh Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo pada tahun 1903.

Lalu pada tahun 1948 merubah dirinya dari perguruan yang bersifat tradisional menjadi suatu organisasi.

PSHT berpusat di Madiun – Jawa Timur dan sudah ada hampir di semua Kabupaten/Kota di Indonesia dan juga di banyak negara luar negeri. Saat ini jumlah anggota resmi PSHT diklaim tembus di angka 7 juta orang.

Perguruan Pencak Indonesia Harimurti – (PerPi Harimurti)

PerPi Harimurti didirikan pada tahun 1932 di Yogyakarta oleh Soeko Winadi.

Pendiriannya didasari pendelegasian R.M. Harimoerti, sebagai perintis aliran Pencak Silat ini. R.M. Harimoerti adalah cucu dari Sri Sultan Hamengkubuwono VII yang juga sebagai komandan pasukan pengawal Keraton Yogyakarta.

Pencak Silat ini awalnya memang hanya diajarkan di pendopo lingkungan Kesultanan saja. Setelah kepemimpinan dipegang Soeko Winadi PerPi Harimurti berkembang pesat.

Pengembangan PerPi Harimurti terjadi setelah mengajarkan teknik-teknik Pencak Silat di lingkungan militer seperti di Korps Polisi Militer, RPKAD (sekarang Kopasus) dan di banyak Kodam-Kodam.

Phashadja Mataram

10 Perguruan Pencak Silat Besar Pewaris Budaya Asli Indonesia

Perguruan ini berdiri pada tahun 1950 di Yogyakarta. Pendirinya adalah K.R.T. Soetardjonegoro.

Phashadjam Mataram ini merupakan perguruan semi organisasi atau semi tradisional, maka hanya keturunan langsung dari pendirinya lah yang berhak menjadi pemimpin dan pendekar besar di dalamnya.

Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri – (PD)

PD didirikan tahun 1955 oleh R.M. Soebandiman Dirdjoatmodjon di Surabaya – Jawa Timur. Beliau ini adalah buyut dari Sri Paduka Paku Alam II.

Kegigihan dan keingintahuan beliau tentang ilmu beladiri Pencak Silat sangat besar hingga membawa beliau ke banyak daerah di Jawa Tengah hingga Sumatera.

Di daerah Parakan – Jawa Tengah, beliau meramu gerakan Pencak Silat dari berbagai daerah hingga akhirnya mendirikan perguruan silat bernama Eka Kalbu.

Di Surabaya, sebagai tempat tinggalnya yang baru karena perpindahan tugas pekerjaannya, beliau menyesuaikan nama perguruan Pencak Silatnya menjadi Perisai Diri.

Persatuan Pencak Silat Indonesia – (PPSI)

PPSI didirikan tahun 1957 di Bandung. Tokoh perguruan Pencak Silat ini adalah Raden Ema Bratakoesoemah, seorang tokoh pejuang pergerakan kemerdekaan. Beliau sejak kecil memang sudah belajar Pencak Silat dari ayahnya yang juga memiliki perguruan Pencak Silat.

Namun beliau masih belum puas dengan ilmunya, sehingga beliau belajar Pencak Silat ke banyak aliran seperti Cimande, Suliwa, Sabandar, Cikalong hingga belajar Ameng Pukulan, Ameng Sabeni dan Ameng Timbangan di Jawa Barat dan Betawi.

Pembentukan PPSI ini sebenarnya bertujuan untuk menggalang kekuatan Pencak Silat guna menghadang pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, Lampung dan sekitarnya.

Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah – (Tapak Suci / TS)

Secara organisasi, TS dibentuk pada tahun 1963 di Yogyakarta sebagai hasil penggabungan tiga aliran Pencak Silat yaitu Cikauman, Seranoman dan Kasegu. Aliran-aliran ini sudah ada sejak awal tahun 1900-an.

Penggabungan ini diperlukan saat itu karena kondisi aliran tersebut berserakan di berbagai daerah. Selain itu dimaksudkan untuk mempersatukan pemuda dalam usaha membendung kekuatan komunis saat itu.

Pendiri dan tokoh-tokoh TS juga tokoh di Muhammadiyah, sehingga ada keterkaitannya bahwa TS merupakan wadah otonom di lingkungan Muhammadiyah.

Pusat organisasi TS tetap seperti saat pembentukannya yaitu di Yogyakarta. Saat ini perkembangannya sungguh luar biasa.

Perguruan Silat Nasional Perisai Putih – (PP)

PP didirikan tahun 1967 oleh R. Achmad Boestami Barasoebrata di Surabaya – Jawa Timur. Beliau berasal dari Sumenep – Madura, maka teknik Pencak Silat yang diciptakannya tidak bisa lepasa dari unsur budaya Madura.

Meskipun demikian ada beberapa teknik hasil penggabungan dengan aliran Pencak Silat lain dari Indonesia. PP berkembang setelah ajarannya dibawa ke Jakarta oleh murid-murid beliau.

Perkembangannya Pencak Silat ini semakin meluas di berbagai daerah di Indonesia, bahkan sampai manca negara. Hingga sekarang secara organisasi berpusat di Jakarta, sedangkan secara keilmuan berpusat di Surabaya. 

Persatuan Pencak Silat Putra Betawi – (PPS Putra Betawi)

PPS Putra Betawi ini adalah penggabungan dari 20 perguruan silat yang beraliran Betawi. Awalnya aliran-aliran itu masih bersifat lokal. Maka untuk lebih mengembangkan secara organisasi dibentuklah PPS Putra Betawi pada tahun 1972.

Meskipun sudah ada organisasi yang mewadahinya ternyata saat ini masih ada sekitar 50 Pencak Silat aliran Betawi yang belum masuk dalam organisasi ini.

10 Perguruan Pencak Silat Besar Pewaris Budaya Asli Indonesia

Keluarga Pencak Silat Nusantara – (KPS Nusantara)

Diawali dari kegelisahan tiga tokoh yaitu, Mohamad Hadimoeljo, B.Sc., dr. Mohamad Djoko Waspodo dan dr. Rachmadi Djoko Soewignjo. Beliau bertiga adalah murid dari perguruan Setia Hati yang sama-sama duduk di IPSI bidang teknis.

Kegelisahan beliau adalah tentang kurang berkembangnya Pencak Silat dikala itu karena banyak perguruan masih tertutup dalam mengembangkannya.

Maka beliau bertiga dalam wadah Study Group Pencak Silat Nusantara mulai tahun 1968  melakukan riset ke berbagai perguruan besar dan tradisional di Indonesia.

Tujuan utamanya adalah menjadikan Pencak Silat dari beladiri tradisional menjadi beladiri moder yang lebih terbuka.

Dari riset tersebut, beliau-beliau ini mengambil gerakan yang efektif namun estetis, lalu dikombinasikan dan membentuk gerakan yang lebih bersifat nasional.

Selain itu beliau ini juga memulai mengenalkan sistem kepelatihan yang sistematis, ada kurikulum yang jelas, tahapan evaluasi dan teknis pengujian yang terjadwal.

Beliau ini juga semakin giat mengenalkan Pencak Silat yang atraktif, bahkan dari tangan beliau bertiga ini lah yang mempelopori pertandingan Pencak Silat sebagai olahraga.

Hingga pada akhirnya pada tahun 1973 Study Group Pencak Silat Nusantara berganti nama menjadi KPS Nusantara dan berdiri sendiri sebagai perguruan Pencak Silat.

Kesimpulan

Masih banyak lagi aliran dan perguruan Pencak Silat sekarang ini bahu membahu untuk lebih mengenalkan dan membudayakan Pencak Silat di tengah-tengah masyarakat.

Tidak hanya di bumi Nusantara tetapi juga hingga ke penjuru dunia. Hal ini sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya asli Nusantara. Kalau bukan kita pewaris budaya pencak silat Indonesia, siapa lagi yang akan melestarikannya.

Jika kalian tertarik dengan topik lain seputar Budaya di Indonesia, jangan bosan bosan untu kunjungi Bicara Indonesia ya! Karena masih banyak artikel kebudayaan lain yang bisa kalian temukan disini, bukan hanya Indonesia, tapi juga mancanegara!

Oke, sampai jumpa di artikel menarik selanjutnya ya! –anp–.

Sumber :

  • Pencak Silat, Seni Bertahan yang Mematikan – Indonesia
  • Sejarah IPSI – Pencak Silat Indonesia
  • Pencak Silat, Tradisi Bela Diri Nusantara yang Mendunia – Good News From Indonesia
  • Melacak Jejak Pencak Silat – Historia
  • Pencak Silat – Wikipedia